Persepsi Ibu-ibu di Surabaya Terhadap Isi Slogan “Dua Anak Lebih

67 Yuni ragu-ragu untuk memaparkan semua jawaban dari pertanyaan yang peneliti berikan, namun hampir semua pertanyaan dari peneliti dapat Ibu Sentot jawab dengan baik.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Persepsi Ibu-ibu di Surabaya Terhadap Isi Slogan “Dua Anak Lebih

Baik” dalam Iklan Keluarga Berencana di Televisi Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa pada dasarnya persepsi ibu-ibu di Surabaya terhadap isi slogan Dua Anak Lebih Baik dalam Iklan Keluarga Berencana di televisi dapat dianalisis melalui pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimana ibu-ibu memaknai iklan program Keluarga Berencana ditelevisi ? b. Bagaimana pemahaman ibu-ibu terhadap iklan Dua Anak Lebih Baik jika dikaitkan dengan profesi informan sebagai ibu rumah tangga ? c. Bagaimanakah persepsi ibu-ibu atas hukum Islam mengenai program Keluarga Berencana ? Ada perbedaan latar belakang pengalaman tersebut pada dasarnya menyebabkan timbulnya persepsi ibu-ibu di Surabaya terhadap isi slogan dua Anak Lebih Baik dalam iklan Keluarga Berencana di televisi yang berbeda pula. Seperti yang dikemukakan oleh Deddy Mulyana dalam bukunya “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” 2005:171 bahwa beberapa hal atau faktor- faktor yang mempunyai persepsi pada individu antara lain adalah : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68 1. Latar belakang pengalaman yang berbeda Semakin banyaknya pengalaman yang dimiliki akan mempengaruhi persepsi. Hal ini terbukti pada pola pikir tiap-tiap informan yang berbeda. Pada informan pertama dan ketiga dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu sarjana ekonomi maka mereka menyikapi slogan Dua Anak Lebih Baik dengan pemikiran terbuka karena semua itu kembali pada individunya masing-masing. Selain itu informan juga menyatakan kesetujuannya terhadap slogan Dua Anak Lebih Baik karena beliau sendiri merupakan anak keempat dari tujuh saudaranya. Keluarga Ibu Munir merupakan keluarga besar, dan pengalaman tersebut menjadikannya untuk lebih sigap lagi dalam memiliki anak. Terutama untuk memiliki jumlah anak lebih dari dua, beliau tidak setuju. Pada informan keenam, Ibu Yuni juga mengutarakan hal yang sama. Beliau menyikapi slogan Dua Anak Lebih Baik ini dengan sikap terbuka. Semua kembali kepada personalnya, mau menyikapi bagaimana slogan tersebut ujarnya. Lain halnya perbedaan yang sangat mencolok pada informan keempat Ibu Artiningsih dan informan kelima Ibu Sarinah yang menyikapi slogan Dua Anak Lebih Baik dengan jawaban yang telontar begitu saja, tanpa ada pemikiran yang terbuka karena hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berada didalam rumahnya maupun diluar rumah serta tingkat pendidikan SMA yang membuat beliau dangkal akan pemahaman Keluarga Berencana. Oleh sebab itu pendidikan dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang berbeda akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula. 2. Budaya yang berbeda Keenam informan memiliki budaya dan tradisi dalam keseharian yang bebeda dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pada informan pertama Ibu Istiqomah menjawab hampir setiap kali menonton iklan Dua Anak Lebih Baik di televisi, menurutnya iklan tersebut sering sekali ditayangkan dan oleh karena beliau selalu memperhatikan iklan tersebut. Pada informan kedua Ibu Munir dan informan keenam Ibu Yani yang jawabannya hampir menyerupai dengan informan pertama, mereka mengaku sangat menyukai iklan Dua Anak Lebih Baik milik program Keluarga Berencana. Menurut mereka iklan tersebut sangatlah layak tonton, edukatif karena informasi yang disampaikan sangatlah mendidik. Jadi menurut merka tidak ada masalah jika iklan tersebut ditayangkan, sekaligus untuk mensosialisasikan mengenai slogan baru KB yakni Dua Anak Lebih Baik. Lain halnya dengan jawaban dari informan keempat Ibu Artiningsih dan kelima Ibu Sarinah, keduanya mengutarakan ketidak setujuannya atas slogan Dua Anak Lebih Baik, oleh