Teknik Pengumpulan Data .1. Data Primer

Dengan keterangan, n o : besar sampel yang akan diteliti Z 2 : tingkat kepercayaan hasil penelitian, berdasarkan kaidah inferensi statistik tingkat kepercayaan yang terendah adalah 95, pada level ini nilai z adalah 1,96 P : besarnya masalah atau proporsi kategori penelitian sebelumnya yang belum pernah diteliti 0,5 E : dispersi penyimpangan hasil penelitian. Batas penyimpangan yang masih ditoleransi adalah 10 = 0,1 Dari perhitungan rumus diatas maka jumlah sampel yang diteliti adalah 96, dan untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel dibulatkan menjadi 100. 4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

4.4.1.1 Alat dan Bahan Penelitian

Pengumpulan data lama bekerja dan kebiasaan merokok digunakan dengan mendesain kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian dibuat secara terstruktur. Untuk pengukuran kapasitas vital paru dan volume ekspirasi paksa satu detik digunakan alat spirometer. Hasil dari data-data tersebut akan dibuat dalam tabulasi data. Berikut alat dan bahan yang digunakan secara rinci : 1. Kertas dan alat tulis 2. MIR Spiro Lab II 3. Kertas spirogram 4. Alkohol 5. Tissue Universitas Sumatera Utara

4.4.1.2 Prosedur Penelitian

Kuesioner penelitian langsung diberikan kepada subjek yang terpilih dan saat itu diisi dan langsung dikumpulkan dengan pendampingan peneliti dan dibantu oleh beberapa tenaga kesehatan Departemen Kesehatan Kota Medan. Pada saat proses pengumpulan data, peneliti menunggu sampai kuesioner selesai diisi dan langsung diperiksa kelengkapan pengisian datanya untuk menjaga kemurnian jawaban yang diisi. Pengukuran spirometri dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh beberapa tenaga kesehatan Departemen Kesehatan Kota Medan. Khusus pada saat pengukuran spirometri, subjek diarahkan untuk melakukan latihan percobaan meniup, dan juga alat spirometri dipastikan dalam keadaan siap untuk mengukur data dengan akurat. Posisi subjek pada saat dilakukan pengukuran, diarahkan berdiri secara tegap, tidak diperkenankan membungkuk, karena dapat mempengaruhi hasil pengujian. Sehingga posisi mouthpiece diupayakan agar sejajar dengan mulut subjek dan subjek mengambil napas sebanyak mungkin melalui mulut kemudian menghembuskannya dengan maksimal ke mouthpiece yang tersambung ke alat spirometer. Peneliti harus menekan tombol start secara bersamaan dengan dimulainya ekshalasi maksimal oleh subjek. Hal ini sangat penting untuk menjamin keakuratan pengukuran, karena bila terlambat atau terlalu cepat menekan tombol start, maka hasil pengukuran tidak bisa diinterpretasikan dengan baik. Subjek diwajibkan untuk terus melakukan ekshalasi sampai hasil spirometri keluar dan tertera pada kertas spirogram secara otomatis, kurang lebih sekitar 6 sampai 7 detik. Proses ini dilakukan minimal sebanyak tiga kali kepada setiap subjek. Hasil yang terekam pada kertas spirogram merupakan sebuah kurva hubungan antara waktu dan kapasitas vital serta volume ekspirasi paksa satu detik. Universitas Sumatera Utara

4.5. Ethical Clearance

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

4 46 82

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP1) / Kapasitas Vital Paksa (KVP) Pada Pasie

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (Vep1) / Kapasitas Vital Paksa (Kvp) Pada

0 4 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU (KVP) DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA SATU DETIK (VEP1) PADA JURU PARKIR DI WILAYAH KELAPA GADING JAKARTA UTARA.

0 3 2

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 14

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 2

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 5

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 19

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 5

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 13