3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable, informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus dan jujur faithfull
representative dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan
trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan yang berbeda.
2.2.1.4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan progress report perusahaan secara periodik. Jadi laporan
keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil
dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan
kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi.
Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini
merupakan catatan historis dari peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada
waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
Laporan keuangan adalah laporan yang elemen-elemennya dinyatakan dengan uang. Penilaian ini akan memberikan suatu anggapan
bahwa fakta yang dinyatakan dengan angka dan satuan uang tersebut merupakan cerminan dari nilai perusahaan secara keseluruhan dengan
pasti, benar dan tepat sesuai dengan ekonomi per tanggal laporan. Laporan keuangan yang elemen-elemennya dinyatakan dengan uang
mempunyai banyak kelemahan, antara lain:
1. Laporan yang bersifat historis, yaitu penyajian data kejadian-
kejadian yang telah lalu sehingga belum mencerminkan kondisi keuangan saat sekarang.
2. Laporan keuangan bersifat umum, sehingga calon pemakai tidak
tahu secara rinci posisi keuangan perusahaan. 3.
Penyusunan laporan keuangan masih mengandung bias dalam penaksiran-penaksiran dan pertimbangan-pertimbangannya.
4. Akuntansi hanya dapat memberi laporan kasar dan belum terperinci
mengenai elemen-elemen pembanding. 5.
Laporan keuangan bersifat konservatif, yaitu tidak mengikuti dan mengantisipasi kebutuhan perusahaan.
6. Laporan keuangan tidak mempertimbangkan aspek-aspek lainnya di
luar aspek ekonomi dalam memperhitungkan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
7. Adanya penggunaan istilah-istilah teknis dalam laporan keuangan
yang tidak komunikatif bagi masyarakat awam atau pemakai. 8.
Adanya penggunaan berbagai macam metode akuntansi, akan menyebabkan tcrjadinya perbedaan baik dalam pengukuran sumber-
sumber ekonomis maupun dalam pengukuran tingkat keberhasilan perusahaan.
9. Adanya pengabaian informasi yang bersifat kualitatif, padahal aspek
ini kemungkinan lebih diperlukan dari pada aspek ekonominya.
2.2.1.5. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan