Diagnosis Diagnosis Banding Penatalaksanaan

40 Gambar 2.14: Menunjukkan adanya penipisan, strand anastomosing sel epitel yang timbul dari dasar epidermis.

2.1.6 Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan penunjang yaitu dermatoskopi.

2.1.7 Diagnosis Banding

Diagnosis banding karsinoma sel basal diringkas dalam tabel dibawah ini. 1,22 Tabel 2.3 Diagnosis banding karsinoma sel basal Dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan nomor 25 Universitas Sumatera Utara 41 Dikutip sesuai dengan aslinya dari kepustakaan nomor 1

2.1.8 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan KSB harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: ukuran, lokasi lesi, umur penderita, hasil kosmetik, tipe histologik, bentuk tumor, dan kemampuan penderita untuk mentoleransi tindakan operasi. Penatalaksanaan bisa meliputi Bedah Mikrografik Mohs , bedah eksisi standar, destruksi tumor dengan berbagai cara seperti kuretase dan kauter elektrodesikasi. Dapat juga dilakukan Cryosurgery bedah beku, laser karbon dioksida, Universitas Sumatera Utara 42 pemberian obat-obatan topikal seperti imiquimod, 5-fluorourasil, terapi fotodinamik dan kemoterapi topikal. Yang terbaik untuk mencapai kesembuhan adalah bila terapi yang adekuat diberikan pada KSB yang primer, apa bila tumor sudah recurrent maka akan cenderung berulang kembali dan akan menyebabkan destruksi lokal yang lebih jauh. 8,25,28

2.2 Dermatoskopi

Dermatoskopi adalah metode diagnostik non invasif, yang semakin dapat diandalkan dan semakin populer di kalangan ahli kulit , terutama dapat di gunakan untuk diagnosis banding penyakit kulit berpigmen . Dermatoskopi dapat membantu memberikan informasi yang berguna, meningkatkan kinerja diagnostik untuk diagnosis dini dari melanoma dan untuk membedakan pigmen melanositik dan non melanositik berbagai lesi. 29,30 Metode ini memiliki berbagai aplikasi potensial lain selain diagnosis, termasuk seleksi lesi untuk biopsi, penentuan modalitas terapi yang sesuai, verifikasi keberhasilan pengobatan, dan pengambilan margin bedah. Dermatoskopi lebih spesifik dan sensitif pada karsinoma sel basal yang membuat diagnosis menjadi lebih mudah. Dermatoskopi dapat meningkatkan akurasi diagnostik sampai 90. 29 Teknik dermatoskopi dimulai pada abad ke-17 saat Kohlhaus pertama kali memeriksa pembuluh darah matriks kuku menggunakan mikroskop. Pada abad ke-18 Unna menggunakan istilah diaskopi setelah memeriksa lesi liken planus dan lupus vulgaris menggunakan minyak imersi dan lensa kaca pada permukaan kulit pasien. Dermatoskopi mulai dikenal pada tahun 1920 oleh ahli kulit dan kelamin yang berasal dari Jerman yang bernama Johann Saphier yang mempublikasikan alat diagnostik baru menyerupai mikroskop binokuler dengan sumber cahaya yang terletak di dalam alat untuk pemeriksaan kulit. Pada Universitas Sumatera Utara