b. Antioksidan sekunder
Antioksidan yang bekerja dengan pemutus rantai, berfungsi menangkap radikal bebas dan mencegah reaksi berantai. Contoh dari antioksidan golongan
sekunder adalah Vitamin C, Tokoferol, Betakaroten, golongan fenol, amin aromatik, asam urat, bilirubin dan albumin.
c. Antioksidan tersier
Antioksidan golongan tersier memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan biomolekular yang disebabkan radikal bebas. Contoh dari antioksidan tersier yaitu
enzim metionin sulfoksida reduktase.
D. Metode 1,1-difenil 2 pikrilhidrazil DPPH
Metode yang umum digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan suatu bahan adalah dengan menggunakan radikal bebas DPPH 1,1-difenil 2 pikrilhidrazil,
DPPH adalah radikal bebas yang bersifat stabil dan beraktivitas dengan cara mendelokasi elektron bebas pada suatu molekul, sehingga molekul tersebut tidak
reaktif sebagaimana radikal bebas yang lain. Proses delokalisasi ini ditunjukkan dengan adanya warna ungu pekat yang dapat dikaraterisasi pada absorbansi
Molyneux, 2004. Metode DPPH 1,1-difenil 2 pikrilhidrazil memberikan informasi reaktivitas
senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil. Uji peredaman radikal DPPH merupakan uji dekolorisasi untuk mengukur kemampuan antioksidan yang secara
langsung bereaksi dengan meredam radikal DPPH dengan memantau absorbansi pada panjang gelombang 517 nm dengan spektrofotometer. Radikal DPPH
merupakan radikal bebas dengan pusat nitrogen organik yang stabil berwarna ungu tua yang ketika tereduksi menjadi bentuk non radikal oleh antioksidan menjadi tidak
berwarna Sashikumar, Maheshu, and Jayadev, 2009. Metode DPPH merupakan sederhana dan hanya membutuhkan
spektrofotometer UV-Vis. Adanya hidrogen elektron donor antioksidan penangkap radikal membuat intensitas absorpsi menurun dan larutan radikal kehilangan warna
yang sebanding dengan jumlah elektron yang berhasil ditangkap. Mekanisme penangkapan radikal oleh DPPH sebagai berikut:
Gambar
I.
Reaksi antioksidan dengan DPPH Kikuzaki, Hisamoto, Hirose, Akiyama, and
Taniguchi, 2002,
Metode penangkapan radikal DPPH memiliki beberapa keuntungan diantaranya dapat bereaksi dengan banyak sampel dengan waktu yang cukup
memungkinkan DPPH dapat bereaksi dengan lambat bahkan dengan antioksidan lemah. Metode DPPH dapat digunakan pada solven organik air maupun non polar
dan dapat digunakan untuk menguji antioksidan hidrofilik maupun lipofilik Kedare and Singh, 2011.
Uji penangkapan radikal DPPH mempunyai beberapa keterbatasan antaranya, radikal DPPH dapat berinteraksi dengan radikal lain dan kurva respons untuk
mencapai kondisi tidak linier dengan rasio antioksidanDPPH yang berbeda. Selain itu DPPH sensitif terhadap basa lewis dan solven seperti oksigen. Absorbansi DPPH
dalam metanol dan aseton menurun dibawah sinar matahari. DPPH juga memiliki keterbatasan dalam hal merefleksikan antioksidan dalam sistem emulsi dan tidak
bermanfaat untuk mengukur antioksidan Kedare and Singh, 2011.
E. Spektrofotometri