Dasar Hukum Sertifikasi Guru Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung PSPL

24 memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. d. Kompetensi sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d dikemukakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya.

7. Dasar Hukum Sertifikasi Guru

Menurut Dirjendikti Kemendiknas 2010:2 dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru adalah sebagai berikut : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 25 d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru dalam jabatan. g. Keputusan Mendiknas Tahun 2009 tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru KSG. h. Keputusan Mendiknas Nomor 022P2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam jabatan. i. Surat Edaran Ketua KSG Nomor 1357DT2009, tanggal 10 Agustus 2009 tentang Kesepakatan Rapat KSG tanggal 17 Juli 2009. j. Surat Edaran Ketua KSG Nomor 1876DT2009, tanggal 19 Oktober 2009, tentang Kesepakatan Rapat KSG tanggal 14 Oktober 2009.

8. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Uji Kompetensi Portofolio

a. Pengertian Portofolio

Portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkarya prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Portofolio ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama 26 guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran. Keefektifan pelaksanaan peran sebagai agen pembelajaran tergantung pada tingkat kompetensi guru yang bersangkutan, yang mencakup kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dalam peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia RI no. 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan, komponen portofolio meliputi: 1 kualifikasi akademik, 2 pendidikan dan pelatihan, 3 pengalaman mengajar, 4 perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, 5 penilaian dari atasan dan pengawas, 6 prestasi akademik, 7 karya pengembangan profesi, 8 keikutsertaan dalam forum ilmiah, 9 pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan 10 penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

b. Fungsi Portofolio

Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru khususnya guru dalam jabatan adalah untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan 27 pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan karya pengembangan profesi. Portofolio juga berfungsi sebagai: 1 wahana guru untuk menampilkan danatau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; 2 informasidata dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan;3 dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum; dan 4 dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru. 28

c. Komponen portofolio

1 Kualifikasi akademik Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru pada saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S-1, S-2, atau S-3 maupun nongelar D-IV, baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1D-IV sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau serttifikat diploma. 2 Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan danatau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan ini 29 berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. 3 Pengalaman mengajar Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen pengalaman mengajar ini berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan. 4 Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Komponen dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk satu topik atau kompetensi tertentu. Perencanaan pembelajaran sekurang-kurangnya memuat perumusan tujuankompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumbermedia pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar. Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahapan pra 30 pembelajaran pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi, kegiatan inti pengusaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan mediasumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa, dan penutup refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut. 5 Penilaian dari atasan dan pengawas Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek- aspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreatifitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerjasama. 6 Prestasi akademik Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembagapanitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan, pembimbingan teman sejawat instruktur, guru inti, tutor, dan pembimbingan siswa 31 kegiatan ekstra kurikuler pramuka, drumband , mading, karya ilmiah remaja-KIR, dan lainlain. Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembagapanitia penyelenggara. 7 Karya Pengembangan Profesi Karya pengembangan profesi adalah hasil karya danatau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan profesi. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten kota, provinsi, atau nasional; artikel yang dimuat dalam media jurnalmajalahbuletin yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional; menjadi reviewer buku, penulis soal EBTANASUN; modulbuku cetak lokal kabupatenkota yang minimal mencakup materi pembelajaran selama 1 satu semester; media alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas individu kelompok; dan karya seni patung, rupa, tari, lukis, sastra, dan lain-lain. Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut. 8 Keikutsertaan dalam forum ilmiah 32 Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru dalam forum ilmiah seminar, semiloka, simposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai nara sumberpemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat piagam bagi nara sumber, dan sertifikat piagam bagi peserta. 9 Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial adalah keikutsertaan guru menjadi pengurus organisasi kependidikan atau organisasi sosial pada tingkat desakelurahan, kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, atau internasional, danataumendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus Forum Komunikasi Kepala Sekolah FKKS, Forum Kelompok Kerja Guru FKKG, Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ISPI, Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia HEPI, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia ABKIN, dan Ikatan Sarjana Manajemen 33 Pendidikan Indonensia ISMaPI, dan Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI. Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMDBPD, dan pembina kegiatan keagamaan. Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio, kepala klinik rehabilitasi, dan lain-lain. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. 10 Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan adalah penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif lama waktu, hasil, lokasi geografis, kualitatif komitmen, etos kerja, dan relevansi dalam bidangrumpun bidang, baik pada tingkat kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan. 34

9. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Pendidikan dan Latihan

Profesi Guru PLPG Peserta sertifikasi melalui penilaian portofolio yang belum mencapai skor minimal kelulusan, diharuskan a untuk melengkapi portofolio, atau b mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG yang diakhiri dengan ujian. Untuk menjamin standardisasi mutu proses dan hasil PLPG, perlu disusun rambu-rambu penyelenggaraan PLPG.

a. Dasar Hukum

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru dan meningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut: 1 Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 35 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. 6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.

b. Tujuan

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan menentukan kelulusan guru peserta sertifikasi yang belum mencapai batas minimal skor kelulusan pada penilaian portofolio.

