C. DINAMIKA HUBUNGAN VARIABEL
Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk memotivasi, berpikir, dan bertindak dalam memenuhi kebutuhan di
situasi apa pun. Efikasi diri sendiri dipengaruhi oleh pengalaman seseorang di masa lalu. Secara lebih spesifik, efikasi diri sangat dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman terkait keberhasilan. Keberhasilan di masa lalu membangun keyakinan yang kuat terhadap efikasi diri seseorang. Efikasi diri
dinilai penting karena mampu meningkatkan performansi individu. Untuk meningkatkan efikasi diri, individu perlu menyadari bahwa
dirinya memiliki kemampuan dan mampu mencapai keberhasilan. Caranya adalah dengan mengingat kembali pengalaman keberhasilan di masa lalu.
Expressive writing menjadi salah satu cara untuk membantu seseorang mengingat kembali pengalaman keberhasilan di masa lalu dan mengungkapkan
cerita tersebut ke dalam tulisan. Proses tersebut mampu merubah persepsi individu menjadi lebih positif melalui proses rekognisi. Ingatan terkait usaha-
usaha dan keyakinan individu di masa lalu diintegrasikan dan diproses ulang. Proses tersebut membuat individu menjadi sadar aware mengenai pikiran,
perasaan dan kemampuannya. Individu semakin merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan dan mampu mencapai keberhasilan di masa sekarang.
Hal tersebut membuat individu menjadi lebih yakin untuk berusaha dalam proses pencapaian keberhasilan
Selain tema terkait pengalaman keberhasilan di masa lalu, terdapat dua tema dalam expressive writing yang mampu meningkatkan efikasi diri individu.
Tema ingatan kesuksesan orang lain yang mirip dengan subjek juga meningkatkan keyakinan bahwa dirinya juga mampu meraih kesuksesan.
Proses tersebut disebabkan individu menjadi mampu mengorganisasikan pengalaman orang lain ke dalam pikirannya. Setelah itu, individu berusaha
melakukan perilaku yang mendukung pencapaian keberhasilan. Tema terkait dukungan dari orang lain menyebabkan individu mengingat dan merasakan
kembali perasaan yang dialami.
D. SKEMA PENELITIAN
Skema 1. Pengaruh Expressive Writing Pada Efikasi Diri.
Expressive Writing
Yakin terhadap kemampuan yang
dimiliki Awareness
Rekonstruksi Peristiwa
Efikasi Diri Meningkat
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh expressive writing terhadap efikasi diri.
Ho: Expressive writing tidak meningkatkan efikasi diri Hi: Expressive writing meningkatkan efikasi diri.
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini berdesain eksperimen. Eksperimen adalah suatu prosedur terkontrol dengan minimal satu kondisi perlakuan Myers Hansen, 2002.
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri dengan metode expressive writing. Peneliti membagi subjek ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kontrol.
B. VARIABEL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel dependen : Efikasi diri 2. Variabel independen : Expressive writing
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Efikasi Diri Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya
untuk memotivasi, berpikir, dan bertindak dalam memenuhi kebutuhan di situasi apa pun Wood Bandura dalam Mesterova, Prochazka Vaculik,
2015. Menurut Bandura 1997, dalam Zimmerman 2000, efikasi diri diukur melalui tiga aspek, yaitu level, generality, dan strength. Level dilihat
melalui tingkat kesulitan tugas. Generality dilihat berdasarkan seberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak dan luas tugas yang dikuasai. Strength dilihat dari ketekunan dan ketahanan seseorang dalam menyelesaikan tugasnya. Efikasi diri diukur
dengan skala efikasi diri. Jumlah item dalam skala efikasi diri sebanyak 90. Skala efikasi diri menggunakan skala Likert, mulai dari angka 1 sampai 4.
Tinggi rendahnya efikasi diri subjek dilihat melalui jumlah skor pada skala efikasi diri. Semakin tinggi skor dalam skala efikasi diri, berarti subjek
memiliki efikasi diri yang tinggi.
2. Expressive writing Expressive writing adalah metode menuliskan pikiran dan perasaan
secara mendalam dan emosional mengenai suatu pengalaman. Pada penelitian ini, tema tulisan berkaitan dengan pengalaman kesuksesan di
masa lalu, pengalaman kesuksesan yang dialami orang lain, dan dukungan lingkungan sosial terhadap proses pencapaian kesuksesan. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam waktu 20 menit selama 5 hari berturut-turut. Dalam expressive writing, tata bahasa, pilihan kata, penulisan tanda baca, dan ejaan
tidak diperhatikan. Subjek bebas memilih topik yang sama atau berbeda pada setiap harinya.
D. SUBJEK PENELITIAN
Metode pemilihan subjek penelitian menggunakan random sampling. Random sampling merupakan teknik pemilihan subjek dengan pengundian
secara acak Supratiknya, 2014. Teknik ini digunakan pada populasi dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakteristik serupa. Teknik random sampling memberi peluang yang sama kepada masing-masing anggota populasi untuk menjadi bagian eksperimen
MacLin Solso, 2008. Subjek adalah mahasiswa semester II Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Seluruh subjek penelitian
dibagi menjadi dua kelompok secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
E. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian diawali dengan menguji metode expressive writing melalui pilot study. Pilot study melihat kekurangan dan kelemahan instruksi expressive
writing. Penelitian ini melakukan kontrol terhadap tema expressive writing. Tema expressive writing pada penelitian ini mengenai pengalaman kesuksesan
di masa lalu, pengalaman kesuksesan orang lain yang berkesan, dan dukungan dari lingkungan sekitar dalam proses pencapaian keberhasilan. Ketiga tema
tersebut dipilih berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi efikasi diri menurut Bandura 1997, dalam Schutte 2010. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir pengaruh variabel lain terhadap variabel dependen. Eksperimen berlangsung di dalam ruangan kelas K. 403, Universitas
Sanata Dharma yang sudah dikontrol keadaan suhu, noise, dan pencahayaannya. Terdapat langkah-langkah pada saat eksperimen berlangsung.
Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Hari 1: a. Peneliti membagi subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol.