Ringkasan Cerita ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA

40

BAB III ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA

3.1 Ringkasan Cerita

Di Hirakawa, hiduplah seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang bernama Mamoru Kusaka. Ayah Mamoru, Toshio Kusaka, adalah asisten kepala bagian keuangan. Sedangkan ibu Mamoru, Keiko Kusaka, merupakan ibu rumah tangga biasa. Mereka hidup rukun dan bahagia, sampai akhirnya Toshio membawa kabur dana masyarakat sebanyak 5 juta yen dan meninggalkan Mamoru serta Keiko begitu saja. Bukan hanya itu, Toshio juga diduga melarikan diri bersama seorang wanita yang menjadi simpanannya. Mereka diduga telah pergi jauh dari Hirakawa. Berfoya-foya dan hidup bergelimang harta dari hasil uang curian tersebut. Karena Hirakawa adalah kota kecil yang hampir bisa dikatakan tak ada kasus kriminal di sana, kabar itu pun menyebar dengan cepat. Mamoru dan ibunya menjadi bulan-bulanan masyarakat. Tak hanya itu saja, mereka berdua pun dikucilkan oleh masyarakat. Bahkan tak ada seorang anak pun yang mau bermain dengan Mamoru. Mamoru hanya memiliki seorang teman yang ia panggil Kakek, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai tukang kunci. Dari Kakek lah Mamoru belajar keahlian mengenai perkuncian. Kakek adalah orang baik. Ia selalu mengajarkan tentang kebaikan kepada Mamoru. Bahkan Kakek selalu mengingatkan agar Mamoru jangan pernah Universitas Sumatera Utara 41 membenci ayahnya. Bagaimana pun, menurut Kakek, dendam tak akan pernah bisa menyelesaikan masalah. Tak berapa lama, Kakek meninggal dalam damai. Mamoru kembali kesepian karena benar-benar tidak memiliki teman. Ketika Mamoru berusia 16 tahun, Keiko meninggal karena terkena serangan stroke. Sebelum meninggal, Keiko mengirim surat kepada Yoriko Asano, kakaknya, untuk mau merawat Mamoru. Yoriko pun bersedia menampung Mamoru dan membawa Mamoru ke rumahnya di Tokyo. Di sana bukan hanya ada Yoriko saja, melainkan suami Yoriko yang bernama Taizo Asano serta putri tunggal mereka, Maki Asano. Keduanya menerima Mamoru dengan sangat baik dan menyayangi Mamoru. Bahkan mereka sudah menganggap Mamoru sebagai keluarga sendiri. Tidak ada perbedaan sedikit pun. Namun di sekolah, Mamoru harus menghadapi pembullyan dari seorang temannya yang bernama Miura. Miura terus mengancam dan meneror Mamoru karena Mamoru menolong teman wanitanya. Saat itu, dompet teman wanita Mamoru hilang, padahal di dalamnya terdapat kunci gembok sepeda. Mamoru membantu membukakan gembok sepeda teman wanitanya tersebut, tanpa Mamoru ketahui bahwa Miura sengaja menyembunyikan dompet si teman wanita dengan tujuan agar sang wanita mau diantar pulang oleh Miura. Miura berhasil mengetahui masa lalu Mamoru. Ia mengorek informasi sebanyak mungkin, kemudian mulai menyebarkannya dengan cepat. Misalnya, Miura menempelkan selebaran berisi fotokopian koran tentang berita pencurian yang dilakukan oleh ayah Mamoru hingga semua orang di sekolah tahu mengenai hal tersebut. Universitas Sumatera Utara 42 Mamoru beruntung karena memiliki sahabat baik seperti Anego dan Yoichi. Mereka berdua lah yang membantu dan menghibur Mamoru. Berkat dukungan keduanya pula Mamoru berhasil untuk tidak terpengaruh oleh perbuatan usil Miura. Pada peralihan musim gugur ke musim dingin, terjadilah suatu kasus di mana Taizo yang berprofesi sebagai supir taksi menabrak seorang mahasiswi hingga tewas. Sulit dipercaya supir sebaik Taizo bisa melakukan hal sefatal itu karena Taizo terkenal sebagai supir taksi yang tidak memiliki pelanggaran lalu lintas sedikit pun. Mamoru kemudian bertekad untuk menyelidiki kasus ini demi membuktikan pamannya tak bersalah. Akhirnya Mamoru pun menemukan fakta bahwa gadis tersebut meninggal bukan karena sengaja bunuh diri, melainkan karena dibisiki oleh seseorang yang dendam padanya. Ada dua gadis lain pula yang sudah meninggal. Mamoru segera menggali informasi dan terkejut ketika mengetahui bahwa ketiga gadis itu terlibat dalam praktik penipuan. Bukan itu saja, ada gadis keempat yang merupakan target pembunuhan selanjutnya. Mamoru pun bertekad untuk menyelamatkan gadis keempat yang masih hidup dan terancam nyawanya. Seseorang yang membisikkan kata-kata gaib agar korbannya dapat menuruti perintahnya tanpa sadar bernama Harasawa. Harasawa adalah seorang ilmuwan yang ahli di bidang hipnoterapi. Ia dendam kepada empat orang gadis