Konsep Keluarga Konsep Dasar Keluarga Berencana

36 sifatnya aktif.Mereka aktif seperti apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun televisi.Mereka berfikir aktif dan melakukan interpretasi.Mereka bertanya-tanya pasa dirinya, apakah yang diucapkan oleh seorang penyiar televisi benar atau tidak.Keempat, selektif yakni pemirsanya bersifat selektif, dia memilih program televisi yang disukainya. Effendy, 1992:84 Berdasarkan pengelompokan tersebut maka sejumlah acara diperuntukan bagi kelompok tertentu sebagai sasaran target group, disamping khalayak keseluruhan sebagai sasaran ataupun khalayak sasaran target audience. Dalam penelitian ini yang menjadi target audience adalah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga yang dimaksudkan disini adalah wanita yang sudah menikah atau berkeluarga dan menyaksikan tayangan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana “Dua Anak Cukup” ditelevisi.Selain itu juga dikarenakan tekanan dalam program ini selalu tertuju kepada perempuan.

2.1.17 Konsep Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan- ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga Friedman, 1998. Keluarga adalah kumpulan dua atau lebih individu yang berbagi tempat tinggal atau berdekatan satu dengan lainnya, memiliki ikatan emosi, terlibat dalam posisi sosial, peran dan tugas-tugas yang saling berhubungan, serta adanya rasa saling menyayangi dan memiliki Murray Zentner, 1997 dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 Friedman, 1998 dalam Allender Spradley, 2001. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 1994 Bab I ayat 1 keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan dua orang anaknya.Keluarga dibentuk berdasarkan status perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami- istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah denfan anaknya atau ibu dengan anaknya. Dalam perkembangannya keluarga memiliki pengertian yang sangat luas, termasuk keluarga berencana. Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan keluarga, peningkatan kesejahteraan, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Diakses dari internet http:rajawana.comartikel pendidikan-umum391-konsep-keluarga.html .

2.1.18 Konsep Dasar Keluarga Berencana

Kelurga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Keluarga Berencana menurut WHO Word Health Organization Expert Committee 1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapat kelahiran yang memang diinginkan,mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 hubungannya dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga Hartanto, Hanafi, 2004:26.Sasaran dari program Keluarga Berencana itu sendiri adalah pasangan usiasubur dengan paritos pus muda dan paritos rendah, generasi muda dan puma pus, pelaksana dan pengelola KB. Dan sasaran wilayah dari program KB adalah wilayah dengan laju pertumbuhan pendudiuk tinggi dan wilayah khusus seperti centra industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil. Lebih dari dua dekade lalu, Indonesia memang mencatat prestasi fenomenal dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana. Boleh dikatakan, awareness terhadap program KB saat itu sedemikian tinggi sehingga setiap penduduk dipastikan mengenal program pemerintah yang satu ini. BKKBN, posyandu, logo lingkaran biru, dan semua atribut KB populer di tengah masyarakat. Menurut Dr. Sugiri Syarief, MPA, kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN, keberhasilan KB saat itu didorong oleh pemerintah yang semi otoriter. Saat itu, semua perintah Pak Harto harus diikuti. Bahkan KB dimasukkan dalam kriteria sukses pembangunan. Namun gelombang demokratisasi rupanya harus menyentuh dan mengikis hampir semua hal termasuk program KB—dan membuatnya tidak bertahan sekeras karang. Sebab seperti kita tahu, pemerintahan berkembang menjadi desentralisasi setelah kejatuhan Orde Baru di akhir 1990-an, sehingga setiap kebijakan pemerintah harus berhadapan dengan opsi otonomi daerah. Saat inilah, ada semacam unconvenient truth yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 mengancam masa depan program KB sebagaimana diakui oleh Sugiri. Sejak kewenanangan program KB diserahkan ke Pemerintah Daerah, komitmen politis dan operasional dari berbagai pihak, memudar dan mengendur. Hal ini membawa implikasi yang tidak menyenangkan. KB perlahan menipis popularitasnya ditambah dengan stigma yang mengkonfrontasikan KB dengan perspektif ajaran agama tertentu. Para penggagas program KB di masa lalu yang saat ini masih mempunyai banyak pengaruh. Dengan adanya reformasi di negeri ini, BKKBN telah berulang kali ganti pucuk pimpinan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan program KB itu sendiri dan terkesan bahwa program KB tidak berkesinambungan dan ada sebagian masyarakat yang menilai bahwa program KB sudah tidak terdengar lagi. Berbagai jaringan kemitraan yang selama ini dibangun oleh para pendahulu sedikit demi sedikit rontok berantakan. Yang tidak kalah penting adalah perlunya ikembangkan suasana yang makin marak dalam bentuk partisipasi dan memberikan suatupenghargaan atas partisipasi tersebut, disertai dengan aksi pemeliharaan dan pengembangan peserta KB danpembangunan keluarga. Penghargaan itu sangat penting bagi kelangsungan kesertaan program di masa-masa mendatang. Langkah yang ditempuh BKKBN selama ini sudahsangat baik, dan memberikan penghargaan kepada mereka yang ikut serta dalam programKB dengan sangat konsisten. Penghargaan KB Lestari bisa dijadikan contoh bagi lingkungan dan mendorong keluarga di sekitarnya untuk ikut bergabung dalam program KB. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 Pendekatan yang selama ini dikembangkan yaitu pelayanan KB bagi keluarga miskin sebaiknya agar diperluas sehingga terkesan KB bukan hanya untukorang miskin saja. Kalau dulu BKKBN memiliki slogan ”Dua Anak Cukup”, dengan berkembangnya program saat ini telah dikeluarkan slogan baru yaitu ”Dua Anak Lebih Baik”. Semoga dengan adanya slogan baru ini, masyarakat semakin menyadari arti penting keberadaan anak dalam keluarga.Kalau dengan dua anak saja dalamkeluarga, itu berarti kesempatan keluargauntuk mengembangkan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraannya akan lebih mudah dibanding dengan anak banyak.

2.1.19 Pandangan Hukum Islam Tentang Keluarga Berencana