Definisi Operasional METODE PENELITIAN

64 6. Pengecoran Blocking Preparat jaringan ditanam di dasar blok parafin dengan menggunakan besi potongan bentuk L leuckhart atau cassette. 7. Pemotongan sectioning digunakan alat mikrotom. 8. Dilakukan pewarnaan staining. Kemudian dilakukan deparafinisasi larutan xylol selama 2 menit, lalu dihidrasi dengan alkohol 95 , 90, 80, dan 70 selama 2 menit, lalu dicuci dengan air selama 2 menit. Kemudian direndam dalam larutan hematoksilin selama 7 menit kemudian dicuci diair mengaliraquadest selama 2 menit. Kemudian dimasukkan ke dalam eosin lalu dicuci dengan air mengalir. Setelah itu dilakukan dehidrasi dari alkohol konsentrasi rendah ke tinggi. Kemudian dimasukkan ke dalam xylol. 9. Mounting untuk mengawetkan jaringan yang telah diwarnai dengan entellanbalsem canada. 10. Labelling Merupakan pemberian nama dan tanggal pada preparat.

3.9 Definisi Operasional

1. Karsinoma sel basal KSB ialah neoplasma ganas yang timbul dari sel non keratinisasi yang berasal dari lapisan basal epidermis. Penentuan diagnosis KSB dilakukan oleh dokter yang sudah dilatih, berdasarkan anamnesis, pemeriksaan dermatologis, pemeriksaan histopatologi dan dermatoskopi. Skala yang digunakan adalah skala ordinal. Universitas Sumatera Utara 65 2. Suspek KSB ialah pasien yang diduga menderita KSB dengan gejala klinis yang menyerupai gejala klinis KSB. Adapun gejala klinisnya berupa bercak eritema, nodul dan ulkus, dimana lesinya terasa gatal dan mudah berdarah serta setelah menyembuh dapat kambuh kembali. Skala yang digunakan adalah skala ordinal. 3. Dermatoskopi merupakan teknik diagnostik non invasif in vivo yang menggunakan cahaya guna memperbesar tampilan kulit sehingga warna dan struktur epidermis, taut dermo-epidermal dan dermis pars papilare yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dapat dilihat dengan jelas. Skala yang digunakan adalah skala ordinal. 4. Pemeriksaan histopatologi ialah pemeriksaan terhadap perubahan-perubahan abnormal pada tingkat jaringan yang dilakukan oleh Dokter ahli patologi anatomi. Skala yang digunakan adalah skala ordinal. 5. Sensitifitas adalah kemampuan alat diagnostik untuk mendeteksi suatu penyakit yang diperoleh dari perhitungan proporsi subjek yang sakit dengan hasil uji diagnostik positif positif benar dibanding seluruh subjek yang sakit positif benar + negatif semu. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 6. Spesifisitas adalah kemampuan alat diagnostik untuk menentukan bahwa subjek tidak sakit, yang diperoleh dari perhitungan proporsi subjek sehat yang memberikan hasil uji diagnostik negatif negatif benar dibandingkan dengan seluruh subjek yang tidak sakit negatif benar + positif semu. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 7. Positif predictive value PPV adalah probabilitas seseorang benar-benar menderita penyakit bila hasil uji diagnostiknya positif yang diperoleh dari perbandingan antara Universitas Sumatera Utara 66 subjek dengan hasil uji positif benar dengan positif benar ditambah positif semu. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 8. Negative predictive value NPV adalah probabilitas seseorang tidak menderita penyakit bila hasil uji negatifnya yang diperoleh dari perbandingan antara subjek dengan hasil uji negatif benar dengan negatif semu ditambah negatif benar. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 9. Positive likelihood ratio adalah perbandingan antara proporsi subjek yang sakit yang memberi hasil uji positif dengan proporsi subjek yang sehat yang memberi hasil uji positif. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 10.Negative likelihood ratio adalah perbandingan antara proporsi subjek yang sakit yang memberi hasil uji negatif dengan proporsi subjek yang sehat yang memberi hasil uji negatif. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 11. Akurasi adalah proporsi semua hasil uji yang positif benar dan negatif benar. Skala yang digunakan adalah skala nominal. 12. Dalam menentukan penilaian diagnostik digunakan skor sebagai berikut : 0 - 33 = rendah, 33 - 66 = sedang, 67 – 100 = tinggi Universitas Sumatera Utara 67

3.10 Kerangka Operasional Pasien suspek karsinoma sel