Saran Sistem Respirasi KETERANGAN HASIL PENGUKURAN FUNGSI PARU DENGAN SPIROMETRI

lebih banyak yaitu sejumlah 55 orang 55, sedangkan supir angkutan umum yang tidak mempunyai kebiasaan merokok diantaranya tidak ada yang memiliki gangguan obstruksi fungsi paru.

6.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka : 1. Masyarakat a. Perlunya peningkatan kesadaran khususnya pada supir angkutan umum untuk mengurangi kebiasaan merokok b. Perlunya peningkatan kesadaran khususnya pada supir angkutan umum untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin 2. Pemerintah a. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara perlu membuat suatu program khusus dalam upaya pengendalian penyakit pernafasan bagi supir angkutan umum di terminal-terminal kota Medan serta membuat suatu kebijakan larangan merokok bagi supir angkutan umum. b. Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara perlu melakukan program khusus dalam upaya mengatur emisi gas kendaraan. 2. Akademisi a. Bagi akademisi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perngaruh polusi lingkungan terhadap gangguan fungsi paru dengan melengkapi berbagai faktor risiko yang lebih banyak serta jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk pengendalian penyakit pernafasan pada kelompok supir angkutan umum bagi pemerintah daerah Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Respirasi

Fungsi utama sistem respirasi adalah untuk menghirup oksigen dari lingkungan eksternal dan menyediakannya bagi sel- sel tubuh serta membuang karbon dioksida yang diproduksi oleh metabolisme sel keluar dari tubuh Levitzky, 2013. Pernafasan dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu ventilasi, difusi, dan perfusi. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada ketiga tahap ini secara spesifik atau secara bersamaan, contohnya seperti pada fibrosis paru, pneumonia, dan gagal jantung. Pearce, 2009. Proses pernafasan dimulai dari masuknya oksigen melalui mulut atau hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus sampai dengan alveoli. Dari alveoli oksigen berdifusi masuk ke dalam darah dan dibawa oleh eritrosit sel darah merah. Dalam darah, oksigen dibawa ke jantung kemudian dipompakan oleh jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan digunakan sampai tingkat sel. Oksigen masuk ke dalam sel dan di dalam mitokondria digunakan untuk proses-proses metabolisme yang penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan karbon dioksida berjalan arah sebaliknya dengan oksigen Guyton dan Hall, 2008.

2.2 Anatomi Paru

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

4 46 82

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP1) / Kapasitas Vital Paksa (KVP) Pada Pasie

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (Vep1) / Kapasitas Vital Paksa (Kvp) Pada

0 4 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU (KVP) DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA SATU DETIK (VEP1) PADA JURU PARKIR DI WILAYAH KELAPA GADING JAKARTA UTARA.

0 3 2

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 14

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 2

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 5

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 19

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 5

Hubungan Bekerja dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Satu Detik (VEP1) pada Supir Angkutan Umum di Terminal Amplas Medan

0 0 13