Topik-topik usulan program pengembangan diri yang sesuai untuk meningkatkan

aspek dalam kehidupannya. Begitupun dengan 34,14 mahasiswa yang tergolong dalam kategori sedang, sehingga mahasiswa harus mampu untuk mulai mengembangkan self awareness pada dirinya. Tetapi dalam hal ini, sebagian besar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta telah mampu mengembangkan self awareness dalam pribadi masing-masing. Jadi, dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 sudah mengetahui bagaimana caranya untuk mengendalikan dirinya terkait dengan tujuan hidup yang dimilikinya serta bagaimana mengelola kelemahan serta kelebihan yang dimilikinya. Namun, perlunya pengembangan self awareness yang lebih mendalam agar mahasiswa dapat berkembang secara optimal.

2. Topik-topik usulan program pengembangan diri yang sesuai untuk meningkatkan

Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil penelitian butir item self awareness mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma rata- rata skor item self awareness tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 95,12. Item- item yang termasuk sangat tinggi menjelaskan bahwa para mahasiswa memiliki tingkat self awareness yang tinggi. Mahasiswa sudah mampu untuk bersikap dengan baik, walapun masih ada yang tergolong dalam kategori tinggi sebesar 4,87 dalam hasil deskripsi skor item self awareness. Salah satu contoh self awareness yang termasuk sangat tinggi antara lain: “saya sadar bahwa saya adalah seorang calon konselor sehingga saya harus berperilaku sesuai dengan tuntutan profesi saya.” Tebel 4.2 dan grafik 4.2 juga memperlihatkan bahwa sebagian besar item termasuk dalam katerogi sangat tinggi, hal ini bisa dikarenakan mahasiswa sudah mengikuti berbagai kegiatan dari prodi maupun Universitas untuk mengembangkan diri misalnya PPKM I, Weekend Moral, Magang, Matakuliah dan lain sebagainya. Namun, dari skor sangat tinggi masih ada 3 item terendah yang perlu mendapatkan perhatian khusus, item yang rendah mayoritas berasal dari aspek attention. Mahasiswa Item rendah akan dijadikan dasar untuk menyusun usulan topik-topik program pengembangan diri mahasiswa, terdapat 3 item yang memiliki nilai terendah yang dapat dijadikan topik-topik program pengembangan diri mahasiswa. Artinya, mahasiswa masih membutuhkan pengembangan self awareness dalam dirinya karena masih ada beberapa aspek yang kurang dikembangkan oleh mahasiswa angkatan 2014. Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat dilihat bahwa item yang termasuk dalam item yang tergolong rendah diantaranya adalah: Pertama, item yang berbunyi ”saat saya sakit, saya beristirahat di rumah dan tidak ke rumah sakit walaupun membutuhkan bantuan medis”. Rendahnya item ini dapat dikarenakan para mahasiswa merasa bahwa keadaanya akan kembali membaik ketika beristirahat di rumah, serta kurangnya perhatian terhadap kesehatan diri sendiri. Solso 2008 mengatakan kesadaran diri individu yang diarahkan dengan memusatkan perhatian terhadap kejadian-kejadian yang terjadi pada dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya. Kebanyakan juga mahasiswa yang tinggal di kos, selalu mencoba irit dengan membeli obat di opotik menurut pengetahuan mereka tanpa perlu ke rumah sakit. Hal ini dilakukan karena mahasiswa sudah sering melihat pengalaman temannya atau pengalaman yang pernah dialaminya sendiri. Ked ua, item yang berbunyi “Terkadang saya lupa jika ada tugas yang belum saya kerjakan.” Item ini tergolong rendah dikarenakan para mahasiswa mungkin lebih senang beraktivitas dan bersosialisasi dengan lingkungan sosial sekitarnya sehingga lupa akan tugas. Solso 2008 mengungkapkan bahwa individu dapat mengalihkan perhatian kedalam dirinya maupun mengetahui citra- citra visual saat saddar dengan kejadian yang sedang dialaminya. Hal tersebut membuat mahasiswa lebih mengingat kejadian yang baru saja dialaminya atau kejadian yang menyenangkan dalam seharian sehingga lupa akan tugas yang harus dikerjakannya. Mahasiswa juga lebih banyak mengeluh dibandingkan dengan langsung mengerjakan tugas. Ketiga, item yang berbunyi “Ketika saran saya tidak diterima oleh teman organisasi, maka saya tidak akan memberi saran atau masukan lagi ketika saya diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat..” Rendahnya item ini dapat diperkirakan para mahasiswa berpikir bahwa jika mengungkapkan pendapat lagi maka tidak akan diterima sehingga memilih untuk tidak mengungkapkan pendapat. Solso 2008 mengatakan kesadaran diri Suatu kondisi sadar, yang biasa dianggap sebagai suatu bentuk perasaan atau emosi berbeda dengan pikiran atau presepsi. Emosi ditimbulkan oleh kondisi-kondisi internal saat merespon peristiwa-peristiwa eksternal. Mahasiswa merasa emosi dengan tanggapan teman organisasi sehingga ketika pertemuan selanjutnya mahasiswa tidak mau memberikan pendapat. Emosi yang belum bisa terkontrol kadang membuat mahasiswa untuk melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukannya seperti mengumpat, serta tidak empati terhadap teman.

3. Usulan Topik Program Mengenai Pengembangan Self Awareness

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Karakteristik Guru Bimbingan dan Konseling dengan Self Disclosure pada Siswa SMP Negeri 31 Medan

2 60 83

PENERIMAAN MAHASISWA TERKAIT PROMOSI MELALUI SMS BROADCAST (Studi Resepsi pada Mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2014 UMM Malang)

0 8 27

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap tingkatnadopsi E-book sebagai sumber informasi (study pada mahasiswa S1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2010-2011)

4 16 86

PERILAKU HIDUP SEHAT (Studi pada mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2011)

5 19 71

Pemanfaatan Tekonologi Informasi (TI) Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Sebagai Representasi Berkembangnya Budaya Profesional Konselor Dalam Melayani Siswa Sumarwiyah Edris Zamroni Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muria Kudus sumarwiy

0 0 14

Perilaku Bolos Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 1 Pasaman)

0 0 5

Tingkat Empati Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kanjuruhan Malang

0 1 5

2. Mengapa Program Bimbingan dan Konseling dilakukan di sekolah ? Jawaban: 3. Apakah saja yang diperlukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling ? - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Ko

0 0 48

Susilo Rahardjo Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus susilo.rahardjoumk.ac.id ABSTRACT - MENDESAIN PROFIL GURU BERKARAKTER CERDAS

0 0 11