10
BAB II KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PRIBADI
Dalam bab II ini penulis menguraikan tentang komunikasi secara umum, komunikasi efektif antar pribadi, faktor-faktor pendukung dan penghambat
komunikasi.
A. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi
Setiap manusia tentunya membutuhkan komunikasi dalam kehidupan sehari- hari. Karena itu, berkomunikasi merupakan suatu keharusan dan menjadi suatu hal
yang sangat penting bagi setiap orang dalam membangun hubungan dengan sesama. Tentunya, hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh setiap orang
sebelum membangun komunikasi adalah mereka harus mengetahui arti dari komunikasi itu sendiri, karena proses komunikasi yang dibangun oleh setiap
orang tentunya berbeda-beda. Onong Uchjana Effendy 2004: 3 memberikan pengertian komunikasi dalam dua segi, yaitu komunikasi secara umum dan
komunikasi secara paradigmatis.
a. Pengertian Komunikasi secara Umum
Manusia sebagai makhluk sosial, tentunya membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi menjadi alat untuk menyalurkan apa yang ada dalam
pikiran manusia itu sendiri oleh karena itu manusia perlu berkomunikasi dengan
11
orang lain. Tanpa komunikasi dengan orang lain manusia tidak dapat berkembang secara maksimal dan tidak dapat menghubungkan dirinya dengan
orang lain. Secara etimologis atau berdasarkan asal katanya, istilah komunikasi berasal
dari bahasa latin “communicare” yang berarti: sama makna mengenai suatu hal
Artinya, komunikasi berlangsung apa bila orang-orang yang terlibat dalam komunikasi terdapat kesamaan makna atau dengan kata lain, hubungan mereka itu
bersifat komunikatif. Sedangkan, secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dengan
demikian, komunikasi
melibatkan sejumlah
orang dimana
seseorang menyampaikan atau menyatakan sesuatu kepada orang lain dan orang yang diajak
berkomunikasi merespon atau menanggapi sehingga hubungan mereka bersifat komunikatif.
b. Pengertian Komunikasi secara Paradigmatis
Onong Uchjana Effendy 2004: 5 mengatakan bahwa komunikasi paradigmatis adalah proses komunikasi yang memiliki tujuan tertentu, sehingga
perlu dilakukan dengan perencanaan terlebih dahulu. Artinya, proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu
atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun secara tak langsung. Supratiknya 2003: 30 mengatakan bahwa komunikasi
dalam pengertian ini berarti proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan maksud untuk mengungkapkan pesan tertentu atau
mempengaruhi tingkah laku orang yang menerima pesan. Selain itu James G
12
Robbins dan Barbara S. Jones sebagaimana disitir oleh Turman Sirait 1983: 11 mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Komunikasi dapat juga diartikan sebagai perbuatan penyampaian suatu
gagasan atau informasi berupa pikiran dan perasaan-perasaan dari seseorang kepada orang yang lain.
Arni Muhammad 2009: 5 mengatakan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan
untuk mengubah tingkah laku. Demikian halnya dengan Franz Josef Eilers 2001: 16 yang mengartikan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan dari si
pengirim kepada si penerima yang berlangsung terus menerus atau berlanjut untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Pendapat-pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses kegiatan penyampaian pesan, pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau informasi yang mengandung
maksud dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Dengan kata lain komunikasi merupakan interaksi antar pribadi, maka
komunikasi ini perlu digunakan secara efektif, agar komunikasi yang terjadi antar pribadi itu sungguh-sungguh dipahami dan dimengerti oleh kedua belah pihak
tanpa mengurangi keduanya. Komunikasi selalu berkaitan atau berhubungan dengan emosi, sikap, suasana
hati, motivasi, keadaan phisik, situasi perasaan yang dimiliki oleh manusia. Aspek-aspek tersebut menjadikan komunikasi sebagai sarana yang paling penting
untuk membangun sebuah relasi antara kita dengan orang lain. Melalui komunikasi, kita bisa mengenal orang lain dan sebaliknya kita juga dikenal oleh
13
orang lain. Dengan berkomunikasi, kita dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, isi hati, ide atau pendapat, serta maksud kita kepada orang lain. Melalui
komunikasi juga, kita dapat memenuhi kebutuhan, di mana kebutuhan tersebut hanya dapat dipenuhi lewat komunikasi antar pribadi. Tentunya, dalam
berkomunikasi antar pribadi, sikap terbuka sangat diperlukan karena dengan ketebukaan hati seseorang dapat mengerti dan memahami situasi yang dialami
oleh orang yang diajak berkomunikasi atau yang menjadi lawan bicara kita. Banyak orang mampu berbicara panjang lebar tetapi sulit untuk dimengerti
dan dipahami. Tidak sedikit pula orang yang mampu berbicara secara singkat padat dan jelas serta isi pembicaraannya dapat dimengerti dan dipahami dengan
baik oleh orang lain. Karena itu, isi atau pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi perlu menjadi perhatian si pembicara, agar dapat diterima dengan
baik tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri. Dengan demikian, orang dapat berkomunikasi dengan efektif maka terlebih
dahulu, orang perlu memahami arti dan maksud komunikasi itu sendiri Ing Wursanto 2008: 108 mengatakan bahwa pembicaraan dikatakan efektif
apabila yang dibicarakan itu mudah, cepat, tepat dan dimengerti oleh pendengarnya. Suatu pembicaraan yang tidak terarah dan terlalu bertele-tele
bukanlah merupakan cara bicara yang efektif. Hal ini dipertegas oleh Turman Sirait 1983: 15 bahwa komunikasi efektif adalah komunikasi yang mudah
ditangkap secara tepat sesuai dengan maksud pengirim pesan.
