mendemo kantor Jawa Pos untuk mengklarifikasi pernyataan Soemarsono dengan itu terbitlah pemberitaan tanggal 3 – 5 September 2009
Hal ini menyebabkan adanya berbagai macam reaksi dari berbagai kalangan masyarakat termasuk beberapa ormas organisasi masyarakat
yang menyayangkan Jawa Pos memuat pemberitaan tentang pernyataan – pernyataan Soemarsono tentang peristiwa 10 Nopember 1945, karena
dalam pemberitaan tersebut dianggap tidak sesuai dengan kenyataan. Berita-berita di harian Jawa Pos itu kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis framing untuk mengetahui siapa pihak yang diuntungkan dan pihak yang dirugikan dan penonjolan aspek tertentu
dari media tersebut serta isu yang digulirkan oleh media tersebut. Berita- berita tersebut akan dianalisis dengan menggunakan empat perangkat
dari Robert N. Entman yang meliputi Problem Identification identifikasi masalah, Causal Interpretation penyebab masalah, Moral Evaluation
keputusan moral, dan Treatment Recommendation penyelewengan masalah.
4.3. Berita di Harian Jawa Pos
4.3.1. Berita tanggal 3 September 2009
Dalam pemberitaan 3 September 2009 surat kabar Harian Jawa Pos menyajikan satu berita mengenai tulisan pemberitaan yang dianggap
bermasalah itu bertajuk, Soemarsono : Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Pemberitaan yang terkait dengan pergolakan peristiwa 10
Nopember 1945, dalam pemberitaan tersebut ditulis bahwa ia sebagai tokoh kunci dalam peristiwa pertempuran di Surabaya yang muat
bersambung tiga seri di halaman depan Metropolis, mulai 9 hingga 11 Agustus 2009, yang ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan. Dan dalam
pertemuan dengan redaksi Jawa Pos Sejarahwan Unesa Prof. Aminuddin Kasdi menilai tulisan tentang Soemarsono dianggap membengkokkan
Sejarah. Bagaimana pun, kata dia, Soemarsono adalah sosok yang bersalah dalam peristiwa madiun. Namanya semakin tercemar karena dia menjadi
kader PKI.
Tabel 1 Judul Berita : Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono 1 “
Aminuddin: Jangan Sampai Digigit Ular Dua Kali” Surat Kabar Harian Jawa Pos edisi 3 Nopember 2009
Judul Berita Isi Berita
Sumber Berita
Front Anti- komunis
persoalkan sosok Soemarsono 1
“Aminuddin: Jangan sampai
digigit ular dua kali”
1. Deskripsi ringkasan berita-
berita beberapa organisasi
masyarakat yang mempermasalahkan
pemberitaan peristiwa 10
Nopember 1945 versi Wakil Front-Anti
Komunis
Soemarsono 2. Tuntutan
organisasi masyarakat Front
Anti-Komunis terhadap Jawa Pos
agar mewawancarai seseorang yang
mengerti sosok Soemarsono.
Analisis :
Define Problems atau Problem Identification pendefinisian masalah
yang diperoleh dalam pemberitaan 3 September 2009 ini adalah FAK Front Anti-Komunis mempermasalahkan tentang penulisan dalam
pemberitaan yang bertajuk, Soemarsono : Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya 1-3. Kita lihat kutipan beritanya sebagai berikut :
FAK Front Anti Komunis tiba di area parker Graha Pena sekitar 13.00. beberapa perwakilan tampil
berorasi di dalam massa menggunakan pengeras suara dan membentangkan poster. Dalam orasinya,
perwakilan yang menyesalkan tulisan sosok Soemarsono, mantan Gubernur militer PKI, pada
peristiwa berdarah di madiun pada 1948”. Dikutip dari Jawa Pos 3 September 2009 hal 29 dalam judul
Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono
1 “Aminuddin: Jangan Sampai Digigit Ular Dua Kali”.
