perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan.
68
b. Pengertian Rumah Dikaitkan dengan Asas Pelekatan Vertikal
Asas pelekatan vertikal merupakan alas atau dasar pemikiran hukum pertanahan yang secara tersirat terdapat dalam Pasal 500 dan Pasal 571
KUHPerdata. Menurut asas pelekatan vertikal, benda-benda yang melekat pada benda pokok secara yuridis harus dianggap sebagai bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari benda pokoknya.
69
Asas pelekatan vertikal mengandung konsekuensi bahwa segala benda yang berada di atas tanah dan di dalam tanah merupakan benda ikutan karena status
yuridis benda pokoknya adalah tanah, maka benda ikutan harus mengikuti status yuridis benda pokoknya. Jadi dalam asas pelekatan vertikal, bangunan rumah
tempat tinggal dan tanaman yang ada di atas adalah merupakan satu kesatuan dengan tanah dan juga merupakan bagian dari tanah yang bersangkutan. Dengan
demikian, hak atas tanah dengan sendirinya meliputi juga pemilikan bangunan rumah tempat tinggal dan tanaman yang ada di atas tanah yang dihaki.
70
c. Pengertian Rumah Dikaitkan dengan Asas Pemisahan Horizontal
Hukum Tanah di Indonesia menggunakan asas hukum adat yang disebut asas pemisahan horizontal horizontale scheiding. Asas pemisahan horizontal
merupakan alas atau dasar yang merupakan latar belakang peraturan yang konkrit yang berlaku dalam bidang hukum pertanahan dalam pengaturan hukum adat dan
asas ini juga dianut oleh UUPA. Berdasarkan asas pemisahan horizontal, bangunan rumah tempat tinggal dan
tanaman bukan merupakan bagian dari tanah, maka hak atas tanah tidak dengan
68
Indonesia, Undang-Undang Perumahan Dan Pemukiman, UU No.4 tahun 1992, LN
No.5 Tahun 1960, TLN No.2043, Ps.1.
69
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek], diterjemahkan oleh Prof.R.Subekti, Jakarta : Pradnya Paramita, 2004, Ps. 500.
70
Prof. Boedi
Harsono, Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan Undang-
Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, cet.9, Jakarta:Djambatan, 2003, hlm.20.
Universitas Indonesia
Pemberian hak..., Dyah Ayu Grashinta, FH UI, 2010.
sendirinya meliputi pemilikan bangunan dan tanaman yang ada di atasnya. Perbuatan hukum mengenai tanah tidak dengan sendirinya meliputi bangunan dan
tanaman milik pemilik tanah yang terdapat di atasnya. Akan tetapi, dalam praktik dimungkinkan suatu perbuatan hukum mengenai tanah meliputi juga bangunan
dan tanaman yang terdapat di atasnya, asal :
71
1. Bangunan dan tanaman tersebut secara fisik merupakan satu kesatuan dengan
tanah yang bersangkutan, artinya bangunan yang berfondasi dan tanaman merupakan tanaman keras;
2. Bangunan dan tanaman tersebut milik yang empunya tanah; dan
3. Maksud demikian secara tegas disebutkan dalam akta yang membuktikan
dilakukannya perbuatan hukum yang bersangkutan Dengan demikian, maka asas pemisahan horizontal adalah suatu asas yang
mendasarkan pemilikan tanah dengan memisahkan tanah dari segala benda yang melekat pada tanah tersebut.
2. Pengaturan Hak Atas Tanah dan Rumah Tinggal Bagi Warga Negara Asing WNA