3. Perjanjian Pemberian Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik
Dari sekian banyak perjanjian yang melandasi perolehan rumah tempat tinggal bagi WNA yang sejatinya merupakan penyelundupan hukum, terdapat suatu
perjanjian lain yang secara sah mendasari pemilikan rumah tempat tinggal bagi WNA di Indonesia. Telah dibahas sebelumnya bahwa dalam Pasal 2 angka 1
huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia
menyebutkan WNA dapat memiliki rumah yang berdiri sendiri di atas bidang tanah Hak Pakai atas Tanah Negara atau di atas bidang tanah yang dikuasai
berdasarkan perjanjian dengan pemegang hak atas tanah.
92
Perjanjian tersebut harus dalam bentuk tertulis dengan akta Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT dan
wajib didaftarkan.
93
Hal tersebut sesuai dengan Pasal 3 dan 4 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal
atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia. Dalam hal ini, Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT merupakan pejabat yang berwenang
membuat akta-akta tanah terkait dengan perbuatan hukum pemegang hak atas tanah beserta bangunan. PPAT berwenang membuat akta terkait dengan
pemberian hak oleh pemegang Hak Milik kepada penerima Hak Pakai, peralihan dan pembebanan hak atas tanah beserta bangunan yang dipunyai oleh WNA.
Sehubungan dengan perjanjian pemberian Hak Pakai di atas Tanah Hak Milik, perjanjian yang dimaksud wajib dicatat dalam Buku Tanah dan sertifikat Hak
Milik yang bersangkutan.
94
Dengan demikian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996, perjanjian yang secara hukum sah mendasari pemilikan rumah tempat tinggal bagi
WNA di Indonesia adalah perjanjian yang dibuat secara tertulis dalam bentuk akta
92
Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal Atau Hunian Oleh Orang Asing Yang Berkedudukan Di Indonesia, PP. No.41
Tahun 1996, LN No.59, TLN No.3644, Ps.2 angka 1 huruf b.
93
Urip Santoso, Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana, 2010, hlm.58.
94
Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal Atau Hunian Oleh Orang Asing Yang Berkedudukan di Indonesia, PP. No.41
Tahun 1996, LN No.59, TLN No.3644, Ps.4.
Universitas Indonesia
Pemberian hak..., Dyah Ayu Grashinta, FH UI, 2010.
yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT. Perjanjian yang dimaksud adalah perjanjian pemberian Hak Pakai di atas tanah Hak Milik berupa Akta
Pemberian Hak Pakai di Atas Tanah Hak Milik.
E. Analisis Akta Pemberian Hak Pakai di Atas Tanah Hak Milik yang Dilakukan Antara Warga Negara Asing WNA dengan Pemilik Tanah
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di
Indonesia, orang asing atau WNA yang berkedudukan di Indonesia diperkenankan memiliki satu rumah tempat tinggal baik berupa rumah yang berdiri sendiri atau
satuan rumah susun sarusun sepanjang rumah tersebut dibangun di atas tanah Hak Pakai yang diberikan oleh pemegang Hak Milik. Dalam pemilikan rumah
tinggal bagi WNA, terdapat perjanjian yang melandasi pemilikan rumah tempat tinggal oleh WNA tersebut. Dalam Pasal 2 angka 1 huruf b Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 1996 menyebutkan bahwa WNA dapat memiliki rumah yang berdiri sendiri di atas bidang tanah Hak Pakai atas Tanah Negara atau di atas
bidang tanah yang dikuasai berdasarkan perjanjian dengan pemegang hak atas tanah. Perjanjian tersebut harus dalam bentuk tertulis dengan akta Pejabat
Pembuat Akta Tanah PPAT dan wajib didaftarkan. Sehubungan dengan perjanjian yang melandasi pemilikan rumah tempat
tinggal bagi WNA, perjanjian yang secara hukum sah melandasi pemilikan rumah tinggal oleh WNA di Indonesia yaitu perjanjian pemberian Hak Pakai di atas
tanah Hak Milik berupa Akta Pemberian Hak Pakai di Atas Tanah Hak Milik yang dibuat oleh PPAT yang berwenang. Dalam hal ini, Pejabat Pembuat Akta
Tanah PPAT merupakan pejabat yang berwenang membuat akta pemberian Hak Pakai di atas Tanah Hak Milik terkait dalam pemberian hak oleh Pemberi Hak
Pakai kepada Penerima Hak Pakai, yaitu WNA. Akta Pemberian Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik adalah salah satu bentuk perjanjian yang mendasari pemilikan
rumah tempat tinggal bagi WNA yang sesuai dengan instruksi Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia.
Universitas Indonesia
Pemberian hak..., Dyah Ayu Grashinta, FH UI, 2010.
1. Subyek dan Obyek dalam Akta Pemberian Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik