Tema TINJAUAN UMUM TERHADA

24

2.1.1 Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik atau unsur dalam adalah unsur yang ikut mempengaruhi terciptanya karya sastra. Adapun unsur pembentuk yang dibangun oleh unsur intrinsik sebagai berikut.

a. Tema

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema cerita menyangkut segala persoalan kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dsb. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema cerita fiksi, seorang pembaca harus mengenali unsur-unsur intrinsik yang dipakai oleh pengarang untuk mengembangkan cerita fiksinya. Menurut Brooks 1952:820, tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu karya sastra. Istilah tema menurut Scharbach dalam Aminuddin 2000:91 berasal dari bahasa latin yang berarti ‘tempat meletakkan suatu perangkat’. Disebut demikian karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Sebab itulah penyikapan terhadap tema yang diberikan pengarangnya dengan pembaca umumnya terbalik. Seorang pengarang harus memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami tema bila mereka Universitas Sumatera Utara 25 telah selesai memahami unsur-unsur signifikan yang menjadi media pemapar tema tersebut. Lebih lanjut, Brooks dalam Aminuddin 2000:92 mengatakan bahwa dalam mengapresiasi tema suatu cerita, seorang apresiator harus memahami ilmu-ilmu humanitas karena tema sebenarnya merupakan pendalaman dan hasil kontemplasi pengarang yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan serta masalah lain yang bersifat universal. Tema dalam hal ini tidaklah berada di luar cerita, tetapi inklusif di dalamnya. Akan tetapi, keberadaan tema meskipun inklusif di dalam cerita tidaklah terumus dalam satu dua kalimat secara tersurat, tetapi tersebar di balik keseluruhan unsur-unsur signifikan atau media pemapar prosa fiksi. Dalam upaya pemahaman tema, pembaca perlu memperhatikan beberapa langkah berikut. 1. Memahami setting dalam prosa fiksi yang dibaca. 2. Memahami penokohan dan perwatakan para pelaku dalam prosa fiksi yang dibaca. 3. Memahami suatu peristiwa, pokok pikiran serta tahapan peristiwa dalam prosa fiksi yang dibaca. 4. Memahami plot atau alur cerita dalam prosa fiksi yang dibaca. 5. Menghubungkan pokok-pokok pikiran yang satu dengan yang lainnya yang disimpulkan dari satuan-satuan peristiwa yang terpapar dalam suatu cerita. 6. Menentukan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran yang ditampilkannya. 7. Mengidentifikasi tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan bertolak dari satuan pokok pikiran yang ditampilkannya. Universitas Sumatera Utara 26 8. Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca serta menyimpulkannya dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita yang dipaparkan pengarangnya. Berdasarkan pengertian di atas, tema yang diangkat dalam novel The Devil ’s Whisper ini adalah mengenai pengucilan dan balas dendam. Adanya budaya malu membuat masyarakat Jepang tidak bisa menerima dengan baik keluarga pelaku kriminal dan malah menjauhinya.

b. Alur plot