Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 177 Jakarta

47 Tabel 4.10 Mengkondisikan kelas Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 35 78 Sering 10 22 Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar guru selalu mengkondisikan kelas sebelum memulai pembelajaran. Mengkondisikan kelas merupakan hal penting, karena ketika siswa datang ke sekolah tidak semuanya bertujuan untuk belajar. Ada yang memiliki motivasi lain, seperti bertemu dengan teman-teman. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan terlebih dahulu, seperti pengaturan tempat duduk dan suasana kelas agar lebih kondusif. Sehingga siswa dalam keadaan siap dan lebih berkonsentrasi menerima materi pelajaran dari guru dan diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Tabel 4.11 Menggunakan metode pembelajaran yang variatif Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 12 27 Sering 20 44 Kadang-kadang 13 29 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa masih terdapat guru yakni 29 jarang menggunakan metode pembelajaran yang variatif. Hal ini karena guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran. Apabila sudah cukup dengan ceramah dan tanya jawab saja maka guru tidak menggunakan metode lain. Dari hasil 48 wawancara dengan wakil kepala sekolah, memang masih terdapat beberapa guru atau sebagian kecil yang jarang menggunakan bermacam-macam metode dalam kegiatan pembelajaran. Tabel 4.12 Mengevaluasi efektifitas penggunaan metode pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 31 69 Sering - - Kadang-kadang 14 31 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Tabel tersebut menunjukkan sebagian besar guru sudah pernah melakukan pengukuran terhadap efektifitas metode pembelajaran yang digunakan. Akan tetapi terdapat sebagian yang cukup signifikan, yakni 31 guru menyatakan jarang mengevaluasi keefektifan penggunaan metode pembelajaran. Setelah di konfirmasi memang masih terdapat sebagian guru yang jarang menilai tersendiri apakah metode yang digunakan sudah efektif atau belum. Akan tetapi guru mengetahui secara tidak langsungbagaimana efektifitas penggunaan metode pembelajaran dari nilai yang diperoleh siswa dan keaktifan di kelas. Apabila siswa memperoleh nilai baik, maka metode yang digunakan dirasa cukup efektif. Tabel 4.13 Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 18 40 Sering 21 47 Kadang-kadang 6 13 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 49 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar guru telah menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Hanya sebanyak 13 guru menjawab kadang-kadang memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Guru-guru tersebut hanya menggunakannya jika memang sangat diperlukan. Salah satu faktor kurangnya pemanfaatan teknologi ini adalah karena ada beberapa guru SMPN 177 Jakarta yang belum begitu menguasai menggunakan teknologiseperti laptop, internet, in-focus. Sehingga jarang memanfaatkannya di kelas. Pelatihan sudah pernah mereka dapatkan. Salah satunya pelatihan penggunaan komputer. Tabel 4.14 Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 45 100 Sering - - Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Dari data di atas, dapat diketahui bahwa seluruh guru atau 100 guru selalu memberikan siswa kesempatan untuk bertanya. Artinya, guru-guru di SMPN 177 Jakarta sudah melaksanakan salah satu perannya sebagai motivator dalam kelas, yaitu mendorong siswa aktif di kelas dengan memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat melalui bertanya. Tabel 4.15 Bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 20 45 Sering 24 53 Kadang-kadang 1 2 50 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Berdasarkan data yang diperoleh dari angket, sebanyak 98 guru atau hampir seluruhnya guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama-sama. Artinya, guru melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran. Dengan adanya keterlibatan siswa diharapkan siswa dapat lebih mudah mengingat apa yang telah dipelajari. c. Evaluasi hasil belajar siswa Dalam aspek evaluasi hasil belajar, indikator yang digunakan adalah bagaimana guru memantau kemajuan belajar siswa, apakah guru memberikan tugas individu dan tugas kelompok pada siswa, apakah guru menyusun sendiri alat penilaian hasil belajar siswa, apakah guru mengadakan tes secara berkala, dan yang terakhir apakah guru menggunakan hasil belajar siswa untuk perbaikan proses pembelajaran. Tabel 4.16 Memantau kemajuan belajar siswa Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 25 55 Sering 20 45 Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar guru selalu memantau kemajuan belajar siswa. Dengan demikian, guru-guru SMPN 177 Jakarta telah menyadari bahwa guru perlu memantau kemajuan belajar siswa dalam belajar. Diharapkan dengan mengetahui kemajuan belajar siswa dapat 51 memudahkan guru melakukan