pasien, keluarga, dan masyarakat adalah keterampilan yang penting untuk media dan penghubung terkait hasil penatalaksanaan.
15
2.2.2 Komponen dalam Komunikasi
Kemampuan melakukan komunikasi tidak hanya dilihat dari keterampilan berkomunikasi saja, namun ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam
melakukan komunikasi yang baik dan benar. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia KKI, aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan komunikasi adalah:
14
1. Sumber pengirim pesan Sumber adalah orang yang mengirimkan pesan kepada orang lain, pesan yang
dikirim dapat berupa pesan verbal ataupun pesan non verbal. 2. Penerima pesan
Penerima pesan akan menerjemahkan pesan yang telah dikirim sesuai dengan kemampuan penerjemahan pesan yang ia miliki. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti perbedaan sudut pandang, pengalaman, atau pengetahuan, perbedaan budaya, masalah bahasa, dan lain sebagainya.
3. Pesan Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh sumber kepada penerima. Pesan
dapat berupa verbal ataupun non-verbal. 4. Media
Media adalah sarana yang digunakan dalam menyalurkan pesan. 5.
Feedback Feedback merupakan pesan balasan yang dikirim oleh penerima kepada sumber.
Hal ini harus dilakukan untuk mengklarifikasikan pesan yang telah disampaikan oleh sumber apakah dapat dipahami oleh penerima.
6. Noise Penghambat terjadinya komunikasi
Gambar 2.2. Proses Komunikasi.
16
2.2.3 Tujuan dan Manfaat Komunikasi Dokter-Pasien 2.2.3.1 Tujuan
Menurut Ong, dalam komunikasi dokter-pasien terdapat tiga tujuan yang berbeda, yaitu:
17
1. Menciptakan hubungan interpersonal yang baik Terciptanya hubungan yang baik antara dokter-pasien merupakan salah satu
syarat untuk melakukan kegiatan medis. Hubungan dokter-pasien yang baik akan berdampak pada kepuasan, pemahaman, dan kepatuhan pasien dalam tatalaksana
yang diberikan. 2. Pertukaran komunikasi
Maksud dari pertukaran komunikasi ini adalah dokter mendapatkan informasi dari pasien terkait masalah yang dihadapi pasien sehingga dokter dapat
mendiagnosis dengan tepat dan melakukan penatalaksanaan yang sesuai. 3. Pengambilan keputusan medis
Saat ini konsep yang dilakukan untuk pengambilan keputusan bukan menggunakan sistem “paternalistic” lagi namun sudah bergeser kearah sistem