karena itu mereka hampir tidak pernah mau menonton iklan KB Dua Anak Lebih Baik ditelevisi. Informan keempat menganggap bahwa slogan dan iklan Dua Anak Lebih Baik sangatlah mendoktrin masyarakat untuk membatasi jumlah anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan budaya juga dapat mempengaruhi persepsi dari setiap individu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70 3. Suasana psikologis yang berbeda Suasana psikologis yang berbeda yang dimaksud adalah pada masa tertentu tiap informan menyukai iklan KB Dua Anak Lebih Baik dengan alasan yang berbeda. Pada informan pertama Ibu Istiqomah menyukai iklan Dua Anak Lebih Baik karena menonton iklan di televisi itu dapat membantu beliau dalam merefresh kembali pikirannya akibat seharian bekerja di kantor. Pada informan kedua Ibu Munir mengaku sangat menyukai iklan Dua Anak Lebih Baik karena iklan tersebut sangatlah menari perhatiannya. Iringan musik serta bintang iklan yang menjadi idolanya mempengaruhi beliau untuk menonton iklan tersebut. Informan ketiga Ibu Yani yang merupakan wanita karir mengaku jarang sekali menonton iklan Dua Anak Lebih Baik, apalagi jika beliau sedang di kantor. Namun beliau mengaku jika sedang di rumah dan sedang menonton televisi, maka beliau menonton iklan Dua Anak Lebih Baik. Intensitas iklannya yang sering tayang di televisi menurutnya sangatlah bagus, karena sangatlah membantu KB dalam memberikan informasinya mengenai programnya. Pada informan keempat Ibu Artiningsih menjawab dengan nada yang seadanya karena dari awal beliau sudah menunjukkan sikapnya yang kontras dengan program KB. Beliau tidak meyukai program KB ini karena memang menurutnta sangatlah tidak bermanfaat bagi dirinya serta keluarganya, dan jawaban yang sama dilontarkan oleh informan kelima Ibu Sarinah. Beliau menganggap iklan tersebut sangatlah tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71 menguntungkan. Apalagi jika berbicara mengenai program yang menurutnya sangatlah tidak menarik. Lain halnya informan keenam ini Ibu Yuni, beliau mengaku menyukai iklan Dua Anak Lebih Baik. Akan tetapi perlu di garis bawahi bahwa tidak sedikit orang yang pro dan kontra akan program KB dan oleh karena itu semua kembali pada individu masing-masing. Semua dimulai dari ketertarikan seseorang dalam memperoleh informasi mengenai KB, maka semua program baik sosialisasi serta penyuluhan akan berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada enam orang informan tersebut, menunjukkan bahwa persepsi yang diberikan informan cenderung menerima adanya slogan Dua Anak Lebih Baik dalam Iklan Layanan Masyarakat Program Keluarga Berencana di televisi dengan berbagai alasan yang berbeda-beda, karena cara berfikir ibu-ibu di Surabaya sekarang ini juga mengikuti dengan adanya perkembangan zaman. Perbedaan cara berpikir dalam menyikapi segala sesuatunya bergantung pada tingkat pengetahuan, kebudayaan, serta suasana psikologis yang berbeda-beda yang dimiliki oleh tiap informan. Dalam hasil wawancara yang dilakukan oleh penelii, ketika peneliti menanyakan secara langsug bagaimana persepsi mereka terhadap isi slogan Dua Anak Lebih Baik dalam iklan layanan masyarakat program Keluarga Berencana mendapatkan jawaban yang beranekaragam. Hal tersebut di pengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pengalaman dimasa lalu. Pada saat peneliti menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 72 tayangan iklan Dua Anak Lebih Baik mayoritas jawaban yang disampaikan oleh para informan adalah sangat baik. Salah satunya adalah jawaban yang diutarakan oleh Ibu Istiqomah sebagai informan pertama yang menyatakan bahwa adanya iklan Dua Anak Lebih Baik sangatlah mendidik. Karena informasi yang diberikan oleh program Keluarga Berencana sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat luas sehingga masyarakat pada umumnya menganggap bahwa program Keluarga Berencana itu memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan hidup berkeluarga.

4.3.2 Persepsi Ibu-ibu Surabaya Terhadap Isi Slogan Dua Anak Lebih Baik