2. Pentingnya Komunikasi
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi dengan orang lain.
14
Komunikasi menjadi alat untuk menyalurkan apa yang ada dalam pikiran manusia itu sendiri oleh karena itu manusia perlu berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa
komunikasi dengan orang lain manusia tidak dapat berkembang secara maksimal dan tidak dapat menghubungkan dirinya dengan orang lain.
Johnson sebagaimana dikutip oleh Supratiknya 2003: 9 mengatakan bahwa dalam komunikasi, orang dapat menyatakan atau mengungkapkan emosi, maksud,
kebutuhan, pengalaman dan dirinya kepada orang lain. Berkomunikasi dengan orang lain dapat membantu perkembangan diri baik secara intelektual, afektif dan
sosial. Dalam berkomunikasi dengan orang lain kebutuhan dalam diri seseorang dapat terpenuhi. Demikian juga komunikasi, dapat memberi pengaruh terhadap
pembentukan identitas atau jati diri seseorang .
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari,
komunikasi yang begitu penting sering kali menjadi hal yang sulit dimanfaatkan. Orang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena adanya
perbedaan pandangan atau persepsi, juga nilai, budaya, kecerdasan serta kemampuan seseorang dalam menyampaikan atau mengkomunikasikan isi pesan
kepada orang lain. Selain itu, kemampuan dari penerima pesan juga berbeda Bahkan, komunikasi bisa menjadi sumber terjadinya konflik karena terjadinya
kesalahpahaman, rasa ketidakpuasan, rasa frustasi atau stres dalam diri seseorang Apabila hal-hal negatif tersebut tidak segera diatasi maka akan mempengaruhi
dan menimbulkan kesalahpahaman dalam berelasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang pentingnya komunikasi dan cara-cara menghindari terjadinya
kesalahpahaman dalam proses komunikasi sangat penting untuk diketahui oleh setiap pribadi yang saling berinteraksi dalam suatu masyarakat, organisasi ataupun
juga dalam hidup berkomuitas agar tujuan bersama dapat dicapai secara efisien
15
dan efektif dan juga demi kebahagiaan hidup manusia.
3. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, ide, pengalaman atau perasaan seseorang kepada orang lain. Ketika orang melakukan proses
komunikasi, maka unsur-unsur yang terdapat dalam suatu komunikasi, yaitu: komunikator, komunikan, pesan, saluran yang dapat merubah pesan menjadi
bentuk simbolik atau lambang perlu diperhatikan oleh orang yang membangun komunikasi. Turman Sirait 1983: 18 mengatakan bahwa proses komunikasi
adalah proses pengiriman atau penyampaian suatu pesan dari pengirim kepada si penerima melalui lambang-lambang atau tanda-tanda tertentu yang mempunyai
suatu tujuan, disalurkan melalui suatu saluran dan mendapat respon atau umpan balik dari penerima yang sama-sama mempunyai arti yang dimaksud oleh
pengirim pesan. Dengan demikian, maksud yang hendak disampaikan dapat tercapai, yaitu diterima oleh lawan bicara. Karena itu dalam berkomunikasi
dengan orang lain mengandaikan suatu proses. Ing Wursanto 2008: 75 mengatakan bahwa proses komunikasi ialah tahap-tahap atau langkah-langkah
yang dilalui dalam melakukan komunikasi. Artinya pesan yang disampaikan oleh komunikator perlu disampaikan sedemikian rupa untuk mencapai keberhasilan
komunikasi. Waktu dan tempat juga sangat menentukan apakah komunikasi dapat membuat suasana akrab dan hangat. Selain itu pesan yang mau disampaikan juga
harus menggunakan bahasa yang sesuai agar dapat mencapai tujuan. Komunikasi merupakan satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Manusia sangat
dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang
16
sudah dikenal maupun yang belum dikenal sama sekali. Artinya komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
a. Komunikasi Verbal dan Non Verbal Setiap orang selalu berupaya menjalin relasi dengan orang lain melalui
komunikasi. Dalam berkomunikasi orang bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain yang diajak berkomunikasi. Terkadang pesan yang disampaikan
itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain, namun terkadang pesan yang disampaikan tidak dapat dipahami, bahkan disalahmengerti atau disalahpahami.
