Desain Penelitian Besar Sampel Cara Pengambilan Sampel Penelitian Identifikasi variabel Kriteria Inklusi dan Eksklusi Alat dan bahan kerja

59

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu studi uji diagnostik observasional paralel dengan rancangan penelitian cross sectional. 3.2 Waktu dan tempat penelitian 3.2.1 Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan September 2013 sampai Bulan September 2014.

3.2.2 Tempat penelitian

Tempat di RSUP. H. Adam Malik Medan dan pemeriksaan histopatologi dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP. H. Adam Malik Medan. 3.3 Populasi Penelitian 3.3.1 Populasi Target Semua pasien suspek karsinoma sel basal di Medan

3.3.2 Populasi Terjangkau

Universitas Sumatera Utara 60 Pasien suspek karsinoma sel basal yang datang berobat ke RSUP. H. Adam Malik Medan pada Bulan September 2013 sampai Bulan September 2014.

3.3.3 Sampel

Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi.

3.4 Besar Sampel

dikutip dari kepustakaan nomor 35 n = besar sampel yang didiagnosis positif oleh baku emas sen = Sensitivitas dermatoskopi = 90 d = presisi penelitian  20 Z α = deviat baku dari tingkat kesalahan=1,96 Maka: n = 0,2 2 1,96 2 .0,9.0,1 = 8,6436  9 Total sampel yang diperlukan untuk penelitian ini berjumlah minimal 9 orang. n= Z α 2 sen 1-sen d 2 Universitas Sumatera Utara 61

3.5 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode consecutive sampling.

3.6. Identifikasi variabel

3.6.1 Variabel bebas : hasil pemeriksaan dermatoskopi dan hasil pemeriksaan histopatologi. 3.6.2 Variabel terikat : suspek karsinoma sel basal.

3.7. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.7.1 Kriteria Inklusi : 1. Pasien menderita karsinoma sel basal. 2. Pasien yang bersedia ikut dalam penelitian dan mengisi informed consent. 3.7.2 Kriteria Eksklusi : 1. Wanita hamil dan menyusui. 2. Pasien yang menderita hipertensi tidak terkontrol. 3. Pasien yang menderita gangguan pembekuan darah. 4. Pasien dengan kadar glukosa darah ad random 200

3.8. Alat dan bahan kerja

Universitas Sumatera Utara 62 3.8.1 Alat dan bahan dermatoskopi Alat yang digunakan untuk pemeriksaan Dermatoskopi adalah Iphone 5 , Handyscope Foto Finder. 3.8.2 Cara kerja Dermatoskopi 1. Pencatatan dasar Pencatatan dasar dilakukan oleh peneliti di RSUP. H. Adam Malik Medan meliputi identitas penderita seperti nama, jenis kelamin, tempattanggal lahir, alamat dan nomor telepon. 2. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan dermatologis, pemeriksaan dermatoskopi untuk menegakkan diagnosis Karsinoma sel basal. Langkah-langkah pemeriksaan dermatoskopi: 1. Sambungkan alat dermatoskopi dengan iphone 5. 2. Hidupkan lampu pada alat dermatoskopi. 3. Letakkan alat dermatoskopi menempel pada lesi. 4. Foto lesi kemudian simpan lalu beri keterangan pada foto yang telah disimpan. 5. Data foto yang tersimpan dapat dikirim ke pusat Handyscope Foto Finder sebagai second opinion. 3.8.3 Alat dan bahan biopsi Alat yang digunakan Skalpel, wadah yang berisi formalin 10, benang nylon 5- 0. 3.8.4 Langkah-langkah biopsi insisi: Universitas Sumatera Utara 63 - Dibersihkan terlebih dahulu daerah lesi dengan povidone iodine 10 dan alkohol 70. - Dilakukan biopsi insisi dengan perbandingan setengah jaringan yang sehat dan setengah jaringan karsinoma sel basal. - Diletakkan jaringan yang telah diinsisi lalu letakkan ke dalam tempat yang telah berisi formalin 10. - Penjahitan luka dengan nylon 5-0. - Diberi antibiotik topikal dan sistemik. 3.8.5 Pemeriksaan histopatologi dilakukan di patologi anatomi RSUP H.Adam Malik. Adapun cara pemeriksaan histopatologi: 1. Dilakukan penilaian makroskopis keadaan jaringan meliputi: ukuran, bentuk, konsistensi dan berat terhadap jaringan yang telah diterima bagian Patologi Anatomi. 2. Dilakukan pengawetan fiksasi, dilakukan dengan merendam bahanjaringan dalam larutan formalin. 3. Kemudian dilakukan dehidrasi, setelah jaringan diambildipotong sesuai dengan yang dibutuhkan maka dilakukan dehidrasi dengan memasukkan jaringan tersebut ke dalam alkohol 70,80,90, masing-masing selama satu hari kemudian alkohol 95 selama 2 hari diganti setiap hari, alkohol 100 2 hari diganti setiap hari 4. Pembeningan clearing dibilas menggunakan xylol sebanyak 2 kali 5. Pembenaman impregnansi merupakan proses pengeluaran cairan pembening, dilakukan dengan cara pembenaman paraffin I selama 2 jam paraffin II selama 1 jam, paraffin III selama 2 jam. Universitas Sumatera Utara 64 6. Pengecoran Blocking Preparat jaringan ditanam di dasar blok parafin dengan menggunakan besi potongan bentuk L leuckhart atau cassette. 7. Pemotongan sectioning digunakan alat mikrotom. 8. Dilakukan pewarnaan staining. Kemudian dilakukan deparafinisasi larutan xylol selama 2 menit, lalu dihidrasi dengan alkohol 95 , 90, 80, dan 70 selama 2 menit, lalu dicuci dengan air selama 2 menit. Kemudian direndam dalam larutan hematoksilin selama 7 menit kemudian dicuci diair mengaliraquadest selama 2 menit. Kemudian dimasukkan ke dalam eosin lalu dicuci dengan air mengalir. Setelah itu dilakukan dehidrasi dari alkohol konsentrasi rendah ke tinggi. Kemudian dimasukkan ke dalam xylol. 9. Mounting untuk mengawetkan jaringan yang telah diwarnai dengan entellanbalsem canada. 10. Labelling Merupakan pemberian nama dan tanggal pada preparat.

3.9 Definisi Operasional