24 memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan. d.
Kompetensi sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3
butir d dikemukakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru adalah
makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya.
7. Dasar Hukum Sertifikasi Guru
Menurut Dirjendikti Kemendiknas 2010:2 dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. b.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
25 d.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. f.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru dalam jabatan.
g. Keputusan Mendiknas Tahun 2009 tentang Pembentukan Konsorsium
Sertifikasi Guru KSG. h.
Keputusan Mendiknas Nomor 022P2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam jabatan.
i. Surat Edaran Ketua KSG Nomor 1357DT2009, tanggal 10 Agustus
2009 tentang Kesepakatan Rapat KSG tanggal 17 Juli 2009. j.
Surat Edaran Ketua KSG Nomor 1876DT2009, tanggal 19 Oktober 2009, tentang Kesepakatan Rapat KSG tanggal 14 Oktober 2009.
8. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Uji Kompetensi Portofolio
a. Pengertian Portofolio
Portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkarya prestasi yang dicapai dalam menjalankan
tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Portofolio ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama
26 guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen
pembelajaran. Keefektifan pelaksanaan peran sebagai agen pembelajaran tergantung pada tingkat kompetensi guru yang
bersangkutan, yang mencakup kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dalam
peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia RI no. 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan,
komponen portofolio
meliputi: 1
kualifikasi akademik,
2 pendidikan dan pelatihan, 3 pengalaman mengajar, 4 perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, 5 penilaian dari
atasan dan pengawas, 6 prestasi akademik, 7 karya pengembangan profesi, 8 keikutsertaan dalam forum ilmiah,
9 pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan 10 penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
b. Fungsi Portofolio
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru khususnya guru dalam jabatan adalah untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan
tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan
27 pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui
dokumen kualifikasi
akademik, pendidikan
dan pelatihan,
pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan karya pengembangan profesi. Portofolio juga
berfungsi sebagai: 1
wahana guru untuk menampilkan danatau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui
karya-karya utama dan pendukung; 2 informasidata dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang
guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan;3 dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi
layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum; dan 4 dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk
menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.
28
c. Komponen portofolio
1 Kualifikasi akademik
Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru pada saat yang bersangkutan mengikuti
sertifikasi, baik pendidikan gelar S-1, S-2, atau S-3 maupun nongelar D-IV, baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus
untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1D-IV sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74
Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta sertifikasi.
Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau serttifikat diploma.
2 Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka
pengembangan danatau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat
kecamatan, kabupatenkota,
provinsi, nasional,
maupun internasional. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan ini
29 berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga
penyelenggara. 3
Pengalaman mengajar Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada
jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen pengalaman mengajar ini berupa surat keputusan,
surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau
satuan pendidikan. 4
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Komponen dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang
akan dilaksanakan untuk satu topik atau kompetensi tertentu. Perencanaan
pembelajaran sekurang-kurangnya
memuat perumusan tujuankompetensi, pemilihan dan pengorganisasian
materi, pemilihan
sumbermedia pembelajaran,
skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar. Pelaksanaan
pembelajaran adalah
kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahapan pra
30 pembelajaran pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi,
kegiatan inti
pengusaan materi,
strategi pembelajaran,
pemanfaatan mediasumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa, dan penutup refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut.
5 Penilaian dari atasan dan pengawas
Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-
aspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan
kreatifitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerjasama.
6 Prestasi akademik
Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembagapanitia penyelenggara,
baik tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya
akademik juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan, pembimbingan teman
sejawat instruktur, guru inti, tutor, dan pembimbingan siswa
31 kegiatan ekstra kurikuler pramuka,
drumband
, mading, karya ilmiah remaja-KIR, dan lainlain. Bukti fisik yang dilampirkan
berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembagapanitia penyelenggara.
7 Karya Pengembangan Profesi
Karya pengembangan profesi adalah hasil karya danatau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan
profesi. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten kota, provinsi, atau nasional; artikel yang
dimuat dalam media jurnalmajalahbuletin yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional; menjadi reviewer
buku, penulis soal EBTANASUN; modulbuku cetak lokal kabupatenkota yang minimal mencakup materi pembelajaran
selama 1 satu semester; media alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas individu
kelompok; dan karya seni patung, rupa, tari, lukis, sastra, dan lain-lain. Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan
dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut. 8
Keikutsertaan dalam forum ilmiah
32
Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru
dalam forum ilmiah seminar, semiloka, simposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya pada tingkat
kecamatan, kabupatenkota,
provinsi, nasional,
atau internasional, baik sebagai nara sumberpemakalah maupun
sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat piagam bagi nara sumber, dan sertifikat piagam
bagi peserta. 9
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial
adalah keikutsertaan guru menjadi pengurus organisasi kependidikan atau organisasi sosial pada tingkat desakelurahan,
kecamatan, kabupatenkota,
provinsi, nasional,
atau internasional, danataumendapat tugas tambahan. Pengurus
organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus Forum Komunikasi Kepala Sekolah FKKS, Forum Kelompok Kerja
Guru FKKG, Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ISPI, Himpunan Evaluasi
Pendidikan Indonesia HEPI, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia ABKIN, dan Ikatan Sarjana Manajemen
33 Pendidikan Indonensia ISMaPI, dan Persatuan Guru Republik
Indonesia PGRI. Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMDBPD, dan pembina kegiatan
keagamaan. Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala
laboratorium, kepala bengkel, kepala studio, kepala klinik rehabilitasi, dan lain-lain. Bukti fisik yang dilampirkan adalah
surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.