Ketika seseorang berkomunikasi, tentunya salah satu hal yang perlu diperhatikan ialah apa yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan, atau pesan
atau hal apa saja yang menjadi bahan yang mereka perbincangkan. Dalam hidup sehari-hari komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan
antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau ide, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta
menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran. Arni Muhammad 2009: 95 mengatakan bahwa komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara lisan maupun secara tulisan. Komunikasi lisan sebagai suatu proses di mana seorang
komunikator atau pembicara berkomunikasi dan berinteraksi secara lisan dengan komunikan atau pendengar secara langsung untuk mempengaruhi tingkah laku
penerima. Komunikasi lisan berhasil dengan baik apabila dipersiapkan terlebih
17
dahulu. Sedangkan komunikasi tulisan sebagai suatu proses di mana seorang komunikator mengirim pesan kepada komunikan atau penerima pesan melalui
simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat yang bisa dibaca dan dimengerti oleh komunikan. Komunikasi tulisan ini juga akan berhasil dengan
baik apa bila komunikator memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi tulisan seperti penggunaan kata-kata, cara menulis, isi dan kejelasan, sehingga pesan
yang disampaikan dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh orang yang menerima pesan.
Selain komunikasi verbal, ada juga komunikasi non verbal yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau maksudnya kepada orang lain
Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata tetapi melalui ekspresi atau gerak tubuh. Arni Muhammad 2009: 130
mengatakan bahwa komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.
Dengan komunikasi non verbal orang dapat mengekspresikan perasaannya atau menyampaikan informasi kepada orang lain melalui ekspresi wajah atau
menggunakan gerak tubuh atau sikap tubuh. Artinya, melalui komunikasi non verbal orang dapat membangun dan menjalin relasi dengan orang lain. Dengan
komunikasi non verbal orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu pesan atau informasi dan berbagai macam perasaan orang. Muhammad Budyatna
dan Leila Mona Ganiem 2011: 110 mengatakan bahwa komunikasi non verbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa menggunakan kata-
kata atau non linguistik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal menggunakan kata-kata secara lisan maupun tulisan sedangkan komunikasi
18
non verbal, komunikasi yang pesannya tanpa menggunakan kata-kata tetapi lebih dengan ekspresi.
Ketika seseorang melakukan proses komunikasi verbal, hampir secara otomatis didukung oleh komunikasi non verbal. Karena itu, komunikasi non
verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan. Komunikasi non
verbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan- pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat dipahami. Oleh karena itu
komunikasi verbal dan non verbal, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang efektif.
b. Mengirim Pesan secara Efektif Dalam berkomunikasi terkadang orang mengalami kesulitan. Hal ini
dikarenakan oleh ketidakjelasan informasi sehingga disalah mengerti oleh orang yang diajak berkomunikasi. Banyak faktor yang mempengaruhi komunikasi
menjadi tidak efektif dan menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Memang kita perlu menyadari bahwa terkadang kita kurang paham bagaimana
cara berkomunikasi secara baik dan efektif dengan orang yang diajak berkomunikasi sehingga membawa hasil yang baik. Johnson sebagaimana disitir
oleh Supratiknya 2003: 35 mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengirimkan pesan secara efektif. Pertama, pesan yang kita
sampaikan hendaknya mudah dipahami oleh penerima pesan. Kedua, pengirim pesan hendaknya memiliki kredibilitas atau kadar kepercayaan dimata penerima
pesan. Ketiga, pengirim pesan harus memiliki ketrampilan dalam berkomunikasi.
