2.7 Semiotik
Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memilki unit dasar yang
disebut dengan “tanda”. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Sobur, 2006:87
Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna meaning ialah hubungan antar suatu objek atau idea dan suatu tanda
Littlejohn dalam Sobur, 2006:15-16. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji
tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama
manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes, Semiologi, yang pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memekai hal-hal
things. Memaknai to sinify dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa
objek-objek itu tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari
tanda. Barthes dalam Sobur, 2006:15
Tokoh semiotika Charles Sanders Peirce adalah filsuf Amerika.
Sedangkan Ferdinand de Saussure adalah pendiri linguistic modern, sarjana dan tokoh besar asal swiss yang terkenal dengan teorinya tentang tanda.
Sobur, 2006:43
2.8 Model semiotik Charles Sanders Pierce
Semiotik untuk media massa ternyata tidak hanya terbatas sebagai kerangka teori, namun sekaligus juga sebagai metode analisis Hamad dalam
Sobur, 2006:114. Teori segitiga makna oleh Pierce TriangelMeaning yang terdiri atas sign tanda, Object objek dan interpretan interpretant. Menurut
Pierce, salah satu tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak
seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna tentang
sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Yang dikupas oleh teori segitiga makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika
tanda itu digunakan oleh seseorang ketika akan berkomunikasi. Hubungan segitiga makna Pierce lazimnya ditampilkan sebagai tampak dalam gambar
berikut ini. Fiske dalam Sobur, 2006:115
Sign
Interpretan object
Gambar 2.1 Elemen makna Pierce
Sumber : John Fiske dalam Sobur, 2006:115
Bagi Pierce, tanda “ is something which stands to somebody for something in some respect or capacity”. Sesuatu yang digunakan agar tanda
bisa berfungsi, oleh Pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda signrepresentamen selalu terdapat dalam hubungan triadic, yakni ground,
object, dan interpretant. Atas dasar hubungan ini, Pierce mengadakan klasifikasi tanda. Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi
Qualisign, Sinsign, dan Legsign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lemah,lembut, dan merdu. Sinsign
adalah eksistensi actual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruhada pada urutan kata air sungai keruh yang menandakan
bahwa ada hujan di hulu sungai. Legsign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu lalulintas yang menandakan hal-hal yang boleh
atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Berdasarkan pada Interpretant,
tanda signrepresentamen dibagi atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang merah matanya dapat saja menandakan bahwa orang tersebut mengalami iritasi, atau menderita penyakit
mata, bahkan dapat disebut juga orang tersebut sedang menangis. Dicent sign atan dicisign adalah tanda sesuai dengan kenyataan. Misalnya, apabila di suatu
jalan sering terjadi kecelakaan, maka di tepi jalan harus dipasang rambu- rambu yang menunjukkan di area tersebut sering terjadi kecelakaan. Argument
adalah tanda yang langsug memberi alasan tertentu. Charles Sanders Pierce membagi antara tanda dan acuannya
tersebut menjadi tiga kategori yaitu : ikon, indeks, dan simbol adalah tanda yang menghubungkan antara penanda dan petanda yang bersifat bersamaan
bentuk alamiah. Berdasarkan objeknya dibagi menjadi :
1. Ikon
Ikon adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan obyeknya, misalnya : potret dan peta.
2. Indeks
Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan petandanya, yaitu asap yang tanda adanya api.
3. Simbol
Simbol adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah secara konvensi telah lazim digunakan di dalam
masyarakat . Hubungan kategori tanda tersebut oleh Pierce digambarkan sebagai
berikut :
Ikon
Indeks Simbol
Gambar 2.2 Model Kategori Tanda
Sumber : John Fiske dalam Karin, 2002:115
2.9 Komunikasi non verbal