Dari tabel. dapat diketahui bahwa 28,5 petani responden berumur antara 46-50 tahun, tingkat umur ini menujukkan bahwa kebanyakan dari penangkar adalah
mereka yang telah berpengalaman selain itu seseorang relatif mampu untuk mengembangkan usaha dan bertahan diantara banyaknya pesaing usaha yang lain.
4.3.2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin konsumen responden penangkar sarang burung walet di Kabupaten Sampang dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Jenis Kelamin Penangkar Sarang Burung Walet di Kabupaten Sampang Tahun 2010 n = 35.
Jenis kelamin
Jumlah Responden
orang Persentase
Pria 33
94,3 Wanita
2 5,7
Jumlah 35
100,00 Sumber : Data primer diolah.
Dari tabel dapat dilihat bahwa jenis kelamin konsumen responden penangkar sarang burung walet dengan persentase tertinggi sebanyak 33 orang
94,3 berjenis kelamin pria dan sisanya sebanyak 2 orang 5,7. Hal ini menjadi temuan menarik manakala gender yang menjadi penangkar walet juga
ada yang berjenis kelamin wanita, hal ini didasarkan pertimbangan usaha yang turun-temurun dari keluarganya.
4.3.3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan, baik pendidikan tersebut bersifat formal maupun non formal.
Pendidikan merupakan faktor penting terhadap kemampuan dalam menyerap maupun menerima informasi dan teknologi baru. Semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin cepat dalam menerima dan menerapkan inovasi baru, dan begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan akan semakin
lambat dalam menerima dan menerapkan inovasi baru. Berikut disajikan tingkat pendidikan responden dalam tabel 9.
Tabel 9. Tingkat Pendidikan Penangkar Sarang Burung Walet di Kabupaten Sampang Tahun 2010 n = 35.
No Tingkat
Pendidikan Jumlah
Jiwa Persentase
1 Tidak Sekolah
1 2,8
2 SD
3 8,6
3 SMP
12 34,3
4 SMA
16 45,7
5 Sarjana
3 8,6
Jumlah 32
100,00 Sumber: Data primer diolah.
Dari tabel . dapat diketahui bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 16 orang 45,7. Walaupun demikian
juga terdapat lulusan sarjana sebagai penangkar sarang burung walet, hal ini menunjukkan bahwa penangkar walet yang ada di Kabupaten Sampang dengan
kemampuan SDM yang dimiliki diharapkan dengan cara menerima wawasan dan mengadopsi secara cepat teknologi baru mampu meningkatkan pendapatan usaha
penangkaran sarang burung walet.
4.4. Perkembangan Usaha Penangkaran Sarang Burung Walet
Di Kabupaten Sampang
Usaha masyarakat pada umumnya akan berkembang jika usaha tersebut cukup menjanjikan baik dari segi produksinya maupun nilai penerimaannya.
Sebelum masyarakat mengenal usaha sarang burung walet di Kabupaten Sampang