19
Ketiga hal di atas menjadi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang dalam berkomunikasi, agar pembicaraan dapat dimengerti dan dapat dipahami.
Dalam berkomunikasi pesan yang disampaikan hendaknya mudah dipahami. Artinya bahwa apa yang kita komunikasikan dengan orang lain secara mudah
dapat ditangkap maksudnya oleh orang yang diajak berkomunikasi. Karena itu, dalam berkomunikasi, kita harus memperhatikan orang yang diajak bicara, agar
apa yang kita maksudkan dapat tersampaikan dan dimengerti serta diterima dengan baik oleh lawan bicara kita.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, pengirim pesan hendaknya juga memiliki kredibilitas atau kadar kepercayaan. Kadar kepercayaan yang dimaksud
adalah seseorang memiliki beberapa aspek seperti: sifat bisa dipercaya sebagai sumber informasi dan sebagai pribadi yang bisa diandalkan dan diharapkan
Selain itu, dalam berkomunikasi seseorang perlu memiliki motivasi atau maksud baik, sikap hangat dan bersahabat, memiliki keahlian dalam pokok pembicaraan
dan memiliki sifat dinamis proaktif, agresif dan empatik. Pengirim pesan juga ketika berkomunikasi harus lengkap dalam menyampaikan pesan sehingga mudah
dipahami maksudnya. Dengan kata lain, dalam berkomunikasi pengirirm pesan perlu memilih dan menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami oleh
orang yang diajak bicara. Dengan demikian, komunikasi efektif menjadi cita-cita dan harapan semua orang dan akan membawa hasil yang baik karena didukung
oleh bagaimana cara ia mengirim pesan dan cara berkomunikasi.
c. Komunikasi Satu Arah dan Dua Arah Setiap orang yang mengadakan komunikasi pasti akan mengharapkan
20
tanggapan atau umpan balik dari orang yang diajak berkomunikasi. Komunikasi satu arah yaitu komunikasi yang terjadi apabila pengirim tidak mengetahui
apakah pesannya dapat dimengerti dengan baik oleh penerima. Artinya seseorang mengirim pesan tidak mendapatkan tanggapan dari lawan bicaranya. Komunikasi
satu arah ini tidak membantu orang untuk lebih berkembang dalam berelasi dengan orang lain. Sedangkan komunikasi dua arah yaitu pengirim mendapatkan
umpan balik dari penerima pesan secara langsung, artinya bahwa dalam berkomunikasi setiap pesan yang disampaikan mendapat tanggapan atau umpan
balik dari orang yang menerima pesan. Komunikasi dua arah ini memudahkan orang untuk saling memahami dalam berkomunikasi dan saling mengembangkan
relasi yang baik dan memuaskan bagi kedua belah pihak serta kerja sama yang efektif Supratiknya, 2003: 38. Dengan demikian komunikasi yang efektif
mengandaikan terjadi dengan komunikasi dua arah.
d. Pentingnya Memahami Sudut Pandang Orang Lain Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain. Dalam
berkomunikasi terkadang terjadi kesalahpahaman. Hal ini disebabkan, karena orang sering beranggapan bahwa semua orang melihat sesuatu yang terjadi dari
sudut pandang yang sama, pada hal setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Menurut Zohar dan Marshall dalam bukunya Spiritual Intelligences:
“The Ultimate Intelligence” sebagaimana disitir oleh Paul Suparno 2013: 26 dijelaskan bahwa:
Spiritual Quotien SQ Sebagai inteligensi berkaitan dengan persoalan makna dan nilai hidup. Dengan Spiritual Quotien orang dapat lebih mampu untuk
mengerti dan memahami apakah tindakan ini lebih bernilai dan berarti dari
21
pada tindakan yang lain, sehingga orang dapat memilih tindakan yang lebih tepat, kita semakin sadar akan orang lain, mengerti dampak tindakan kita pada
orang lain dan terutama kita akan menjadi sadar bahwa kita adalah bagian integral dari keutuhan yang lebih luas, maka dalam pemikiran dan tindakan,
kita tidak berpikir egois hanya demi diri sendiri tetapi juga berpikir bagi kepentingan orang lain.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain tentu ada perbedaan pandangan tetapi sebaiknya tidak menyebabkan hubungan atau relasi dengan seseorang menjadi
retak dan menjadi kurang baik. Ketika berkomunikasi orang tidak hanya mementingkan dirinya sendiri berkaitan dengan maksud dan pesan yang hendak
disampaikannya tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan orang lain yang diajak berkomunikasi. Dengan demikian dalam berkomunikasi perlu memahami
sudut pandang orang lain sehingga komunikasi menjadi lebih efektif.
