Proses Framing Entman Perangkat Framing Entman

2.1.8. Proses Framing Entman

Menurut Entman, framing dalam dua dimensi besar, seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitasisu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermalcna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menseleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain, dan menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana - penempatan yang mencolok menempatkan di headline depan atau bagian belakang, pengulangan. pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa ke mana berita tersebut. Eriyanto, 2002: 187.

2.1.9. Perangkat Framing Entman

Analisis dalam penelitian ini menggunakan model Robert M. Entmen yang mengoperasionalkan empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing : difine problem definisi, diagnose causes penjelasan. make moral judgement evaluasi dan treatment recommendation rekomendasi. Frame berita timbul dalam dug level. Pertama, konsepsi mental yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang, dipakai untuk membangun pengertian mengenai peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora, konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita. Karenanya, frame dapat dideteksi dan diselidiki dari kata, citra, dan gambar tertentu yang memberi makna tertentu dari teks berita. Kosa kata dan gambar itu ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol dibandingkan bagian lain dalam teks. Itu dilakukan lewat pengulangan, penempatan yang lebih menonjol, atau menghubunakan dengan bagian lain dalam teks berita sehingga bagian itu lebih menonjol, lebih mudah dilihat, diingat, dan lebih mempengaruhi khalayak. Dalam pendekatan ini perangkat framing dibagi menjadi empat bagian struktur besar. Pertama; definisi, Kedua; penjelasan, Ketiga; evaluasi, Keempat; rekomendasi Eriyanto, 2002: 188-189. Perangkat framing Etmant Define Problems Pendefinisian masalah Bagaimana suatu pristiwa dilihat ? Sebagai apa ? Atau sebagai masalah apa ? Diagnose causes Memperkirakan masalah atau sumber masalah Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa ? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah ? Siapa aktor yang dianggap sebagai penyebab masalah ? Make moral judgement Membuat keputusan moral Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah ? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan ? Treatment Recomendation Menekankan penyelesaian Penyelesaian apa yang ditawarkan yuntuk mengatasi masalahisu ? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah ? 1. Define problems pendefinisian masalah adalah elemen, yang pertama kali dapat kita lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan master frame bingkai yang paling utama. la menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut dipahami. 2. Diagnose causes memperkirakan penyebab masalah, merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, tetapi bisa juga berarti siapa who. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. 3. Make moral judgement membuat pilihan moral adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan memberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak. Eriyanto. 2002: 191. 4. Elemen framing lain adalah Treatment recommendation menekankan penyelesaian. Elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah. Eriyanto, 2002 : 191

2.2 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI SURAT KABAR DALAM PEMBERITAAN TENTANG PONARI(Analisis Framing Berita di Harian Jawa Pos dan Surya Edisi 10 Februari 03 Maret 2009)

0 6 1

KONSTRUKSI BERITA KONFLIK AHMADIYAH DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos Edisi 7-11 Februari 2011)

1 39 52

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN AMBON DI HARIAN JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing Kerusuhan Ambon di Surat Kabar Jawa Pos dan Surya Edisi Tanggal 12 September 2011 – 15 September 2011).

0 0 127

PEMBINGKAIAN BERITA BOM BUNUH DIRI DI SOLO PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing berita bom bunuh diri di Solo pada Surat kabar Jawa Pos dan Surya edisi 26-29 September 2011).

0 0 94

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT YEMENIA AIR JENIS AIRBUS A310-300 (Analisis framing pada surat kabar Jawa Pos dan Kompas tanggal 1 – 3 Juli 2009).

0 1 124

ANALISIS FRAMING BERITA PENERTIBAN MINIMARKET ILEGAL PADA SURAT KABAR POS KOTA DAN INDOPOS

0 0 10

PEMBINGKAIAN BERITA PERISTIWA 10 NOPEMBER 1945 VERSI SOEMARSONO DALAM HARIAN JAWA POS (Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa 10 Nopember 1945 Versi Soemarsono dalam Harian Jawa Pos) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana pad

0 0 20

PEMBINGKAIAN BERITA BOM BUNUH DIRI DI SOLO PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing berita bom bunuh diri di Solo pada Surat kabar Jawa Pos dan Surya edisi 26-29 September 2011)

0 1 11

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN AMBON DI HARIAN JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing Kerusuhan Ambon di Surat Kabar Jawa Pos dan Surya Edisi Tanggal 12 September 2011 – 15 September 2011)

0 0 22