Komponen dalam Komunikasi Kominikasi Dokter-Pasien

Menurut Jhon M. Traveline, MD dalam penelitiannya tentang komunikasi dokter pasien menjelaskan poin-poin yang harus dimiliki ketika dokter melakukan komunikasi dengan pasien, diantaranya: 19 1. Menilai apa yang sudah pasien tahu Sebelum memberikan informasi, dokter sebaiknya mencari tahu apakah pasiennya sudah mengetahui tentang kondisi yang sedang dialaminya. Hal ini memudahkan seorang dokter untuk mengetahui sejauh mana persepsi yang diketahui oleh pasiennya sehingga nantinya ketika menjelaskan kondisi pasien bisa tepat. 2. Menilai apa yang pasien ingin tahu Tidak semua pasien dengan diagnosis yang sama ingin detail informasi yang ditawarkan tentang kondisi atau perlakuan mereka disamakan dengan pasien lain. Dengan demikian dokter harus dapat menilai apa yang diinginkan pasien atau memahamkan pasien atau memberikan masukan tentang informasi tambahan yang diinginkan pasien. Di dalam hal ini juga dokter harus memberikan informasi dengan jelas dan dapat dimengerti oleh pasien. Ketika pasien sudah memahami apa yang kita jelaskan maka kita bisa lanjutkan ke informasi selanjutnya namun jika pasien belum memahami apa yang dijelaskan maka kita harus mengulang dari informasi dasar. 3. Empati Empati merupakan hal dasar yang harus dimiliki seorang dokter. Karena dengan berempati secara tidak langsung dokter dapat mengetahui emosi yang dialami oleh pasien. Selanjutnya dokter sebaiknya tidak meminimalisir atau mengabaikan emosi yang sedang dialami oleh pasien karena dapat berpengaruh kepada tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang dokter berikan. 4. Tenang Dokter memberikan informasi secara tenang dan memberikan waktu kepada pasien untuk memahami informasi yang baru. Sebuah pengiriman pesan dengan tenang dan jeda yang tepat juga dapat memberikan waktu bagi pendengar untuk merumuskan pertanyaan, yang kemudian dapat digunakan dokter untuk memberikan informasi lebih lanjut yang diinginkan. Dalam sebuah studi dikatakan jika dokter terlalu sedikit memberikan waktu untuk pasien berfikir, hal ini dapat menghilangkan kesempatan kepada pasien untuk memahami hal-hal yang penting dalam kondisinya. Dalam situasi klinis yang buruk, ketenangan ketika memberikan informasi dapat membantu keluarga pasien dan pasien untuk sepenuhnya menerima dan memahami informasi yang disampaikan. 5. Buatlah jadi mudah Dokter harus menghindari pemberian informasi kepada pasien dengan waktu yang lama. Lebih baik dokter memberikannya dengan singkat, jelas, dan sederhana. Dengan begitu pasien dapat memahami informasi yang telah disampaikan oleh dokter. Dokter harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh pasien. 6. Katakan kebenaran Dokter harus berkata jujur akan apa yang dialami oleh pasien walaupun itu adalah hal buruk. 7. Memberi harapan Meskipun menceritakan kebenaran adalah hal utama, namun nilai terapeutik dalam menyampaikan sebuah harapan tidak boleh dianggap remeh, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit kronik dan mengalami kegawatdaruratan. 8. Perhatikan tubuh dan wajah pasien Ketika melakukan komunikasi banyak sekali informasi yang diungkapkan oleh pasien bukan melalui komunikasi verbal namun dalam bentuk komunikasi non verbal. 9. Menyiapkan kondisi ketika terjadi reaksi Untuk mencari informasi dari pasien bukan hanya dari willingness and ability namun juga dari reaksi yang terjadi pada pasien ketika berkomunikasi.

2.2.5 Struktur Proses Komunikasi Dokter-pasien

Dalam proses komunikasi dokter-pasien terdapat struktur komunikasi yang terdiri dari menjalin hubungan, proses wawancara, dan struktur wawancara. Ketiga hal tersebut harus berjalan secara pararel agar dapat terbentuk suatu komunikasi dokter pasien yang baik.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Derajat Depresi antara Mahasiswa Kedokteran Preklinik dengan Klinik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

2 11 60

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Persepsi pasien terhadap keterampilan interpersonal dokter lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam komunikasi dokter-pasien di klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan

0 3 89

Persepsi Pasien Terhadap Keterampilan Interpersonal Dokter Lulusan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Komunikasi Dokter-Pasien di Klinik Makmur Jaya Ciputat, Tangerang Selatan

0 6 89

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0