pemetaan terhadap siswa berdasarkan kemampuan mereka masing-masing. Tabel 4.17 Memberikan tugas pada siswa Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 22 49 Sering 20 44 Kadang-kadang 3 7 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar yakni 93 guru telah memberikan tugas. Tugas yang dimaksud adalah tugas individu dan tugas kelompok pada siswa. Dengan adanya pemberian tugas pada siswa diharapkan dapat meningkatkan sikap bertanggung jawab dan kemandirian siswa dalam belajar, serta dapat melatih kerjasama dalam kelompok. Tabel 4.18 Menyusun instrumen penilaian hasil belajar Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 36 80 Sering - - Kadang-kadang 9 20 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Dari tabel 4.18 tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar guru telah menyusun sendiri instrumen penilaian hasil belajar siswa. Akan tetapi, terdapat prosentase yang cukup signifikan yakni 20 guru menjawab kadang-kadang menyusun sendiri instrumen penilaian hasil belajar siswa. Artinya guru jarang 52 membuat soal sendiri. Setelah di konfirmasi dengan wakil kepala sekolah, bahwa memang masih ada sebagian kecil guru yang terkadang mengabaikan dan belum memperhatikan kriteria yang baik dalam membuat soal. Sehingga dirasa sulit untuk menentukan soal yang tepat bagi siswa. Hal ini, juga karena pelatihan tentang penyusunan instrumen penilaian yang tepat masih jarang diikuti oleh guru. Tabel 4.19 Mengadakan tes secara berkala Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 29 65 Sering 11 24 Kadang-kadang 5 11 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar guru telah mengadakan tes secara berkala, seperti ulangan harian. Akan tetapi, data pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa masih terdapat sebagian kecil guru yakni sekitar 11 jarang melakukan tes secara berkala. SMPN 177 Jakarta telah menjadwalkan ulangan harian, akan tetapi memang masih ada guru yang melaksanakan ulangan harian tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tabel 4.20 Menggunakan hasil belajar siswa untuk perbaikan proses pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 30 67 Sering 12 27 Kadang-kadang 3 6 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 53 Tabel 4.20 tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar yakni 94 guru menggunakan hasil belajar siswa untuk perbaikan proses pembelajaran. Hasil belajar siswa ini dijadikan salah satu acuan untuk perbaikan proses pembelajaran. Adapun perbaikan yang dilakukan adalah menentukan kembali metode pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran yang dipakai dan instrumen penilaian hasil belajar siswa yang digunakan. d. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki Pada aspek ini terdapat tiga indikator yaitu, mengarahkan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mengadakan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal, dan memberi kesempatan siswa mengikuti perlombaan. Tabel 4.21 Mengarahkan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 32 71 Sering 13 29 Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Setiap siswa memiliki minat dan bakat masing-masing yang dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai seorang pembimbing, salah satu tugas guru adalah bagaimana mengarahkan siswa mengembangkan potensi yang dimiliki selain dengan aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar guru selalumengarahkan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. 54 Tabel 4.22 Mengadakan remedial Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 30 67 Sering 8 18 Kadang-kadang 7 15 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Dari tabel tersebut, dapat diketahui terdapat 85 guru telah mengadakan remedial. Selain itu, kita juga dapat mengetahui terdapat guru sekitar 15, menyatakan jarang mengadakan remedial. Berdasarkan wawancara dengan wakil kepala sekolah, hal ini terjadi karena ada sebagian kecil guru yang menggantikan remedial dengan tugas individu membuat makalah. Dengan kata lain, proses perbaikan nilai tetap ada, hanya mekanismenya diubah dari tes ulang menjadi pemberian tugas. Sehingga siswa tetap dapat mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Tabel 4.23 Memberikan kesempatan siswa mengikuti perlombaan Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 26 58 Sering 15 33 Kadang-kadang 4 9 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Tabel 4.23 menunjukkan bahwa sebagian besar guru atau terdapat 91 guru telah memberi kesempatan siswa untuk mengikuti perlombaan. Akan tetapi, masih ada sebagian kecil guru yang menyatakan jarang memberikan izin pada siswa 55 untuk mengikuti perlombaan, seperti lomba kesenian dan olahraga. Pemberian izin diberikan ketika tidak sedang dilakukan proses belajar mengajar. Dengan kata lain, apabila siswa sedang mengikuti jam pelajaran, maka guru jarang memberikan izin.

2. Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru

Pada variab el “strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogi k guru”, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SMPNegeri 177 Jakarta.Dari hasil wawancara, kepala sekolah mengatakan bahwa :  Kami mengikutsertakan guru dalam MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran, KKG Kelompok Kerja Guru, workshop, penataran, dan seminar-seminar sebagai bentuk pelatihan keguruan.Kepala sekolah bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk mengadakan pelatihan.  Kami melaksanakan supervisi pembelajaran per satu semester, dengan menggunakan teknik observasi kelas, kunjungan kelas, pembinaan individual.  Adapun kendala yang ditemui dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru yaitu terkadang guru masih ada yang tidak bersedia untuk mengikuti pelatihan. Karena berbagai alasan. Seperti tidak ada waktu, dan tidak bisa meninggalkan keluarga. Berikut ini adalah strategi yang dilakukan kepala sekolah SMPNegeri 177 Jakarta dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Tabel 4.24 Mengadakan pelatihan keguruan Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 38 84 Sering 7 16 Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 56 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua guru telah mengikuti pelatihan keguruan. Pelatihan yang diikuti beragam, ada pada tingkat sekolah seperti pelatihan menggunakan komputer dan pemanfaatannya dalam pembelajaran dan pelatihan peningkatan kemampuan berbahasa inggris. Adapula pelatihan lainnya yang pernah diikuti yang diadakan oleh dinas pendidikan yaitu pelatihan penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada guru yang tidak mendapat kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan profesionalisme. Tabel 4.25 Melakukan supervisi pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 28 62 Sering 7 16 Kadang-kadang 10 22 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah telah melakukan supervisi terhadap guru. Intensitas pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah pun berbeda, ada guru yang menyatakan selalu dan ada juga guru yang menyatakan sering disupervisi oleh kepala sekolah. Melalui tabel tersebut dapat diketahui terdapat 22 guru yang menyatakan jarang di supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini karena kepala sekolah juga telah mendelegasikan wewenang nya kepada wakil kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi pembelajaran apabila kepala sekolah sedang tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai supervisor. 57 Tabel 4.26 Mengadakan observasi kelas Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 29 64 Sering 16 36 Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Salah satu teknik dalam supervisi adalah observasi kelas. Pada teknik ini, kepala sekolah mengamati guru mulai dari guru memulai kegiatan pembelajaran di kelas dimulai sampai dengan guru menutup kegiatan pembelajaran. Pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa semua guru telah disupervisi, hanya saja ada yang menyatakan kadang-kadang guru disupervisi dengan teknik observasi kelas. Artinya masih ada guru yang jarang di observasi kelasnya oleh kepala sekolah. Hal ini karena, selain kepala sekolah telah mendelegasikan wewenangnya apabila tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai supervisor, kepala sekolah juga kadang menggunakan teknik kunjungan kelas dan pembinaan individual. Tabel 4.27 Mendiskusikan metode untuk pengembangan proses pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 31 69 Sering 9 20 Kadang-kadang 5 11 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 58 Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar guru menyatakan sering mendiskusikan metode untuk pengembangan proses pembelajaran. Sebanyak 89 guru pernah mendiskusikan metode untuk pengembangan proses pembelajaran. Adapun pengembangan yang dimaksud adalah yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar, misalnya: penggunaan media pembelajaran yang tepat, penggunaan metode pembelajaran yang efektif, penerapan kurikulum baru di kelas. Melalui rapat bulanan, Kepala Sekolah dengan guru-guru membahas bagaimana cara untuk mengembangkan proses pembelajaran tersebut. Tabel 4.28 Membimbing guru menginterpretasi hasil tes untuk perbaikan proses pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 25 56 Sering 13 29 Kadang-kadang 7 15 Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas guru pernah dibimbing dalam menginterpretasikan hasil tes siswa untuk perbaikan proses pembelajaran. pada tabel tersebut juga terdapat 15 guru yang menyatakan jarang menganalisis dan menginterpretasi hasil tes untuk perbaikan proses pembelajaran, hal ini karena selain membahas hasil tes dengan kepala sekolah, guru juga membahas hasil tes siswa dengan guru lain yang mengampu mata pelajaran yang sama. Tabel 4.29 Membantu guru mengatasi masalah dalam proses pembelajaran Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 45 100 59 Sering - - Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa seluruh guru dibantu oleh kepala sekolah dalam mengatasi masalah dalam proses pembelajaran. Adapun masalah yang dialami oleh guru biasanya lebih kepada perilaku siswa di kelas.Dalam hal ini kepala sekolah akan turun tangan membantu mengatasi apabila sudah tidak dapat diselesaikan sendiri oleh guru. Tabel 4.30 Memberikan guru kesempatan untuk mengikuti KKG dan MGMP Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu 45 100 Sering - - Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 45 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa semua guru yakni sekitar 100 guru menyatakan selalu diberi kesempatan oleh kepala sekolah untuk mengikuti KKG Kelompok Kerja Guru dan MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Dengan demikian semua guru telah diberikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya dan dapat saling bertukar informasi dengan guru dari sekolah lain melalui kegiatan ini. Dalam menyimpulkan hasil penelitian upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru di SMP 177 Jakarta, peneliti melakukan perhitungan nilai mean rata-rata yang didapatkan melalui rumus prosentase. 60 Di bawah ini adalah tabel penghitungan jumlah skor yang diperoleh dari tiap aspek penelitian. Tabel 4. 31 Jumlah skor tiap aspek penelitian Responden Aspek Penelitian No Item Pertanyaan Angket Skor 45 orang Guru Pemahaman terhadap peserta didik 1, 2 322 Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran 3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 1451 Evaluasi hasil belajar 13,14,15,16 806 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 17,18,19 482 Strategi peningkatan kompetensi pedagogik oleh kepala sekolah. 20,21,22,23,24,25,26 1152 Tabel di atas menunjukkan perolehan skor masing-masing aspek upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru. Kemudian untuk dapat mengetahui kompetensi dilakukan penghitungan nilai skor dari kedua variabel penelitian, yakni sebagai berikut : Tabel 4. 32 Penentuan Kategori Penilaian Variabel Penelitian Variabel Penelitian Nilai Harapan NH Nilai Skor NS Nilai Rata-rata Mean Kategori

Dokumen yang terkait

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 21

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 72

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 43

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 25

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMP NEGERI 1 LENDAH.

0 0 168

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SMP Negeri 3 Tolitoli - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 163