10. Pendidikan Profesi Guru PPG

Di samping sertifikasi melalui portofolio bagi guru dalam jabatan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi memprogramkan Pendidikan Profesi Guru PPG bagi Guru dalam Jabatan yang diakhiri dengan sertifikasi, sehingga guru yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik jika memenuhi syarat. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan peran guru sangat penting. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah no. 74 Tahun 2008 tentang Guru, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 8 Tahun 2009 tentang 36 Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan, menegaskan peranan strategis guru dan dosen dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru merupakan jabatan profesional yang menuntut agar guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Terkait dengan hal tersebut di atas, dalam upaya meningkatkan mutu guru sebagaimana diamanahkan Undang-Undang no. 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah no. 74 Tahun 2008, menyebutkan bahwa guru harus berpendidikan minimal S1D-IV dan wajib memiliki sertifikat pendidik yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi Guru PPG.

a. Pengertian Program Pendidikan Profesi Guru PPG

Menurut Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian program Pendidikan Profesi Guru PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S-1 kependidikan dan S-1 atau D-IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional 37 sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat pendidik.

b. Landasan Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru

PPG 1 Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional 2 Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4 Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan. c. Tujuan Program Pendidikan Profesi Guru PPG Mengacu pada Undang-Undang no. 202003 Pasal 3, tujuan umum program pendidikan profesi guru adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, 38 mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan khusus program pendidikan profesi guru seperti yang tercantum dalam permendiknas no. 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

d. Sistem Rekruitmen Peserta PPG Sertifikasi Guru 2012

1 Seleksi Administrasi Oleh Dinas Pendidikan a Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan TK dan SD yang diampu, keikutsertaan dalam pendidikan profesi berdasarkan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran danatau satuan pendidikan yang diampunya. b Calon peserta PPG mendaftar ke Dinas Pendidikan KabupatenKota dengan menyerahkan dokumen berikut: 1 Format isian calon peserta PPG Format P1. 39 2 Foto kopi ijazah S-1D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi asal atau Kopertis untuk lulusan PTS yang sudah tidak beroperasi. 3 Foto kopi SK pengangkatan sebagai PNS bagi guru PNS, SK GTY atau SK dari Pemda bagi guru bukan PNS. 4 Foto kopi SK pengangkatan sebagai guru bukan PNS guru tetap pada satuan pendidikan tempat yang bersangkutan mengajar dari kepala sekolah danatau yayasan. 5 Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan tugas mengajar yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan kepala sekolah. 6 Surat persetujuan dari Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas Pendidikan. 7 Surat keterangan berbadan sehat dari dokter. 8 Surat keterangan bebas napza dari instansi yang berwenang. c Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota melakukan seleksi administrasi calon peserta PPG dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen. 40 d Calon peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi administrasi selanjutnya dikirim ke LPTK dalam daftar hasil seleksi administrasi calon peserta PPG dalam bentuk cetakan hardcopy dan file softcopy Format P2. 2 Seleksi Akademik Oleh LPTK a LPTK melakukan verifikasi dokumen berdasarkan dokumen yang dikirim oleh Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota. b LPTK melakukan seleksi akademik menggunakan tes dan non tes yang meliputi hal-hal berikut: 1 Tes penguasaan bidang studi sesuai dengan program PPG yang akan diikuti. 2 Tes kemampuan bahasa Inggris. 3 Tes potensi akademik. 4 Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja c LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan melaporkan ke Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dit. Diktendik Ditjen Dikti dan Badan 41 Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan BPSDMP PMP dengan menggunakan Format P3.

11. Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung PSPL

Sertifikasi guru pola PSPL diperuntukan bagi guru yang diangkat jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki : 1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah IVb atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb. 2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan paling rendah IVb atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb. 3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas bimbingan dan konseling dengan golongan paling rendah IVb 42 atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb. 4. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan paling rendah IVb atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVb; atau 5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IVc, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVc melalui in passin

12. Persyaratan Sertifikasi Guru 2012

Dokumen yang terkait

Hubungan Persepsi terhadap profesionalisme Guru dengan Keterampilan Komunikasi Pada Guru SMA Negeri 2 Medan.

0 35 66

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 GADINGREJO

1 11 16

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN LOYALITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR.

0 2 30

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI KABUPATEN LANGKAT.

0 0 25

PENGARUH PERSEPSI SERTIFIKASI GURU DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA GURU SMA NEGERI 2 SURAKARTA.

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 0 16

KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

PENDAHULUAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

Hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran di SMA negeri 2 Klaten.

0 2 147

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU EKONOMI DENGAN KEPUASAN BELAJAR SISWA SMA Negeri 1 Ngaglik dan SMA Negeri 2 Ngaglik, Sleman

0 0 215