Proses Produksi Baterai Metode Perbaikan Kualitas

5. Mesin Washer 6. Mesin Pressing 7. Mesin Rearrangging 8. Mesin Curling Inserting 9. Mesin Sealing Compound 10. Mesin PE Seal Fitting 11. Mesin Bottom Pollising 12. Mesin PVC Tube Inserting 13. Mesin boldisier Pemanas 14. Mesin Capping 15. Mesin Jacket atau CIM 16. Mesin Crimping 17. Mesin Selecting 18. Mesin Shrinkwrap

2.2.5 Proses Produksi Baterai

Proses pembentukan komponen awal yang masih berupa material awal yang berupa kaleng yang berbentuk silinder dan terbuat dari seng kemudian proses pemberian paperline dan bottom washer. Proses selanjutnya pembentukan bubuk black mix sehingga menjadi silinder kecil yang dimasukkan ke dalam can. Proses berikutnya yaitu first Assembly meliputi proses pemberian cairan electrolyte solution pada black mix agar tidak lengket pada paperline dan bottom washer kemudian pemasangan carbon rod setelah itu pembengkokan bagian can selanjutnya pemberian sealing compound yang merupakan bahan perekat kemudian proses pemberian PE Seal pada ujung carbon setelah itu pemasangan bottom dan dilanjutkan dengan pelapisan bagian kluar dengan PVC tube setelah itu pemberian metal top kemudian pemberian PVC ring putih pada kutub negatif dan ring merah pada kutub positif. Setelah proses assembly baterai selesai dilakukan, baterai didiamkan selama 22 jam setelah 22 jam dilakukan proses selecting untuk mengetahui kualitas dari baterai yang diproduksi kemudian proses terakhir yaitu packaging.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian – penelitian sebelumnya : 1. Khoirul Anam 2003 : Penelitian dengan judul Analisa Defect pada produksi genteng dengan metode QCC Quality Control Circle dan seven tools di PT Varia Usaha Beton Waru-Sidoarjo. Penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan QCC mampu menemukan penyebab – penyebab utama defect dan menurunkan cacat kritis. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama – sama menggunakan seven tools sebagai alat analisis. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan baterai sebagai obyek penelitiannya sedangkan penelitian terdahulu menggunakan genteng sebagai obyek penelitiannya. 2. Fandi Afrizon 2004 : Penelitian dengan judul Analisa jenis Defect produksi kemeja pada proses sewing line leratai dengan metode QCC Quality Control Circle di PT. Cipta Busana Jaya Gedangan Sidoarjo. Penelitiannya menyimpulkan bahwa fokus perbaikan proses yang paling utama ditujukan untuk memberikan pelatihan, pembinaan dan pengawasan kepada operator didalam menjalankan mesin produksi. Semua solusi yang diberikan