Descartes Pandangan Para Pemikir yang Patriarkis

43 pemikirannya, kelihat annya ia bersepakat dengan Arist ot eles bahw a perem puan mempunyai kekurangan at au cacat dari laki-laki defect male, t et api ia juga set uju bahw a perem puan dalam pandangan Krist iani dicipt akan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, kekurangan yang t erdapat di dalam diri perem puan bersifat alam iah. Aquinas menganggap bahw a perempuan t idak dicipt akan sebagai produksi pert ama, t api bergant ung pada laki-laki dan bukan cipt aan yang langsung dari Tuhan. Kelihat annya pem ikiran Aquinas sangat dipengaruhi oleh paham Krist iani Abad Pert engahan sert a pengaruh kuat Aristoteles, t erut am a berkait an dengan soal m akhluk perempuan yang t idak sempurna cacat Arivia, 2003:36.

2.3.4 Descartes

Rene Descart es sering juga disebut “ bapak filsafat m odern” . Di dilahirkan di Perancis 1596-1650 dan belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pat er- pat er Yessuit di desa La Fleche Bert ens, 1995:45. Keraguan Cart esian dimulai oleh Descart es yang mengant arnya pada penemuan Cogito Ergo Sum “ Saya berpikir maka saya ada” . Dari penem uan ini, Descart es kemudian m enem ukan bahw a m anusia adalah m akhluk dualis yang t erdiri dari pemikiran-pem ikiran spiritual dan t ubuh-tubuh m at erial. Tubuh menurut Descart es adalah layaknya sebuah m esin sedang pem ikiran bersifat 44 im ort al. Pada akhirnya, yang hendak dicapai adalah sem acam kepast ian penget ahuan. Pembukt ian ini menyum bangkan pemikiran yang luar biasa dalam filsafat , yakni bahw a penget ahuan hanya dapat dicapai lew at akal dan penget ahuan empiris m erupakan penget ahuan yang sekunder. Perdebat an ini t ent unya berjalan t erus hingga ratusan t ahun kem udian Arivia, 2003:38. Filsafat Descart es m em punyai pengaruh yang besar t erhadap konsep perem puan pada zam an m odern. Descart es sebagai “ bapak” dari filsafat M odern memang berhasil m em baw a filsafat keluar dari t embok paradigma Abad Pert engahan ke t embok skolast ik. Descart es m enaw arkan sebuah fondasi yang didasarkan pada rasio, m engubah pandangan t eologgi pada kebebasan manusia unt uk bert indak dan bert anggung jaw ab secara m oral sert a pada pasangan ilmiahnya yang compat ible dengan Tuhan. Pandangannya m engenai subst ansi mind dan mat t er t elah m em buka j endela dunia pada perbedaan ilmu penget ahuan dan t eologi sert a segala “ rekonsiliasinya” . Akan t et api, dualism e ini yang juga membaw a asosiasi dan oposisi yang tajam dalam perbedaan seksual Arivia, 2003:40. Pandangan dikotom ik - dimana perem puan dihubungkan dengan alam sedangkan laki-laki diasosiasikan sebagai manusia – m em baw a hubungan laki- laki dan perem puan sebagai subjek-objek. Laki-laki sebagai subjek yang it u berart i menguasai dan perem puan sebagai objek yang dikuasai.

2.3. 5 Sigmund Freud