Reliabilitas Teknik Analisis Data

b. Reliabilitas

Sugiyono 2013 mengatakan jika suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0.60. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui jika nilai Alpha ≥ 0.60, sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai Alpha 0.60. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach α. Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach α adalah sebagai berikut: [ ] Keterangan rumus: S 1 2 dan S 2 2 : varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2 S x 2 : varian skor skala Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. setelah itu hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford. Tabel 3. 5 Kriteria Guilford No. Koefisien Korelasi Kualifikasi 1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,71 – 0,90 Tinggi 3. 0,41 – 0,70 Cukup 4. 0,21 – 0,40 Rendah 5. Negatif – 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16, diperoleh perhitungan reliabilitas self awareness dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut. Tabel 3. 6 Reliabilitas Item Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .738 41 Hasil perhitungan di atas, peneliti sesuaikan dengan kriteria Guilford dalam ketogorisasi reliabilitas yang telah dibahas sebelumnya. Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam kategori Tinggi karena α yang diperoleh adalah sebesar 0,738.

c. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS 16.0. Guna menganalisis rumusan masalah pertama dan kedua , peneliti menggunakan deskritif kategorisasi dimana responden akan menjawab salah satu data kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, skala pengukuran ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya Sugiyono, 2013. Azwar 2014 menjelaskan kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.7 berikut ini. Tabel 3. 7 Tabel Norma Kategorisasi Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjekpenelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran μ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum. Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi self awareness mahasiswa berdasarkan skala penilaian diri NormaKriteria Skor Kategori +1,8σ μ Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ Rendah μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah dengan jumlah 41 item yang valid diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Skor maksimum teoritik : 4 x 41 = 164 Skor minimum teoritik : 1 x 41 = 41 Luas jarak : 164- 41 = 123 Standar deviasi σsd : = 20,5 μ mean teoritik : = 102,5 Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner penilaian diri subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat self awareness mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma sebagai berikut pada tabel 3.8 Tabel 3. 8 Tabel Norma Kategorisasi tingkat Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2014 Universitas Sanata DharmaYogyakarta NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ μ 139,4 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 114,8 – 139,4 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 90,2 – 114,8 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 52,1 – 90,2 Rendah μ ≤ -1,8σ 52,1 Sangat Rendah Kategori di atas juga kemudian diterapkan sebagai patokan dalam melihat butir-butir item self awareness mahasiswa yang belum optimal berdasarkan skala penilaian dengan jumlah subjek 62 diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Skor maksimum teoritik : 4 x 62 = 248 Skor minimum teoritik : 1 x 62 = 62 Luas jarak : 248 -62 = 186 Standar deviasi σsd : = 31 μ mean teoritik : = 155 Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner penilaian diri subjek disajikan dalam norma kategorisasi item self awareness mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma sebagai berikut pada tabel 3.9. Tabel 3. 9 Tabel Norma Kategorisasi item Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2014 Universitas Sanata DharmaYogyakarta NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ μ 155 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 136,4 – 155 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 117,8 – 136,4 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 99,2 – 117,8 Rendah μ ≤ -1,8σ 99,2 Sangat Rendah 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Karakteristik Guru Bimbingan dan Konseling dengan Self Disclosure pada Siswa SMP Negeri 31 Medan

2 60 83

PENERIMAAN MAHASISWA TERKAIT PROMOSI MELALUI SMS BROADCAST (Studi Resepsi pada Mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2014 UMM Malang)

0 8 27

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap tingkatnadopsi E-book sebagai sumber informasi (study pada mahasiswa S1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2010-2011)

4 16 86

PERILAKU HIDUP SEHAT (Studi pada mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2011)

5 19 71

Pemanfaatan Tekonologi Informasi (TI) Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Sebagai Representasi Berkembangnya Budaya Profesional Konselor Dalam Melayani Siswa Sumarwiyah Edris Zamroni Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muria Kudus sumarwiy

0 0 14

Perilaku Bolos Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 1 Pasaman)

0 0 5

Tingkat Empati Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kanjuruhan Malang

0 1 5

2. Mengapa Program Bimbingan dan Konseling dilakukan di sekolah ? Jawaban: 3. Apakah saja yang diperlukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling ? - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Ko

0 0 48

Susilo Rahardjo Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus susilo.rahardjoumk.ac.id ABSTRACT - MENDESAIN PROFIL GURU BERKARAKTER CERDAS

0 0 11