Torsi yang dihasilkan menggunakan bahan bakar Solar murni + Biogas 5 lmin Torsi yang dihasilkan menggunakan bahan bakar Solar murni + Biogas 7,5 lmin

Tabel 4.12 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar murni + biogas 2,5 lmin pada Variasi Putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran RPM Durasi second Daya Watt Torsi N.m 800 900 600 237,07 2,52 1000 600 335,05 3,20 1100 600 406,25 3,53 1200 600 516,27 4,11 1300 600 631,94 4,64 1400 600 757,19 5,17 4.2.3 Torsi yang dihasilkan menggunakan bahan bakar Solar murni + Biogas 5 lmin Untuk beban 400 Watt n = 900 rpm P = 77,55 Watt 77,55 = T = 0,82 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar murni + biogas 5 lmin pada Variasi Putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran rpm Durasi second Daya Watt Torsi N.m 400 900 600 77,55 0,82 1000 600 135,36 1,29 1100 600 196,38 1,71 1200 600 260,59 2,07 1300 600 316,19 2,32 1400 600 395,76 2,70 Untuk beban 800 Watt n = 900 rpm P = 246,86 Watt 246,86 = T = 2,62 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar murni + biogas 5 lmin pada Variasi Putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran rpm Durasi second Daya Watt Torsi N.m 800 900 600 246,86 2,62 1000 600 329,20 3,15 1100 600 419,32 3,64 1200 600 521,39 4,15 1300 600 608,71 4,47 1400 600 740,33 5,05 4.2.4 Torsi yang dihasilkan menggunakan bahan bakar Solar murni + Biogas 7,5 lmin Untuk beban 400 Watt n = 900 rpm P = 82,10 Watt 82,10 = T = 0,87 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin pada Variasi Putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran rpm Durasi second Daya Watt Torsi N.m 400 900 600 82,10 0,87 1000 600 197,80 1,89 1100 600 184,07 1,60 1200 600 259,20 2,06 1300 600 322,38 2,37 1400 600 421,72 2,88 Untuk beban 800 Watt n = 900 rpm P = 234,30 Watt 234,30 = T = 2,49 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin pada Variasi Putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran rpm Durasi second Daya Watt Torsi N.m 800 900 600 234,30 2,49 1000 600 336,90 3,22 1100 600 412,52 3,58 1200 600 533,69 4,25 1300 600 619,83 4,56 1400 600 780,89 5,33 Dari hasil perhitungan diatas, dapat kita lihat baik pada beban 400 Watt dan 800 Watt, rata – rata torsi mesin meningkat sejalan dengan putaran mesin. Untuk lebih lengkap nya, dapat kita lihat pada grafik perbandingan torsi vs putaran dibawah ini : Gambar 4.3 Grafik Torsi N.m vs Putaran rpm pada beban 400 Watt Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan torsi untuk setiap bahan bakar pada beban 400 Watt, didapatkan torsi terendah dari mesin didapat pada putaran mesin 900 dengan menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 5 lmin, yaitu sebesar 0,82 N.m. Sedangkan torsi tertinggi didapat pada putaran 1400 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 7,5 lmin yaitu sebesar 2,88 N.m. Dari hasil perhitungan juga didapat bahwa secara rata – rata torsi mesin cenderung menurun pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 5 lmin, sedangkan rata – rata torsi tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni. Gambar 4.4 Grafik Torsi N.m vs Putaran rpm pada beban 800 Watt Berdasarkan hasil perhitungan torsi untuk setiap bahan bakar pada beban 800 Watt, didapatkan torsi terendah dari mesin didapat pada putaran mesin 900 dengan menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 2,55 N.m. Sedangkan torsi tertinggi didapat pada putaran 1400 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 7,5 lmin yaitu sebesar 5,33 N.m. Dari hasil perhitungan juga didapat bahwa rata – rata torsi mesin cenderung menurun pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Universitas Sumatera Utara Biogas 5 lmin, sedangkan rata – rata torsi tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin.

4.3 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Dokumen yang terkait

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

1 77 189

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel System)

3 83 152

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

0 0 19

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

0 0 2

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

0 0 5

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 1 14

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 2

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 4

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 19

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 17