Ekstrak  etanol  hasil  pengendapan  selanjut  disaring  dan  maserat
diuapkan  menggunakan  vaccuum  rotary  evaporator.    Dalam  penguapan  larutan penyari  digunakan  vaccuum  rotary  evaporator  dengan  tujuan  untuk  menghindari
kontak dengan panas  berlebihan  yang   dapat  merusak sebagian komponen senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Tekanan rendah, etanol akan menguap pada suhu
dibawah  titih  didih  normalnya.  Penguapan  dilakukan  sampai  tidak  menetes  lagi
pelarut  etanol  dalam  vaccuum  rotary  evaporator,  diperoleh  ekstrak  kental
diasumsikan  tidak  terdapat  lagi  pelarut  etanol.  Hasil  dari  penguapan  ini  diperoleh ekstrak  etanolik  kental  biji  trembesi,  kemudian  dihitung  persen  rendemen.  Hal  ini
bertujuan  untuk    mengetahui  perbandingan  berat  ekstrak  yang  tersari  dengan  berat bahan  mula-mula.  Hasil  proses  maserasi  dari  serbuk  kering  biji  trembesi,  diperoleh
rendemen ekstrak sebesar 13,9885 g.
D. Hasil Fraksinasi
Dari hasil ekstrak dilakukan partisi  ekstrak  etanol dengan beberapa pelarut. Proses  partisi  sangat  diperlukan  mengingat  senyawa  aktif  dalam  tanaman  sangat
bervariasi  struktur  sesuai  dengan  golongan  dan  subsituennya.  Perbedaan  golongan dan  subsituen    inilah  yang  menyebabkan  perbedaan  polaritas.  Akibatnya  kelarutan
senyawa  aktif  dalam  tanaman  sulit  ditentukan  kelarutannya  secara  umum  dan diperlukaan pelarut bertingkat polaritasnya untuk menekstrasksi senyawa aktif dalam
tanaman.  Partisi    bertingkat  akan  memisahkan  komponen  aktif  ke  dalam  fraksi  non polar, fraksi semi polar dan fraksi polar Harborne, 1987.
Dalam  penelitian  ini,  fraksi  yang  diteliti  adalah  fraksi  air.  Sebelum  fraksi, ekstrak etanol kental dilarutkan dengan air hangat agar mudah difraksi. Fraksi diawali
dengan pencucian ekstrak dengan washbensin 1:1 untuk mengekstraksi senyawa non polar seperti lemak, minyak, vitamin dan aglikon flavonoid yang non polar misalnya
aglikon    isofalvon  dan  termetoksilasi  Harborne,1987. Kemudian  wasbensin  dan
ekstrak  menggunakan  prinsip  ekstraksi  cair-cair.  Ekstraksi  cair-cair  prinsip  like dissolve  like
sehingga  zat  yang  nonpolar  akan  terbawa  dalam  pelarut  nonpolar  dan pelarut  polar  akan  terbawa  dalam  pelarut  polar.  Fraksi  air    dan  fraksi  washbensin
akan    terpisah  dalam  corong  pisah  itu  terjadi  karena  perbedaan  berat  jenis  antar cairan.  Dimana  washbensin  memiliki  berat  jenis  lebih  kecil  dibandingkan  air,
sehingga  akan  berada  diatas  permukaan  air.  Fase  air  kemudian  diambil  dan  fase washbensin dibuang, dan fase air siap difraksi dengan etil asetat.
Dengan  menggunakan  proses  yang  sama  seperti  pada  proses  diatas kemudian difraksinasi kembali dengan etil asetat. Fraksi air dan etil asetat dicampur
dengan corong pisah. Etil asetat berada diatas permukaan air karena berat jenis yang lebih  kecil.  Senyawa  polar  yang  larut  air  seperti  antosianin,  fenolik  dan  glikosida
akan  terbawa  dalam  fase  air  sedangkan  senyawa  yang  semipolar  larut  dalam  etil asetat  seperti  isoflavon,  flavonon  dan  flonol.  Fraksi  air    yang  dihasilkan  berupa
cairan. .Fraksi air yang diperoleh diuapkan dengan vacuum rotary evaporator. Fraksi
kental yang diperoleh ditimbang dan diperoleh 0,4534 g.
E. Uji Pendahuluan