adalah iklan penguat reinforcement advertising, yang bertujuan meyakinkan pembeli untuk memilih produk guna memenuhi kebutuhannya.
2.1.5 Kreatifitas Iklan
“ Kreatifitas” adalah salah satu kata yang mungkin paling sering dan umum digunakan dalam industri periklanan. Iklan bahkan kerap disebut
dengan kata “kreatif ” saja, mereka yang terlibat dalam produksi iklan sering disebut dengan “ tim kreatif ” atau “ orang kreatif “. Tanggung jawab tim
kreatif adalah mengubah seluruh informasi mengenai produk seperti atribut atau manfaat produk hingga tujuan komunikasi yang ditetapkan menjadi suatu
bentuk konsep kreatif yang mampu menyampaikan pesan pemasaran kepada khalayak.
Pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan iklan yang kreatif ternyata tidak sama. Salah satu pandangan mengatakan bahwa iklan kreatif
adalah iklan yang mampu meningkatkan penjualan produk. Pandangan lain menyebutkan iklan yang kreatif adalah iklan yang berasal dari ide orisinil,
memiliki nilai artistik dan estetik dan mampu memenangkan penghargaan. Pendapat lain menyebut iklan kreatif adalah iklan yang mampu menarik dan
mampu memberikan efek kepada audiens. Morrisan, 2007:265
2.1.6 iklan sebagai media informasi
Informasi adalah pengetahuan yang dimiliki Funk, 1955, dalam segers, 2000:10. Maka jelas dikatakan bahwa hubungan antara informasi dan
isi komunikasi tidaklah identik. Informasi tidak hanya dipetik oleh penerima yang relevan saja, tetapi juga sejumah alternatif yang dapat dipilih dari
pengirim informasi tersebut. Informasi menunjukkan data atau fakta yang sebelumnya di
peroleh dari tindakan berkomunikasi. Informasi bukanlah sebuah peristiwa, tetapi merupakan wujud material secara konseptual karena kehadirannya yang
terbentang sepanjang waktu. Sehingga dapat dikatakan berisi informasi, atau informasi yang dapat dikirimkan dan diterima melalui sebuah saluran, atau
informasi dapat dipilih dari lingkungan dalam bentuk seperangkat stimuli. Pada dasarnya iklan tidak dibuat untuk mencari keuntungan
semata, melainkan untuk penjualan produk. Tetapi iklan juga dibuat untuk meningkatkan image atau reputasi produk atau perusahaan. Iklan dirancang
untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan tentang merk, sikap target sasaran terhadap produk yang positif dan yang terakhir yakni untuk mendorong
perilaku konsumen dalam hal mengkonsumsi suatu produk yang dipasarkan tersebut. Maka, para pembuat iklan akan memberikan sebuah informasi
kepada khalayak yang relevan atau nyata dan baik terhadap sebuah produk yang ditawarkan. Tetapi tidak semata-mata bertujuan menawarkan dan
mempengaruhi pada calon konsumen untuk membeli produk-produk barang atau jasa, melainkan juga turut menanamkan nilai-nilai tertentu yang secara
tidak pasti tersirat didalamnya. Hamelink 1983 menyatakan bahwa iklan merekayasa kebutuhan dan menciptakan ketergantungan psikologis Deddy
Mulyana dan Idi Subandy Ibrahim, 1997:158. Di dalam penyampaian
pesannya, iklan selalu menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya dalam masyarakat yang akan mereka sasar.
Periklanan juga memiliki berbagai jenis, jika kita bedakan secara umum maka dibagi mencadi 2, yaitu iklan above the line dan iklan bellow the
line. Iklan media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama
lain tidak saling kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sedangkan iklan media bellow the line adalah iklan yang menggunakan media khusus.
Media itu sendiri adalah suatu alat sarana komunikasi yang berfungsi sebagai perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam
penyampaian pesan. Media yang kita ketahui ada media cetak koran, majalah dan elektronik tv, radio yang kita spesifikasikan dengan media
massa. Karena semakin banyaknya media maka khalayak komunikan-nya juga berperan dalam pemilihan medianya, seperti model Uses and
Gratifications, dikatakan bahwa semakin banyak media yang bermunculan maka khalayak juga semakin bisa memilih media yang akan digunakannya
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya agar mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications menunjukan bahwa yang menjadi
permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Effendy, 2003 : 289
Pembagian periklanan secara umum seperti yang sudah disebutkan diatas tadi salah satunya adalah Iklan above the line. Iklan above the line ada 5
media, yaitu pers koran dan majalah, radio, televisi, lembaga jasa iklan luar- ruang outdoor,dan sinemabioskop Jefkins, 1997 : 86, dan billboard adalah
iklan outdoor.
Iklan luar ruangan outdoor terdiri dari poster-poster dalam berbagai ukuran, dan papan-papan bercat, entah itu terbuat dari besi, kayu,
atau bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada tempat- tempat yang terbuka atau yang sekiranya strategis untuk dilihat sebanyak
mungkin orang yang lewat. Jefkins, 1997:127 Iklan luar ruangan juga memiliki beberapa karakteristik, antara
lain : 1.
Ukuran dan Dominasi Karena ukuran yang pada umumnya cukup besar, maka poster
mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian. 2.
Warna Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar
dan pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat produk yang diwakilinya.
3. Pesan-pesan Singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang bergerak, dan poster hanya saja dilihat dari kejauhan, maka kalimat atau
pesan-pesan yang ditulis, biasanya terbatas pada selogan singkat atau sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar
dan mencolok.
4. Zoning
Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota tertentu. Tetapi sebuah kampanye iklan yang berskala nasional dapat
dirancang secara rinci jika iklannya menggunakan poster. Pemasangan poster dalam jumlah minimum bias diatur di setiap kota untuk menjamin
kesempatan penyimak yang maksimum dari pemirsa. Penempatan poster secara strategis dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat
ekonomis. Dalam perencanaan kampanye yang memakai aneka rupa media, wilayah siaran televise regional biasanya digunakan sebagai basis
pemilahan masing-masing media iklan. 5.
Efek Mencolok Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya
dalan menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna, ukuran dan pengulangan. Jefkins, 1997:128
Poster juga memiliki beberapa ukuran standar salah satunya adalah double crown. Double crown : 762 mm x 508 mm 30 Inchi x 20 Inchi. Ini
adalah unit ukuran paling besar. Misalnya saja 16 sheet adalah setara dengan 16 double crown. Double crown digunakan pada billboard dan pada panel
informasi yang ditempatkan pada trotoardan tempat-tempat belanja Jefkins, 1997:130, maka poster yang berukuran besar dan sesuai dengan ketentuan
diatas tadi dapat dikatakan sebagai billboard.
2.2 Billboard