Return On Eqity ROE Earning per Share Laba Per Saham

2.2.4.2. Return On Investment ROI

Menurut Kasmir, 2008;200 Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return On Invesment ROI atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manejemen dalam mengelola investasinya. Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rendah rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rumus untuk menhitung Return on investment adalah : EAT Return On Investment ROI = Total Assets Sumber: Kasmir, 2008; 201

2.2.4.3. Return On Eqity ROE

Menurut Hanafi 2003;85, Return On Equity adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Dengan demikian investor ini lebih memperhatikan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih. Semakin besar hasil pengembalian atas modal sendiri ROE maka semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih dapat memanfaatkan modalnya sendiri dibandingkan perusahaan lain. Dengan demikian hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan permintaan saham yang pada akhirnya dapat menaikkan harga saham. Demikian pula sebaliknya, apabila ROE rendah berarti perusahaan tidak menggunakan equity nya dengan efisien dan efektif, sehingga hal ini dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan dan kemudian berdampak pada turunnya harga saham. Jadi ROE ini dijadikan indikator atas kinerja suatu perusahaan mengingat para investor lebih cenderung memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya EAT Return On Equity ROE = Modal Sendiri jumingan 2008:245 Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan berapa persen dieperolehnya laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus. Harahap, 2001;305.

2.2.4.4. Earning per Share Laba Per Saham

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M 2001 pengertian laba per lembar saham atau EPS yaitu merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan laba yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya. Laba merupakan alat ukur utama kesuksesan suatu perusahaan, karena itu para pemodal seringkali memusatkan perhatian pada besarnya earning per share EPS dalam melakukan analisis saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Menurut Gibson 2002:429 earnings per share adalah rasio yang menunjukan pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham. Sedangkan menurut Weygandt 2003:805-806 dan Elliot 2003:250 earnings per share menilai pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar saham biasa. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham yang memiliki earnings per share rendah. Earnings per share yang rendah cenderung membuat harga saham turun. Dari penjelasan teori di atas maka laba bersih per saham adalah Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang beredar. Rumus untuk mencari laba per saham adalah : Laba Bersih Laba Per Lembar Saham = Jumlah Lembar Saham Yang Beredar Sumber : Kasmir, 2008:207 2.2.5. Pengaruh NPM, ROI, ROE dan EPS Terhadap Harga Saham 2.2.5.1. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Menurut Harahap 2001;304 Net Profit Margin digunakan untuk menunjukkan berapa besar presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Net profit margin digunakan untuk mengukur keuntungan neto atau laba bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan, menunjukkan kinerja yang semakin baik. Jadi, apabila profit margin suatu perusahaan meningkat, investor menganggap perusahaan tersebut mempunyai prospek yang cerah di masa yang akan dating, sehingga nilai perusahaan akan naik. Kenaikan itu tercermin dalam harga saham perusahaan, demikian sebaliknya. Dengan kata lain pencapaian tingkat net profit margin yang tinggi akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin besar pula deviden yang akan dibagikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah 2000 menemukan bahwa Net Profit Margin merupakan salah satu rasio yang berpengaruh terhadap harga saham.

2.2.5.2. Pengaruh Return On Investment terhadap harga saham