yang bekerja sebagai pelacur modern, yaitu menguras harta lelaki lugu dan meninggalkan hutang yang sangat besar kemudian mencampakkannya. Murid kesayangan Harasawa, Kenichi Tazawa, menjadi korban dari salah satu dari keempat perempuan tersebut yang bernama Kazuko Takagi. Harasawa Universitas Sumatera Utara 43 merasa sangat dendam, lalu membunuh satu per satu dari mereka secara perlahan dan tanpa jejak. Ia memerintahkan untuk bunuh diri dengan membisikkan kata kunci tertentu. Sang korban akan secara suka rela dan tanpa sadar berlari ke depan rel kereta api yang akan melintas atau terjun dari atas apartemen. Semuanya bersih tanpa meninggalkan bukti apa pun. Sayangnya, perempuan ketiga yang bernama Yoko Sugano, berlari tepat ketika taksi paman Mamoru, Taizo, sedang melintas. Taizo tidak sempat mengerem karena hal tersebut berlangsung begitu cepat. Tubuh Yoko terpental dan langsung tewas seketika. Tidak ada saksi mata dalam kejadian naas tersebut karena waktu itu sudah terlalu malam dan keadaan jalan sangat sepi. Saat keluarga Asano telah putus asa, muncul seorang saksi mata yang bernama Yoshitake. Yoshitake merupakan seorang pebisnis terkenal di Jepang. Ia memiliki perusahaan yang baik secara finansial. Polisi akhirnya percaya pada apa yang diutarakan oleh Yoshitake dan akhirnya membebaskan Taizo dari penjara. Sejak kejadian itu, Yoshitake terus menerus menghubungi Mamoru. Ia memberikan kasih sayang dan perhatian sebagaimana seorang ayah mengasihi anaknya. Mamoru mengira bahwa Yoshitake adalah ayah kandungnya. Apalagi saat kejadian ayahnya meninggalkan Mamoru dan ibunya, Mamoru tidak begitu ingat dengan jelas seperti apa wajahnya karena Mamoru masih berusia 4 tahun. Taizo pun segera mendapatkan pekerjaan baru karena bantuan Yoshitake. Mamoru sempat mencari informasi mengenai perempuan pelacur modern dan membuat Harasawa tertarik padanya. Harasawa akhirnya menghipnotis Universitas Sumatera Utara 44 Yoshitake dan berhasil mengungkapkan hal yang sebenarnya, yaitu Yoshitake telah tanpa sengaja membunuh Toshio Kusaka. Saat itu hujan dan langit sudah mulai gelap. Yoshitake yang sedang mengendarai mobilnya untuk pulang ke Hirakawa tanpa sengaja menabrak Toshio. Tubuh Toshio berlumuran darah dan denyut nadinya telah berhenti. Bingung akan melakukan apa, Yoshitake malah membawa pulang jasad Toshio yang telah terbujur kaku ke rumah ibunya. Ibu Yoshitake pun menyuruh untuk menguburkan Toshio di gunung dekat rumah mereka. Ia tidak ingin hal ini menjadi skandal, apalagi saat itu Yoshitake sudah akan menikah dengan seorang wanita kaya dari Tokyo dan mereka akan membangun bisnis bersama-sama. Akhirnya dengan berat hati, Yoshitake menuruti perintah ibunya. Namun lama-kelamaan muncul perasaan bersalah dalam diri Yoshitake. Kehidupan pernikahannya tidak seindah yang ia harapkan. Ia bahkan tidak memiliki seorang pun anak. Rumah megah yang ia miliki terasa sepi. Hanya ada beberapa orang pembantu saja yang setia melayani. Yoshitake merasa bertanggung jawab atas kematian Toshio dan secara diam-diam menggali informasi tentang segala hal mengenai Toshio Kusaka. Yoshitake merasa terkejut karena Toshio memiliki seorang istri dan seorang anak laki-laki. Dengan tekad yang kuat, Yoshitake pun membantu memberikan pekerjaan pada Keiko dan selalu memantau perkembangan Mamoru. Jauh di lubuk hati Yoshitake, ia telah jatuh cinta kepada ibu dan anak ini. Rasa sayang timbul begitu saja dan Yoshitake ingin sekali menjadi bagian dari mereka. Universitas Sumatera Utara 45 Setelah Mamoru mengetahui hal tersebut, ia merasa sangat sedih karena selama ini telah salah sangka terhadap Yoshitake. Ia juga kecewa karena berharap Yoshitake adalah ayah kandungnya yang selama ini telah meninggalkannya. Apalagi kenyataan bahwa Yoshitake malah diam-diam menguburkan jasad ayahnya sewaktu ayahnya hendak menyerahkan diri ke kantor polisi atas perbuatannya yang mencuri dana masyarakat. Mamoru sempat berkeinginan untuk mengikuti saran Harasawa, yaitu menghipnotis Yoshitake agar Yoshitake bunuh diri dengan cara melompat dari atas gedung kantornya. Mamoru bahkan telah membisikkan kata kunci di telinga Yoshitake. Namun Mamoru ingat nasehat Kakek untuk tidak menjadikan dendam sebagai pelampiasan, maka Mamoru akhirnya memutuskan untuk menolong Yoshitake dan memaafkan segala kesalahannya.

3.2 Analisis Psikologis Tokoh Mamoru Kusaka Cuplikan 1 hal. 36