10 Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
adalah penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi
kriteria kuantitatif lama waktu, hasil, lokasi geografis, kualitatif komitmen, etos kerja, dan relevansi dalam
bidangrumpun bidang, baik pada tingkat kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang
dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.
34
9. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru PLPG
Peserta sertifikasi melalui penilaian portofolio yang belum mencapai skor minimal kelulusan, diharuskan a untuk melengkapi
portofolio, atau b mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG yang diakhiri dengan ujian. Untuk menjamin standardisasi mutu
proses dan hasil PLPG, perlu disusun rambu-rambu penyelenggaraan PLPG.
a. Dasar Hukum
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru dan meningkatkan mutu layanan dan hasil
pendidikan di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut:
1 Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2
Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. 4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
35 5
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 10 Tahun 2009
tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
b. Tujuan
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi, profesionalisme,
dan menentukan
kelulusan guru peserta sertifikasi yang belum mencapai batas minimal skor kelulusan pada penilaian portofolio.
10. Pendidikan Profesi Guru PPG
Di samping sertifikasi melalui portofolio bagi guru dalam jabatan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan berkerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi memprogramkan Pendidikan Profesi Guru PPG bagi Guru dalam
Jabatan yang diakhiri dengan sertifikasi, sehingga guru yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik jika memenuhi syarat.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan peran guru sangat penting. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah no. 74 Tahun 2008 tentang Guru, serta
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 8 Tahun 2009 tentang
36 Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan, menegaskan peranan
strategis guru dan dosen dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru merupakan jabatan profesional yang menuntut agar guru memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Terkait dengan hal tersebut di atas, dalam upaya meningkatkan mutu guru sebagaimana diamanahkan Undang-Undang no. 14 Tahun
2005 dan Peraturan Pemerintah no. 74 Tahun 2008, menyebutkan bahwa guru harus berpendidikan minimal S1D-IV dan wajib memiliki sertifikat
pendidik yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi Guru PPG.
a. Pengertian Program Pendidikan Profesi Guru PPG
Menurut Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi
setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan
demikian program Pendidikan Profesi Guru PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S-1 kependidikan dan
S-1 atau D-IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional
37 sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat
pendidik.
b. Landasan Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru
PPG
1 Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2
Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4
Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 8 Tahun 2009
tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan. c.
Tujuan Program Pendidikan Profesi Guru PPG
Mengacu pada Undang-Undang no. 202003 Pasal 3, tujuan umum program pendidikan profesi guru adalah menghasilkan
calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
38 mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Tujuan khusus program pendidikan profesi guru seperti yang
tercantum dalam permendiknas no. 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan
pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
d. Sistem Rekruitmen Peserta PPG Sertifikasi Guru 2012
1 Seleksi Administrasi Oleh Dinas Pendidikan
a Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan
TK dan SD yang diampu, keikutsertaan dalam pendidikan profesi berdasarkan mata pelajaran atau rumpun mata
pelajaran danatau satuan pendidikan yang diampunya. b
Calon peserta PPG mendaftar ke Dinas Pendidikan KabupatenKota dengan menyerahkan dokumen berikut:
1 Format isian calon peserta PPG Format P1.
39 2
Foto kopi ijazah S-1D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi asal atau Kopertis untuk lulusan PTS
yang sudah tidak beroperasi. 3
Foto kopi SK pengangkatan sebagai PNS bagi guru PNS, SK GTY atau SK dari Pemda bagi guru bukan PNS.
4 Foto kopi SK pengangkatan sebagai guru bukan PNS
guru tetap pada satuan pendidikan tempat yang bersangkutan mengajar dari kepala sekolah danatau
yayasan. 5
Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan tugas mengajar yang ditandatangani oleh
yang bersangkutan dan kepala sekolah. 6
Surat persetujuan dari Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas Pendidikan.
7 Surat keterangan berbadan sehat dari dokter.
8 Surat keterangan bebas napza dari instansi yang
berwenang. c
Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota melakukan seleksi administrasi calon peserta PPG dengan melakukan
pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen.
40 d
Calon peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi administrasi selanjutnya dikirim ke LPTK dalam daftar
hasil seleksi administrasi calon peserta PPG dalam bentuk cetakan hardcopy dan file softcopy Format
P2. 2
Seleksi Akademik Oleh LPTK a
LPTK melakukan verifikasi dokumen berdasarkan dokumen yang
dikirim oleh
Dinas Pendidikan
ProvinsiKabupatenKota. b
LPTK melakukan seleksi akademik menggunakan tes dan non tes yang meliputi hal-hal berikut:
1 Tes penguasaan bidang studi sesuai dengan program PPG yang akan diikuti.
2 Tes kemampuan bahasa Inggris. 3 Tes potensi akademik.
4 Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja
c LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota yang
telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan melaporkan
ke Direktorat
Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Dit. Diktendik Ditjen Dikti dan Badan
41 Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan BPSDMP PMP dengan menggunakan Format P3.
11. Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung PSPL
Sertifikasi guru pola PSPL diperuntukan bagi guru yang diangkat jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki :
1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata
pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah IVb atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb.
2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3
dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan
golongan paling rendah IVb atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb.
3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki
kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan
tugas bimbingan dan konseling dengan golongan paling rendah IVb
42 atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan
IVb. 4.
Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan
golongan paling rendah IVb atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb; atau
5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IVc, atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVc melalui in passin
12. Persyaratan Sertifikasi Guru 2012