Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

Tabel 4.10: Validitas Data Konstrak Indikator Faktor Loading 1 2 3 4 Gaya Kepemimpinan X11 0,501 X12 0,698 Motivasi X21 0,391 X22 0,710 X23 0,519 X25 0,398 Kepuasan Kerja Y1 0,415 Y2 0,316 Y3 0,759 Y4 0,771 Kinerja Sales Forces Z1 0,578 Z2 0,494 Z3 0,192 Z4 0,726 Sumber: data diolah Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loading masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap konstruk belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.3.4. Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 4.11: Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardi ze Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Gaya Kepemimpinan X11 0,501 0,251 0,749 0,533 0,369 X12 0,698 0,487 0,513 Motivasi X21 0,391 0,153 0,847 0,583 0,271 X22 0,710 0,504 0,496 X23 0,519 0,269 0,731 X25 0,398 0,158 0,842 Kepuasan Kerja Y1 0,415 0,172 0,828 0,667 0,361 Y2 0,316 0,100 0,900 Y3 0,759 0,576 0,424 Y4 0,771 0,594 0,406 Kinerja Sales Forces Z1 0,578 0,334 0,666 0,581 0,286 Z2 0,494 0,244 0,756 Z3 0,192 0,037 0,963 Z4 0,726 0,527 0,473 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber: data diolah Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan –alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini. Tabel 4.12: Normalitas Data Variable Min Max Kurtosis c.r. X11 2 5 -0,097 -0,225 X12 2 5 -0,660 -1,530 X21 1 5 0,286 0,662 X22 2 5 -0,820 -1,901 X23 3 5 -0,640 -1,484 X25 2 5 -0,192 -0,445 Y1 1 5 1,571 3,642 Y2 2 5 -0,561 -1,301 Y3 2 5 -0,937 -2,173 Y4 2 5 -1,030 -2,387 Z1 2 5 -0,480 -1,112 Z2 2 5 -0,364 -0,844 Z3 1 5 0,424 0,983 Z4 3 5 -0,533 -1,235 Multivariate 10,955 2,939 Batas Normal ± 2,58 Sumber: data diolah Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Analisis Model SEM

Dokumen yang terkait

Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja: studi kasus pada kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

4 76 124

ngaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Prestasi Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT. Batara Titian Kencana (X-Trans) Bandung

0 5 1

PENGARUH MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIASI PADA PT HUMAIRA SEMARANG.

0 4 1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 4 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri).

0 3 19

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

0 2 17

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Deltomed Di Wonogiri.

0 1 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN.

4 12 90

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

0 0 17

Peran Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Sales Forces (Studi Pada PT. Asta Kencana Cemerlang di Surabaya)

0 1 24