20 Manfaat sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut : 1 melindungi
profesi guru dari Pratik-pratik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru, 2 melindungi masyarakat dari Pratik-pratik
pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak professional, dan 3 meningkatkan kesejahteraan guru.
4. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru
Menurut H. Suyatno, M.Pd 2008 tujuan sertifikasi sebagai berikut : a.
Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional;
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan;
c. Meningkatkan martabat guru;
d. Meningkatkan profesionalitas guru.
Sedangkan manfaat sertifikasi sebagai berikut : a.
Melindungi profesi guru dari praktek yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru;
b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan tidak profesional; c.
Meningkatkan kesejahteraan guru.
5. Profesionalisme Guru
21 Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan
tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
Pada prinsipnya setiap guru harus disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala
sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk melakukan supervisi. Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor
antara lain dapat ditunjukkan oleh meningkatnya kinerja guru yang ditandai dengan kesadaran dan keterampilan melaksanakan tugas secara
bertanggung jawab. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Dari pengertian di atas seorang guru yang profesional harus memenuhi empat kompetensi guru yang telah ditetapkan dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
22
6. Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja.
Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045U2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas
dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dipahami sebagai
tindakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 10 dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 28, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Keempat
jenis kompetensi guru yang dipersyaratkan diuraikan sebagai berikut: a.
Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan
Pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
23 pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b dikemukakan kompetensi kepribadian merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Menurut Mulyasa 2007:117 kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi
para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia SDM, serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada
umumnya. c.
Kompetensi profesional Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3
butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
24 memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan. d.
Kompetensi sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3
butir d dikemukakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru adalah
makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya.
7. Dasar Hukum Sertifikasi Guru