kas yang meliputi penerimaan kolekte, persembahan, dan sumbangan serta pembayaran gaji, pembelian barang devosional dan pembayaran biaya-
biaya yang telah dibangun sebelumnya oleh paroki.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada
Paroki Santo Antonius Padua Kendal sudah berjalan dengan baik dan layak dengan melihat batasan berupa dokumen, catatan akuntansi, fungsi
laporan, dan prosedur yang baik dalam gereja.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi dan bahan
informasi untuk penelitian yang akan datang, dan menambah kepustakaan mengenai evaluasi pengendalian internal dalam sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada gereja organisasi nirlaba.
2. Bagi Paroki Santo Antonius Padua Kendal Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi saran dan
informasi, serta masukan yang bermanfaat bagi tim keuangan Paroki Santo Antonius Padua Kendal untuk menilai sistem yang sudah
dijalankan oleh paroki. Selain itu, juga mampu digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan dan menjalankan sistem dengan
lebih baik lagi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai wujud implementasi dari materi yang
telah penulis dapat selama perkuliahan, dan juga mampu memberikan pengetahuan baru bagi penulis mengenai pengendalian internal dalam
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori-teori yang digunakan sebagai
dasar dalam menilai, mengevaluasi, menganalisis, dan menggambarkan mengenai pengendalian internal dalam
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Bab ini membahas mengenai gambaran umum paroki yang terdiri dari sejarah pendirian paroki, struktur organisasi,
tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari bagian bendahara, akuntansi, dan kasir paroki.
BAB V : HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan paroki,
membandingkan penerapan pengendalian internal yang diterapkan dengan teori pengendalian internal menurut
COSO dan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki PTKAP Keuskupan Agung Semarang. Dalam bab
ini akan dijelaskan pula kelemahan dan kekurangan dari pengendalian internal yang ada pada Paroki Santo
Antonius Padua Kendal, menguji efektivitas pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan
dalam paroki, dan BAB VI
: PENUTUP Bab ini membahas kesimpulan mengenai pengevaluasian
yang terkait dengan rumusan masalah, keterbatasan penelitian, dan saran serta komentar penulis yang
bermanfaat bagi paroki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Organisasi Nirlaba
1. Definisi Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang bersasaran
pokok mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap
hal-hal yang bersifat mencari laba moneter. Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, rumah sakit dan klinik umum,
organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang- undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi
profesional, institusi riset, museum, dan beberapa petugas pemerintah. Menurut PSAK No. 45, organisasi nirlaba memperoleh sumber daya
dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut Mahsun
2011:187. 2. Karakteristik Organisasi Nirlaba
a. Ciri-ciri Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1 Sumber daya entitas yang berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat
ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2 Menghasilkan barang danatau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka
jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak
dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya
entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas Priyanti, 2014.
b. Tujuan Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba tidak memiliki tujuan mendapatkan laba.
Secara umum tujuan dari organisasi nirlaba adalah menyediakan layanan bagi masyarakat. Tujuan dari organisasi nirlaba adalah
untuk membantu masyarakat luas yang tidak mampu khususnya dalam hal ekonomi Priyanti, 2014.
Pada organisasi nirlaba, penganggaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan organisasi khususnya
perencanaan program dan kegiatan. Secara garis besar, penganggaran diawali dengan penyusunan visi, misi, dan tujuan
strategis organisasi dalam jangka panjang. Selanjutnya, tujuan strategis tersebut dijabarkan lebih terperinci dalam program dan