Pengolahan Data Analisa Data

4.5. Ethical Clearance

Ethical clearance atau kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian untuk penelitian yang melibatkan makhluk hidup serta manusia, hewan dan tumbuhan, dimana dinyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Pada penelitian ini, kuesioner akan diberikan kepada supir angkutan umum di Terminal Amplas Medan, jika ethical clearence pada penelitian ini sudah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran USU.

4.6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

4.6.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : 1. Penyuntingan Data Editing Penyuntingan data, berguna untuk memeriksa adanya kesalahan atau kekurang lengkapan data yang diisi subjek. 2. Pemberian Kode Coding Dilakukan untuk memberi kode dan nomer jawaban yang diisi subjek dalam daftar pertanyaan penelitian. Pemberian kode dilakukan untuk memudahkan proses entri data ke komputer. 3. Pembukuan Entry Memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer, dengan menggunakan program analisa data. 4. Pembersihan Data Data Cleaning Bertujuan untuk membersihkan data, agar seluruh data yang sudah diperoleh bebas dari kesalahan sebelum dilanjutkan dengan proses analisa data. Universitas Sumatera Utara

4.6.2. Analisa Data

Dalam penelitian ini dilakukan dilakukan tahapan analisa sebagai berikut : 1. Analisa Data Univariat Dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan proporsi dari setiap variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap volume kapasitas vital paru dan volume ekspirasi paksa satu detik sesuai dengan kerangka pemikiran penelitian. 2. Analisa Data Bivariat Dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau perbedaan dari variabel independen dengan variabel dependen sesuai dengan kerangka pemikiran penelitian. Karena desain penelitian adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel, maka analisa penelitian yang digunakan adalah Analisa X 2 Chi Square, dengan rumus : |0 – E| X 2 = E X 2 = statistik chi square = frekuensi hasil observasi E = frekuensi yang diharapkan Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Penerimaan terhadap hipotesa adalah jika p 0,05 maka ada perbedaan atau ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan penolakan terhadap hipotesa apabila nilai p 0,05 tidak ada perbedaan atau hubungan yang bermakna antara variabel independen dan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 34

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

4 46 82

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP1) / Kapasitas Vital Paksa (KVP) Pada Pasie

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (Vep1) / Kapasitas Vital Paksa (Kvp) Pada

0 4 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU (KVP) DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA SATU DETIK (VEP1) PADA JURU PARKIR DI WILAYAH KELAPA GADING JAKARTA UTARA.

0 3 2

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 14

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 2

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 5

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 19

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 5

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 13