menghibur. melakukan kontrol sosial yang konstruktif dengan menyalurkan segala aspirasi masyarakat, serta mempengaruhi
masyarakat dengan melakukan dan peran serta positif dari masyarakat itu sendiri.-Effendv, 2003:149.
2.1.2 Surat kabar dan Konstruksi Realitas
Dalam pandangan konstruksi. media dilihat bukanlah sekedar saluran yang bebas. media juga mengkonstruksi realita, lengkap dengan
pandangan, biasa, dan pemihaknya. Media bukan hanya memuliki peristiwa dan menentukan sumber berita, melainkan juga berperan dalam
mendefinisikan actor dan peristiwa lewat bahasa. Lewat pemberitaan pula media dapat membingkai dengan bingkai tertentu \ana pada akhirnya
menentukan bagaimana khalayak harus melihat dan memahami peristiwa dalam kacamata tertentu. Eriyanto, 2004 : 24
Peristiwa- peristiwa yang menjadikan berita oleh media massa tertentu melalui proses penyeleksi terlebih dahulu. hanya peristiwa yang
memenuhi kriteria kelayakan informasi yang akan diangkut oleh media massa kemudian ditampilkan kepada khalayak Eriyanto, 2004:26.
Isi media pada hakikatnya adalah hasil konstruksi realitas dengan menggunakan bahasa sebagai perangkatnya. Sedangkan bahasa bukan
hanya sebagai alat realitas, namun juga bisa menentukan relief seperti apa yang diciptakan oleh bahasa tentang realitas. Akibatnya media massa
memiliki peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi gambar yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksikan. Sobur, 2001 : 88.
Setiap upaya menceritakan sebuah peristiwa , keadaan, benda, atau apapun, pada hakikatnya adalah usaha mengkonstruksikan realita. Begitu
pula dengan profesi wartawan. Pekerjaan utama wartawan adalah mengisahkan hasil reportasenya kepada khalayak. Dengan demikian
mereka selalu terlibat dengan usaha-usaha mengkonstruksikan realitas, yakni menyusun fakta yang dikumpulkannya ke dalam suatu bentuk
laporan jurnalistik berupa berita news. karangan khas feature, atau gabungan keduanya news feature. Dengan demikian berita pada dasarnya
adalah realitas yang telah dikonstruksikan constructed reality. Sobur, 2001: 88.
Penggunaan bahasa tertentu jelas berimplikasi terhadap kemunculan makna tertentu. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas turut
menentukan bentuk konstruksi realitas yang sekaligus menentukan makna yang muncul darinya. Bahkan menurut Hamad dalam Sobur.
2001: 90 bahasa bukan cuma mampu mencerminkan realitas, tetapi sekaligus menciptakan realitas.
Dalam konstruksi realitas, bahasa dapat dikatakan sebagi unsur utama. Bahasa merupakan instrument pokok untuk menceritakan realitas.
Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa adalah alat kunseptual dan alat narasi mcdia. Sobur, 2001:91.
2.1.3. Ideologi Media