Diagnose Causes atau Causal Interpretation memperkirakan penyebab
masalah. Dari berita 3 September 2009 yang membahas tentang Front anti Komunis mempermasalahkan penulisan yang bertajuk, Soemarsono :
tokoh kunci dalam pertempuran Surabaya. Peristiwa ini dilihat disebabkan oleh siapa? Apa yang dianggap penyebab suatu masalah
Diagnose Causes merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa, penyebab disini bisa
berita apa What, tetapi juga bisa siapa Who, bagaimana peristiwa uji dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai
sumber masalah dan yang menjadi aktor dibalik permasalahan sehingga Front Anti-Komunis mengklarifikasi pernyataan Soemarsono. Dengan ini
kemungkinan Soemarsono adalah menjadi penyebab masalah atas penulisan berita yang dipermasalahkan oleh Front anti Komunis. Karena
memberikan pernyataan yang dianggap oleh Front Anti-Komunis FAK bisa membengkokan sejarah.
Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat kutipan berita sebagai berikut :
“setelah berorasi, ketua CICS Arukat Djaswadi mebacakan sikap FAK. Dia menyesal pernyataan
Soemarsono saat bertemu keluarga korban sambil
mengatakan bahwa mereka adalah sama – sama korban. Kaum komunis maupun umat Islam adalah
korban dari penguasa saat itu”. Dikutip dari Jawa Pos 3 September 2009 hal 39 sambungan daIam
judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono 1 “Aminuddin: Jangan sampai Digigit
Ular Dua Kali”.
Make Moral Judgements atau Moral Evaluation memuat keputusan
moral. Dalam berita ini Jawa Pos memberikan penilaian moral Yaitu melakukan koreksi atas pemberitaan Jawa pos media untuk
keseimbangan di media massa sangatlah penting. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari
kutipan sebagai berikut : “kami akan memberikan porsi yang sama.
Caranya, mewawancarai saksi dan ahli sejarah yang berada disini yang tahu betul sosok Soemarsono ini”
kata Imam Syafi’I wakil Omsbudsmen Jawa Pos. Dikutip dari Jawa Pos 3 September 2009 hal 39
sambungan dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono 1 “Aminuddin:
Jangan Sampai Digigit Ular Dua Kali”.
Treatment Recommendation menekankan penyelesaian. Untuk
mengetahui posisi siapa yang benar dan siapa yang salah dalam pernyataan peristiwa 10 Nopember 1945 versi Soemarsono. Yaitu dengan
mewawancarai beberapa ahli sejarah yang mengerti tentang peristiwa 10 Nopember 1945.
Untuk memperkuat tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :
“Aminuddin Kasdi dan Arukat adalah orang bersedia diwawancarai terkait silang sengkarut
sejarah ini”. dikutip dari Jawa Pos 3 September 2009 hal 39 sambungan dalam judul Front Anti-Komunis
Persoalkan Sosok Soemarsono 1 “Aminuddin: Jangan Sampai Digigit Ular Dua Kali”.
Frame Jawa Pos Berita 3 September 2009
Judul Berita : Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarson 1 “Aminuddin: Jangan Sampai Digigit Ular Dua
Kali” Frame
: Front Anti-Komunis mempermasalahkan
penulisan yang bertajuk Soemarsono, Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya
Define Problems atau problem identification
pendefinisian masalah Front Anti-Komunis menyesalkan
tulisan sosok Soemarsono.
Diagnose cause atau causal interpretation
memperkirakan penyebab masalah
Soemarsono yang dianggap memberikan pernyataan sejarah yang
tidak sesuai dengan kenyataan.
Make Moral Judgedment atau moral evaluation
membuat keputusan Diharapkan adanya penulisan berita
secara berimbang.
moral Treatment
recommendation menekankan
penyelesaian Adanya pihak lain untuk
diwawancarai
Dari pemberitaan tanggal 3 September terdapat frame yaitu Front Anti-Komunis mempermasalahkan penulisan tentang sosok Soemarsono
dalam berita feature tanggal 9 – 11 Agustus 2009, Soemarsono juga dianggap memberikan pernyataan tentang peristiwa pertempuran
Surabaya 10 November tidak sesuai dengan kenyataan, diharapkan adanya penulisan yang berimbang dan juga adanya pihak lain yang juga
paham tentang sejarah untuk diwawancarai. Pemberitaan tanggal 3 September harian Jawa Pos terdapat satu isu yaitu Front Anti-komunis
mempermasalahkan penulisan yang bertajuk Soemarsono, Tokoh Kunci Dalam Pertempuran Surabaya.
4.3.2. Berita tanggal 4 September 2009