Persepsi Ibu-ibu Surabaya Terhadap Isi Slogan Dua Anak Lebih Baik

72 tayangan iklan Dua Anak Lebih Baik mayoritas jawaban yang disampaikan oleh para informan adalah sangat baik. Salah satunya adalah jawaban yang diutarakan oleh Ibu Istiqomah sebagai informan pertama yang menyatakan bahwa adanya iklan Dua Anak Lebih Baik sangatlah mendidik. Karena informasi yang diberikan oleh program Keluarga Berencana sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat luas sehingga masyarakat pada umumnya menganggap bahwa program Keluarga Berencana itu memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan hidup berkeluarga.

4.3.2 Persepsi Ibu-ibu Surabaya Terhadap Isi Slogan Dua Anak Lebih Baik

Jika Dikaitkan Dengan Profesi Sebagai Ibu Rumah Tangga Slogan Dua Anak Lebih Baik merupakan slogan baru yang dikemas oleh BKKBN mengenai program Keluarga Berencana sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Slogan ini bertujuan untuk menghimbau masyarakat agar tetap menggunakan program Keluarga Berencana dengan memiliki dua anak saja agar dapat menciptakan lingkungan keluarga yang kecil, bahagia dan sejahtera. Berikut merupakan petikan wawancara penulis tentang bagaimanakah pemahaman mengenai slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan pada profesi mereka sebagai ibu rumah tangga. Informan pertama Ibu Istiqomah memaparkan pendapatnya untuk menyikapi slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dalam profesinya sebagai ibu rumah tangga dalam kesehariannya : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 73 “Pendapat saya sih setuju mbak, dala artian kita sebagi wanita terutama saya sebagai wanita karir perlu punya prinsip dalam berumah tangga. Apalagi dalam menentukan jumlah anak, prinsipil kalo saya. “Dengan dua anak saya lebih bisa mengembangkan bakat yang saya punya. Maklum, selain profesi sebagai ibu rumah tangga saya merupakan pegawai bank jadi mau gak mau beban saya terbagi antara urusan rumah dengan urusan anak. Memiliki dua anak sih kalo menurut saya jauh lebih baik.” Wawancara : 14 Juli pukul 09.00 WIB Pada informan kedua Ibu Munir, memaparkan pendapatnya dalam menyikapi slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan pada profesinya sebagai ibu rumah tangga sebagai berikut : “Dari dulu saya tertarik denga isi slogan KB baik dua anak cukup maupun dua anak lebih baik, sama-sama tegas menurut saya mbak.” “Dari slogan kan jelas KB menganjurkan jumlah anak yang tepat dalam sebuah keluarga adalah dua. Kebetulan saya memiliki dua anak saja, gak mau nambah-nambah lagi. Karena buat saya dengan dua anak itu saya dengan suami jauh lebih fokus dalam mengontrol pendidikan mereka. Apalagi ditambah dengan masukan dari suami saya untuk menggunakan program KB, jadi semakin tidak ragu saya dalam menggunakan program tersebut.” Wawancara : 14 Juli pukul 14.35 WIB Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 74 Hampir sama dengan informan-informan sebelumnya, Ibu Yani memberikan persepsinya mengenai isi slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga sebagai berikut : “Sebenarnya isi slogn KB yang lama dengan yang baru sih sama aja ya mbak, sama-sama menganjurkan dua anak. Tapi jika dikaitkan dengan profesi saya sebagai wanita pekerja, saya lebih tertarik dengan yang Dua Anak Cukup.” “Jika dua anak cukup kan lebih jelas anjurannya, tegas. Jika yang dua anak lebih baik menurut saya kesannya pemerintah hanya memberikan solusi bukan anjuran, jadi masyarakatpun ragu akan slogan tersebutnya. Seharusnya pemerintah lebih tegas dalam mengusung slogan karena terkait dengan masyarakat yang sangat membutuhkan kepastian informasi mengenai program Keluarga Berencana.” Wawancara : 16 Juli pukul 11.12 WIB Sedangkan jawaban lain didapatkan oleh peneliti dengan mewawancarai informan keempat yaki Ibu Artiningsih yang berusia 31 tahun dengan tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. Memaparkan pendapatnya untuk menyikapi slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga sebagai berikut : “Saya tidak mendukung, daria awal memang saya tidak tertarik dengan programnya apa lagi slogan yang diusung oleh KB. Kenapa harus Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 75 ada penentuan jumlah anak di dalamnya ? Padahal kan banyak anak itu banyak rezeki, jadi kenapa harus dibatasi.” “Bukannya anak merupakan titipan dari Allah, jadi ya kenapa kita tidak menjaganya ? Kebetulan saya memiliki anak lebih dari dua, yah kembali kepada individunya saja kalo menurut saya mbak” Wawancara : 17 Juli pukul 18.01 WIB Informan keempat ini cenderung tidak mendukung slogan Dua Anak Lebih Baik, apalagi jika dikaitkan dengan profesinya,. Karena dapat terlihat dari jumlah anaknya yang lebih dari dua, itu saja sudah menjelaskan bahwa beliau menentang program Keluarga Berencana termasuk slogannnya Dua Anak Lebih Baik. Jawaban yang hampir sama dengan Ibu Artiningsih adalah informan kelima yakni Ibu Sarinah. Beliau memberikan persepsinya mengenai slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga sebagai berikut : “Buat saya dua anak itu sama halnya mendoktrin para ibu-ibu untuk membatasi jumlah anak. Saya sama sekali tidak mendukung slogan tersebut, apakah dengan dua anak hidup kita akan sejahtera ? Bukannya sejahtera itu bisa dibentuk dengan anak berapa saja ya mbak ?” Wawancara : 19 Juli pukul 14.05 WIB Sedangkan dari informan keenam yakni Ibu Yuni menjelaskan tentang perspsinya mengenai slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 76 “Mendukung sekali saya dengan slogan tersebut, karena dengan dua anak saya dapat melakukan sebuah perencanaan yang matang terhadap anak-anak. Baik dari segi pendidikan maupun moral mereka. Kebetulan anak saya juga sudah dua, oleh karena itu saat ini saya masih menggunakan program Keluarga Berencana.” Wawancara : 20 Juli pukul 13,15 WIB Jadi paparan yang telah disampaikan oleh keenam informan diatas tentang persepsi mengenai slogan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dengan profesi mereka sebagai ibu rumah tangga berbeda antara satu dengan yang lain dikarenakan tingkat pengalaman ataupun tingkat pengetahuan serta faktor lingkungan yang berbeda. Hal ini seperti yang telah penulis tuliskan diatas bahwa Deddy Mulyana mengaplikasikan dalam bukunya “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” 2001:171 bahwa beberapa hal atau faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada diri individu antara lain adalah latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan orang lain, budaya yang berbeda, serta suasana psikologis yang berbeda juga dapat membuat perbedaan persepsi seseorang dengan orang lain dalam mempersepsikan sesuatu.

4.3.3 Persepsi Ibu-ibu Surabaya Mengenai Pandangan Hukum Islam