29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing. Analisis
framing digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh media dengan cara dan teknik apa peristiwa ditekankan dan
ditonjolkan. Apakah dalam berita itu ada bagian yang dihilangkan, tepat, atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaan semua elemen tersebut
tidak hanya bagian dari teknisi jurnalistik. tetapi menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan Eriyanto. 2005: 3.
Pada dasamya analisis framing terdapat instrument metodologis atau perangkat framing yang dipakai untuk mengkonstruksi sebuah
wacana berita denaan melakukan penonjolan-penonjolan tertentu, metode analisis framing sangat tepat digunakan untuk menangkap
kecenderungan sikap dan perspektif media dalam pemberitannya. Pada penelitian ini yang akan dijelaskan adalah bagaimana cara
media membingkai atau mengkonstruksi keseluruhan berita mengenai sosok Soemarsono yang meliputi penyeleksian keseluruhan berita dan
penonjolan dalam aspek-aspek tertentu, penulisan berita ini meliputi
bagaimana cara wartawan dalam menyusun fakta, mengisahkan fakta, menuliskan fakta, dan menekankan fakta.
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah surat kabar Jawa Pos. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah pemberitaan peristiwa 10 November 1945
versi soemarsono 03 sd 05 September 2009.
3.3. Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah keseluruhan tanda-tanda berupa tulisan terdiri atas kata-kata yang membentuk kalimat
yang menjadi latar belakang dalam pemberitaan peristiwa 10 November 1945 versi soemarsono di harian Jawa Pos.
Analisis teks media dengan melihat hubungan antara definisi. penjelasan. evaluasi, rekomendasi yang digunakan oleh media Jawa Pos
dalam melihat suatu peristiwa, yaitu peristiwa 10 November 1945 versi soemarsono.
3.4. Populasi dan Korpus
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pemberitaan peristiwa 10 November 1945 versi soemarsono yang terbit pada tanggal 09 sd 11
Agustus 2009, 14 sd 16 Agustus 2009, 20 sd 22 Agustus 2009 dan 03 sd 05 September 2009 di harian Jawa Pos.
Korpus adalah himpunan terbatas atau juga berbatas dari unsur yang memiliki sifat bersama atau tunduk pada aturan yang sama, dan arena itu
dapat di analisis, korpus itu bersifat terbuka Arkoun dalam Harmadi, 2005: 43. Tetapi sebagai analisis, korpus itu bersifat terbuka pada konteks
yang beraneka ragam. Sehingga memungkinkan untuk memahami banyak aspek dari sebuah
teks yang tidak dapat ditangkap atas dasar suatu analisis yang bertolak belakang dari unsur tertentu yang terpisah dan berdiri sendiri dari kita
tidak didahului oleh apapun atau interpretasi tertentu sebelumnya Arkoun dalam Harmadi, 2005: 44.
Korpus dalam penelitian ini adalah pemberitaan tentang peristiwa 10 November 1945 versi soemarsono, karena itu penelitian ini menggunakan
berita-berita yang menyajikan pemberitaan peristiwa 10 November 1945 versi soemarsono pada tanggal 03 sd 05 September 2009 di harian Jawa
Pos. Pada penelitian ini korpus yang diperoleh pada harian Jawa Pos
yang memberitakan peristiwa 10 November 1945 versi soemarsono. Korpus yang terdapat pada Surat kabar Jawa Pos adalah sebagai
berikut :
1. Berita tanggal 03 September 2009, Front Anti Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono 1 : Aminuddin : Jangan Sampai
Digigit Ular Dua Kali 2. Berita tanggal 04 September 2009, `Front Anti Komunis
Persoalkan Sosok Soemarsono 2 : Aminuddin : Sejarah Adalah Versi Pemenang
3. Berita tanggal 05 September 2009, Front Anti Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono 3 : Aminuddin : Jangan Paksa
Rekonsiliasi. Dan sebagai feature pendukung pada pemberitaan 3 – 5 September
adalah sebagai
berikut: 1. Berita tanggal 09 Agustus 2009, Soemarsono, Tokoh Kunci dalam
Pertempuran Surabaya 1 : Selamatkan Bung Tomo dari Amukan Pemuda
2. Berita tanggal 10 Agustus 2009, Soemarsono, Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya 2 : Rangkulan - Bisikan Amir
Syarifuddin Bikin Lemas 3. Berita tanggal 11 Agustus 2009, Soemarsono, Tokoli Kunci dalam
Pertempuran Surabaya 3 : Memang Dia Bisa Merobek Bendera Itu Sendiri
4. Berita tanggal 14 Agustus 2009, Soemarsono, Golongan Kiri, dan Pergolakan Seputar Proklamasi 1 : Sepakat Pilih Amir
Syarifuddin sebagai Proklamator 5. Berita tanagal 15 Agustus 2009, Soemarsono, Golongan Kiri, dan
Pergolakan Seputar Proklamasi 2 : Ganti Proklamator Dua Kali, Merdeka Tertunda Dua Hari
6. Berita tanggal 16 Agustus 2009, Soemarsono, Golongan Kiri, dan Pergolakan Seputar Proklamasi 3 : Ekstrem Kanan Kiri Oke, tapi
Tengah Yang memimpin 7. Berita tanggal 20 Agustus 2009, Napak Tilas Soemarsono ke
Situs-Situs Sejarah Pertempuran Surabaya 1 : Selamatkan 600 Tamu Wanita Hotel Yamato dari Pemerkosaan
8. Berita tanggal 20 Agustus 2009, “Napak Tilas Soemarsono ke Situs-Situs Sejarah Pertempuran Surabaya 1 : Selamatkan 600
Tamu Wanita Hotel Yamato dari Pemerkosaan 9. Berita tanggal 21 Agustus 2009, Napak Tilas Soemarsono ke
Situs-Situs Sejarah Pertempuran Surabaya 2 :Memori Manten Anyar di Jalan Peneleh
10. Berita tanggal 22 Agustus 2009, Napak Tilas Soemarsono ke Situs-Situs Sejarah Pertempuran Surabaya 3 : Tambah Bingung
Lihat Diorama Tugu Pahlawan
3.5. Teknik Pengumpulan Data