10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Pembelajaran
1. Definisi Kualitas
Juran 1962 “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.”Crosby 1979 “kualitas adalah kesesuaian dengan
kebutuhan yang meliputiavailability, delivery, realibility, maintainability, dan cost effectiveness.”Feigenbaum 1991 “kualitas merupakan
keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture , dan maintenance,dalam mana produk dan jasa
tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan. Elliot 1993 “kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk
orang yang berbedadan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan
sesuai dengan tujuan.
Kualitas pembelajaran dapat dikatakan sebagai gambaran mengenai baik-buruknya hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Sekolah dianggap bermutu bila berhasil mengubah sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik
dikaitkan dengan tujuan pendidikannya. Mutu pendidikan sebagai sistem
11 selanjutnya tergantung pada mutu komponen yang membentuk sistem,
serta proses pembelajaran yang berlangsung hingga membuahkan hasil. Kualitas pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dibenahi dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru menjadi titik fokusnya. Berkenaan dengan ini mengemukakan pembelajaran pada
dasarnya merupakan kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi anatara pendidik dan peserta didik proses ini merupakan
sebuah tindakan professional yang bertumpu pada kaidah-kaidah ilmiah. Aktivitas ini merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses
belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai metode belajar. Suhardan 2010:67.
12
B. Persepsi Guru
1. Definisi Persepsi
Stephen P. Robbins 1999: 46 mendefinisikan, ”Persepsi adalah suatu
proses dimana
individu mengorganisasikan
dan menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada
lingkungan mereka”. Menurut Desmita 2009: 118, “Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk
memperoleh dan menginterpretasi stimulus rangsangan oleh sistem alat indera”. Sedangkan menurut Samsunuwiyati Lieke Indieningsih
Kartono 2006: 83, ”Persepsi adalah pengaturan stimuli menjadi satuan utuh, penuh arti dan penting”. Ahli lain, Slameto 2010: 102
menyatakan, ”Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia”.
2. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris Walgito, Bimo.2005. Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri
individu terhadap stimulus yang diterimanya Moskowitz dan Orgel,
13 1969. Dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus,
sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek Branca, 1964. Menurut Davidoff 1981:100 dengan persepsi individu akan
menyadari tentang keadaan di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri. Persepsi itu bersifat individual Davidoff, 1981; Rogers, 1965.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Stimulus
merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi menurut Walgito
2005:101 adalah sebagai berikut : 1.
Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagi reseptor. 2.
Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di
samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
14 stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai
pusat kesadaran. 3.
Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Persepsi adalah
penglihatan, tanggapan,
daya memahamimenanggapi Echols Shadily, 1992. Dengan demikian yang
dimaksud persepsi kepala sekolah tentang kemampuan mengajar guru adalah tanggapan, penilaian, pandangan, pendapat, atau reaksi kepala
sekolah terhadap kemampuan mengajar guru. Lebih jelasnya yang dimaksud persepsi di sini adalah bagaimana pendapat, pandangan atau penilaian
kepala sekolah terhadap kemampuan guru dalam mengelola pengajaran,
bukan menyangkut kemampuan guru itu sendiri. Menurut Rakhmat 1998:
51, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafslrkan
pesan. Menurut Ruch 1967: 300, persepsi adalah suatu proses tentang
petunjuk-petunjuk inderawi
sensory
dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang
15 terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu. Menurut Leavit dalam
Sobur, 2003:445 persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas persepsi adalah
pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi yang dimaksud di sini adalah bahwa setiap
individu yang berbeda-beda memiliki keinginan untuk memberikan arti dan melihat sesuatu yang sama dengan cara yang berbeda-beda, sehingga
mereka memberikan penafsiran yang berbeda pula tentang apa yang dilihat atau yang dialaminya. Hamner and Organ dalam Indrawijaya 2002:45
mengemukakan bahwa persepsi adalah :Suatu proses dengan mana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami,
dan mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
C. Hakikat Standar Kompetensi dan Program Sertifikasi Guru