melakukan resintesis ATP secara aerob dan juga kemampuan tubuh untuk mengangkut dan menggunakan oksigen Wardhana, 2001.
2.4 Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari keadaan
normalnya Wardhana, 2001. Komponen yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara, dapat dilihat pada tabel :
Tabel 2.2. Perkiraan Presentase Komponen Pencemar Udara dan Sumber Pencemar Transportasi di Indonesia
Sumber: Wardhana, 2001 1
Karbon Monoksida Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang
menggunakan bahan bakar bensin. Berdasarkan estimasi, jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati 60 juta ton per tahun.
Separuh dari jumlah ini berasal dari kendaraan bermotor yang menggunakan bakan bakar bensin dan sepertiganya berasal dari
sumber tidak bergerak seperti pembakaran batu bara dan minyak dari industri dan pembakaran sampah domestik. Di dalam laporan WHO
1992 dinyatakan paling tidak 90 dari CO di udara perkotaan berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu asap rokok juga
mengandung CO, sehingga para perokok dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok yang sedang dihisapnya.
Komponen Pencemar Prosentase
CO NO
X
SO
X
HC Partikel
70,50 8,89
0,88 18,34
1,33 Total
100
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin, pigmen sel
darah merah yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin HbCO yang 200
kali lebih stabil dibandingkan oksihaemoglobin HbO
2
. Penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul
sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius, bahkan fatal, karena
dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme otot dan fungsi enzim intra-seluler juga dapat terganggu dengan adanya ikatan
CO yang stabil tersebut. Dampak keracunan CO sangat berbahaya bagi orang yang telah menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi
darah periferal yang parah. 2
Nitrogen Dioksida NOx Kadar NOx diudara perkotaan biasanya 10
–100 kali lebih tinggi dari pada di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerah perkotaan dapat
mencapai 0,5 ppm 500 ppb. Seperti halnya CO, emisi NOx dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang
diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan
pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin. Oksida
nitrogen seperti NO dan NO
2
berbahaya bagi manusia. Penelitian menunjukkan bahwa NO
2
empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah dilaporkan terjadinya keracunan NO yang
mengakibatkan kematian. Di udara ambien yang normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO
2
yang bersifat racun. Penelitian terhadap hewan percobaan yang dipaparkan NO dengan dosis yang
Universitas Sumatera Utara
sangat tinggi, memperlihatkan gejala kelumpuhan sistem saraf dan kekejangan.
3 Oksidan
Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat mengganggu proses pernafasan normal, selain itu oksidan
fotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata. 4
Hidrokarbon Hydrocarbon HC Sebagai bahan pencemar udara, hidrokarbon dapat berasal dari proses
industri yang diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. Sumber HC dapat pula berasal dari sarana
transportasi. Kondisi mesin yang kurang baik akan menghasilkan HC. Pada umumnya pada pagi hari kadar HC di udara tinggi, namun pada
siang hari menurun. Sore hari kadar HC akan meningkat dan kemudian menurun lagi pada malam hari.
5 Khlorin
Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam
jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan
menyebabkan iritasi dan peradangan. 6
Partikel Debu Suspended Particulate Matter Partikulat debu melayang Suspended Particulate MatterSPM
merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara. Secara alamiah
partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau berasal dari muntahan letusan gunung berapi.
Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan gas-gas organik
Universitas Sumatera Utara
seperti halnya penggunaan mesin disel yang tidak terpelihara dengan baik. Inhalasi merupakan satu-satunya rute masuknya debu.
7 Timah Hitam Pb
Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan
menghambat pembuatan hemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut
muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan
anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.
2.5 Gambaran Pola Ventilasi Abnormal