B. Komunikasi Efektif antar Pribadi 1. Pengertian Komunikasi Efektif
Supratiknya 2003: 9 mengatakan bahwa komunikasi sangat penting bagi kebahagiaan hidup manusia karena peran komunikasi adalah untuk membantu
perkembangan intelektual dan sosial, membantu perkembangan pembentukan identitas diri, memahami realita dan kesehatan mental. Setiap orang membutuhkan
komunikasi supaya bisa hidup secara harmonis. Dalam berkomunikasi orang sering tidak merasa puas karena komunikasi yang dilakukan tidak efektif atau
tidak membawa hasil yang baik dan bermanfaat pada orang yang mengadakan komunikasi. Sering komunikasi kurang efektif karena kedua belah pihak memiliki
tujuan yang berbeda dalam berkomunikasi atau komunikasi yang dilakukan tidak
22
sungguh-sungguh sehingga komunikasi yang dilakukan tidak efektif malahan mengecewakan.
Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan oleh pengirim berita dapat diterima dan dimengerti oleh penerima pesan sesuai dengan maksud
dari pengirim berita. Kata efektif berarti terjadinya suatu efek atau akibat dari apa yang diinginkan dan lebih mengutamakan hasil. Komunikasi dapat dikatakan
efektif apabila yang dibicarakan atau yang dikomunikasikan itu mudah dan cepat dimengerti dan dipahami maksudnya oleh pendengar.
Deddy Mulyana 2001: 22 mengatakan bahwa komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Dengan kata
lain komunikasi dinilai efektif apabila pesan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim relevan dengan penerima, dapat ditangkap dan dapat
dipahami oleh penerima. Sedangkan, Supratiknya 2003: 34 mengatakan bahwa komunikasi efektif yaitu apabila penerima menginterpretasikan pesan yang
diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim. Dengan demikian komunikasi dikatakan efektif apabila antara komunikan dan komunikator terjadi
komunikasi dengan baik dan lancar. Seseorang yang berbicara dengan baik adalah yang dapat mempengaruhi pendengarnya dengan sikap dan gerak geriknya
Karena itu dalam berkomunikasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Mendengarkan secara Aktif Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kesalahpahaman dalam
berkomunikasi, karena pesan yang disampaikan oleh komunikator kurang didengarkan dan kurang ditangkap maknanya oleh penerima pesan. Sering terjadi
23
orang mengungkapkan perasaan atau pengalamannya kemudian lawan bicara langsung menanggapi tanpa sebelumnya memahami apa yang dimaksudkan dan
diungkapkan oleh lawan bicara. Mendengarkan merupakan faktor penting dalam berkomunikasi. Mendengarkan secara aktif berarti memahami perasaan,
kebutuhan dan keinginan pembicara, sehingga kita dapat menghargai maksud atau sudut pandang lawan bicara kita dan mengadakan interpretasi terhadap suatu
pesan yang diterima. Lunandi 1989: 35 mengatakan bahwa untuk mendengarkan secara aktif harus memperhatikan beberapa hal yaitu:1 mendengarkan maksud
atau arti yang hendak disampaikan si pembicara dan bukan hanya kata-kata yang diucapkan, 2 tunda penilaian sampai pihak lain selesai berbicara secara tuntas
3 usahakan tidak memotong pembicaraan dengan jawaban atau cerita yang lain, 4 pandai-pandai memetik inti sari atau pesan terpenting dari apa yang
dikatakan orang, 5 tunjukkan perhatian dengan anggukan atau senyum. Dalam berkomunikasi, pendengar harus berusaha dengan sungguh-sungguh
memahami maksud atau sudut pandang dari pembicara, tanpa memberi komentar atau penilaian sebelum pembicara selesai mengungkapkan apa yang hendak
disampaikan. Mendengarkan dengan baik dan sungguh-sungguh tidak mudah sebab mendengarkan tidak hanya menyangkut konsentrasi dan indra tetapi juga
kemampuan intelektual yang cukup berpengaruh yaitu menyangkut kemampuan untuk menangkap arti atau maksud pembicaraan. Dengan demikian kita dapat
menanggapi dengan tepat saat kita berkomunikasi dengan lawan bicara.
b. Jujur terhadap Diri Sendiri Dalam hidup bersama kejujuran sangatlah penting karena mendukung orang