40
Tabel 4.2 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
No
Tingkat Pendidikan Jumlah dan Status Guru
Jumlah GTPNS
GTTGuru Bantu L
P L
P
1.
S3S2 4
5 -
- 9
2.
S1 6
24 5
1 36
3.
D-4 -
- -
- -
4.
D3 -
- -
- -
5.
D2 -
- -
- -
6.
D1 -
- -
- -
7.
≤ SMAsederajat -
- -
- -
Jumlah 10
29 5
1 45
Sumber : Profil sekolah SMPN 177 Jakarta Tahun ajaran 20142015
4. Keadaan Pembinaan Guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, dalam membina guru, kepala sekolah melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Kepala sekolah mengikutsertakan guru dalam MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran, KKG Kelompok Kerja Guru, workshop,
penataran, dan
seminar-seminar sebagai
bentuk pelatihan
keguruan.Kepala sekolah bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk mengadakan pelatihan.
Kepala sekolah melaksanakan supervisi pembelajaran per satu semester, dengan menggunakan teknik observasi kelas, kunjungan kelas,
pembinaan individual. Kendala yang ditemui dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru
yaitu terkadang guru masih ada yang tidak bersedia untuk mengikuti pelatihan. Karena berbagai alasan. Seperti tidak ada waktu, dan tidak bisa
meninggalkan keluarga.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 177 Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Seperti : ruang kelas yang berjumlah 27 ruang dengan kondisi baik, untuk 27
41
rombongan belajar rombel. Terdapat sarana pendukung lainnya seperti : perpustakaan, laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer, lapangan olahraga,
ruang serbaguna, ruang kesenian, ruang guru, ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, unit kesehatan sekolah UKS, ruang BK,
masjid, koperasi, kantin, gudang. SMP 177 Jakarta juga memiliki koleksi buku yang memadai. Terdiri dari buku mata pelajaran sebanyak 6201 buah, buku
bacaan novel, komik, kumpulan cerpen dan puisi, dll sebanyak 7331 buah, dan buku referensi kamus, ensiklopedia, jurnal, dll. sebanyak 530 buah, serta
berlangganan majalah dan koran.
Tabel 4. 3 Kondisi Sarana dan Prasarana Belajar
Jenis Ruangan
Jumlah buah
Ukuran Kondisi
Jenis Ruangan Jumlah
buah Ukuran
Kondisi
Perpustakaan 1
8 x 4 Baik
Lab. Bahasa 1
6 x 3 Baik
Lab. IPA 1
15 x 7 Rusak
Ringan Lab. Komputer
1 10 x 5
Baik Keterampilan
1 15 x 7
Baik Ruang Dinas
1 4 x 2
Baik Multimedia
- -
- Serbagunaaula
1 12 x 6
Baik Kesenian
1 42
Baik Koperasi
1 2 x 1
Baik
Sumber : Profil Sekolah SMPN 177 Jakarta Tahun Ajaran 20142015
Tidak hanya memiliki sarana yang memadai, SMP 177 Jakarta juga memiliki prestasi yang baik di bidang akademik.
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Nasional
No. Tahun
Pelajaran Rata-rata NUAN
Bahasa Indonesia
Matematika Bahasa
Inggris IPA
Jumlah Rata-rata
1. 20102011
8.45 9.34
8.96 8.82
35.57 8.89
2. 20112012
8.96 9.00
8.43 8.80
35.19 8.79
42 3.
20122013 8,55
8,66 8,04
8,50 33,75
8,43 4.
20132014 8.23
8.65 8.59
8.13 33.60
8.40
Sumber : Profil Sekolah SMPN 177 Jakarta Tahun Ajaran 20142015
B. Deskripsi dan Analisa Data
Data-data penelitian tentang upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru, diperoleh peneliti melalui penyebaran angket yang diberikan kepada seluruh guru
yang mengajar di SMP Negeri 177 Jakarta yang berjumlah 45 orang dengan 26 item pertanyaan.
Kemudian, untuk mempermudah menganalisis data hasil penelitian tersebut, maka setiap item pertanyaan dimasukan ke dalam tabulasi untuk dicari prosentase
dari masing-masing item dengan menggunakan rumus statistik prosentase. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan mengenai upaya peningkatan
kompetensi pedagogik guru SMP Negeri 177 Jakarta dengan melihat hasil angket di bawah ini.
1. Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 177 Jakarta
a. Pemahaman terhadap peserta didik
Pada aspek pemahaman terhadap peserta didik, terdapat dua item pertanyaan yang ditujukan pada guru untuk mengetahui pemahaman guru
terhadap siswa. Tabel 4.5
Mengidentifikasi Karakteristik Peserta didik
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu 32
71 Sering
12 27
Kadang-kadang 1
2 Tidak pernah
- -
Jumlah 45
100
43
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas guru yakni 98 telah mengidentifikasi perbedaan karakteristik siswa. Mengidentifikasi ini bertujuan
agar guru mengetahui perbedaan siswa, dari segi sikap dan latar belakang sosial dan ekonomi. Beberapa guru di SMP 177 Jakarta memanfaatkan proses
pembelajaran melalui diskusi kelompok dan penugasan kelompok maupun penugasan individu untuk mengenali nama-nama siswa dan mengetahui karakter
siswa secara tidak langsung. Adapun sikap yang dapat diamati yaitu toleransi, mandiri, tanggungjawab, jujur dan disiplin. Sedangkan untuk mengetahui latar
belakang sosial dan ekonomi siswa, guru mengetahuinya pada saat rapat pertemuan guru dengan orangtua siswa.
Untuk melengkapi data pada aspek pemahaman guru terhadap peserta didik, penulis melakukan wawancara dengan beberapa orang guru SMP Negeri 177
Jakarta. Adapun hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: 1
Dalam memahami karakteristik peserta didik, guru mencari tahu latar belakang mereka. Guru menganggap semua peserta didik porsinya sama.
Kemudian, di awal pembelajaran, guru sudah memberi tahu aturan-aturan yang harus dipatuhi peserta didik di kelas.
2 Pada saat pembelajaran berlangsung, guru menyisipkan nilai-nilai moral
pada peserta didik melalui contoh-contoh yang relevan dengan materi. 3
Guru menggunakan pendekatan-pendekatan dengan peserta didik dengan menempatkan diri sebagai sahabat, sehingga peserta didik tidak merasa
takut untuk berbagi cerita mengenai masalah yang dihadapi, sehingga meminimalisir terganggunya kegiatan belajar. Dengan pendekatan seperti
ini pula, guru dapat dengan mudah memberikan nasehat-nasehat pada peserta didik.
4 Guru berusaha pembelajaran dilakukan semenyenangkan mungkin, untuk
meningkatkan antusias dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat dengan mudah peserta didik menyerap apa yang diajarkan
guru. 5
Guru tetap menunjukkan ketegasan seorang guru namun tetap dengan bahasa yang santun dan tidak menunjukkan kemarahan. Hal ini dilakukan