Model Pembelajaran Berbasis Masalah

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki sisiwa setelah dia memperoleh pengalaman belajar, sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah 2002:141 hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Dari beberapa pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada individu baik dari segi perbuatan , nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan-keterampilan setelah mengalami pengalaman belajar. Merujuk pada pemikiran Gagne Agus Suprijono,2009:5-6 hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memacahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan ekternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan, ingatan, cmprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan , analysismenguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanaan, membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai. Domain afektif adalah receiving sikap menerima, responding memberikan respons, valuingnilai, organizationorganisasi, characterization karakterisasi. Domain psikomotor meliputi inti.

E. Minat

Menurut W.S Winkel, minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut W.S. Winkel dalam Albertus Saronto,2010: 24 . Bimo Walgito mengatakan bahwa minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang tertarik terhadap suatu obyek yang disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut Albertus Saronto,2010:24. Minat juga diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya Whiterington dalam Albertus Saronto, 2010:24. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kesadaran seseorng adalah kesadaran siswa terhadap suatu obyek. Minat siswa terhadap belajar matematika dapat terlihat dari apakah siswa tertarik dan merasa senang dalam mempelajari matematika. Perasaan senang terhadap matematika akan mempengaruhi tingkah laku siswa dalam pelajaran matematika dan dalam hal ini seringkali dapat membuat materi baru dapat dipelajari dengan lebih mudah. Sebaliknya, perasaan tidak menyukai matematika merupakan salah satu hambatan untuk belajar matematika yang baik. Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang minat . Jersild dan Tasch Wayan Nurkancana, 1983: 224 menekakankan bahwa minat atau interest menyangkut aktivitas- aktivitas yang dapat secara bebas dilakukan oleh individu. Minat yang timbul dari kebutuhan anak-anak akan merupakan faktor pendorong bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Jadi dapat dilihat bahwa minat adalah sangat penting dalam pendidikan, sebab merupakan”motor” atau penggerak dari usaha. Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat dan dekat hubungan tersebut, semakin besar rasa minatnya. Dari definisi- definisi tersebut dapat dikatakan bahwa minat erat hubunganya dengan perasaan, individu, obyek, aktivitas dan situasi. Dalam bidang studi matematika minat seseorang terhadap matematika dapat dilihat dari kecenderungan untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap matematika. Bila siswa mempunyai minat terhadap matematika maka siswa tersebut akan berbuat lebih giat belajar matematika dan hasil belajarnya juga akan lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap matematika adalah kecenderungan siswa yang menetap untuk merasa tertarik pada matematika dan merasa senang berkecimpung dalam matematika. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar matematika karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa tidak menguasai pelajaran matematika akibatnya prestasi siswa dalam pelajaran matematika sangat kurang. Itu semua dikarenakan matematika merupakan pelajaran yang sulit dan harus dipelajari dengan sungguh-sungguh dan dalam mempelajari matematika dibutuhkan minat yang besar terhadap matematika.

F. Bentuk-Bentuk Aljabar

Menurut A.Tutoyo 2004: 1 mengungkapkan bahwa dalam materi bentuk-bentuk aljabar akan diingatkan kembali beberapa definisi yang berkaitan dengan perpangkatan. a. Polinominal Difinisi perpangkatan Untuk setiap bilangan real a dan bilangan asli n, faktor ... . n a a a a a n      Misalnya . . . . . . . . 3 3xy dan . . 4 2 3 z z z z y y x z x x x x  

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP N 29 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 8 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK HIMPUNAN BAGI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 BALIGE TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 23

PENDAHULUAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 5

PENDAHULUAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 7

Keefektifan model pembelajaran inkuiri ditinjau dari keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Samigaluh pada materi bangun ruang sisi datar tahun ajaran 2014/2015.

0 0 267

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.

0 0 222

Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014/2015 pokok bahasan operasi aljabar.

0 0 215

Proses pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa kelas VIII B di sekolah inklusi SMP Tumbuh Yogyakarta pada materi aljabar tahun ajaran 2013/2014.

0 0 232

Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014 2015 pokok bahasan operasi aljabar

0 0 213

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6