lain sebagainya. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari hasil-hasil penelitian maupun literatur yang mendukung studi ini sebagai bahan perbandingan dan pengayaan materi.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dan informasi yang diperlukan terkumpulkan selanjutnya dianalisis dalam rangka menemukan makna temuan. Menurut Moleong, analisis data adalah proses
pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data.
189
Selanjutnya dikemukan bahwa analisis data merupakan proses yang terus menerus dilakukan didalam riset observasi partisipan. Data atau informasi yang diperoleh dari lokasi
penelitian akan dianalisis secara kontiniu setelah dibuat catatan dilapangan untuk menemukan strategi komunikasi organisasi humas dalam menyelesaikan konflik antar umat beragama
Studi Pada Kantor Bupati Aceh Singkil. Analisis data dalam penelitian kualitatif bergerak secara induktif yaitu datafakta
dikategorikan menuju ketingkat abstraksi yang lebih tinggi melakukan sintesis dan mengembangkan teori bila diperlukan. Setelah data dikumpulkan dari lokasi penelitian
melalui wawancara, observasi dan dokumen maka dilakukan pengelompokan dan pengurangan yang tidak penting. Setelah itu dilakukan analisis penguraian dan penarikan
kesimpulan. Kemudian Moleong berpendapat bahwa analisis data juga dimaksudkan untuk
menemukan unsur-unsur atau bagian-bagian yang berisikan kategori yang lebih kecil dari data penelitian.
190
Data yang baru didapat terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi dianalisis terlebih dahulu agar dapat diketahui
maknanya dengan cara menyusun data, menghubungkan data, mereduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi selama dan sesudah pengumpulan data. Analisis ini
berlaku secara sirkuler dan dilakukan sepanjang penelitian. Oleh karena itu, sejak awal penelitian, peneliti sudah memulai mencari pola-pola tingkah laku aktor, penjelasan-
penjelasan, konfirmasi-konfirmasi yang mengkin terjadi, alur kausal dan mencatat keteraturan.
189
Moleong, Metodologi Penelitian, h. 10.
190
Ibid, h. 105.
Bogdan dan Biklen menjelaskan “Good reseacher are awere of their theoretical base and ase it to help collect and anlyze data
”.
191
Dalam hal ini teori dapat dibantu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk itu data yang di dapat kemudian dianalisis
dengan menggunakan analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman terdiri dari: a reduksi data, b penyajian data, dan c kesimpulan, dimana prosesnya
berlangsung secara sirkluler selama penelitian berlangsung.
192
Pada tahap awal pengumpulan data, fokus penelitian masih melebar dan belum tampak jelas, sedangkan observasi masih bersifat umum dan luas. Setelah fokus semakin jelas
maka peneliti menggunakan observasi yang lebih berstruktur untuk mendapatkan data yang lebih spesipik.
Menurut Miles dan Huberman,
193
yang diterjemahkan oleh Rohindi mengungkapkan bahwa analisis data merupakan proses menyusun atau mengolah data agar dapat ditafsirkan
lebih lanjut. Data yang baru didapat terdiri catatan lapangan yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen harus dianalisis dulu agar dapat diketahui
maknanya dengan cara menyusun data, menghubungkan data, mereduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi selama dan sesudah pengumpulan data. Analisis ini
berlangsung secara sirkuler dan dilakukan sepanjang penelitian. Menurut Huberman dan Miles,
194
analisis data dikategorikan kepada tiga tahap proses, yaitu: tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses
analisis terjadi sebelum pengumpulan data dalam membuat rancangan penelitian, pada tahap pengumpulan data dan pelaksanaan analisis awal, serta setelah penhumpulan data sebagai
hasil akhir. 1.
Reduksi data Data yang didapat dalam penelitian akan direduksi, agar tidak terlalu bertumpuk-tumpuk
memudahkan dalam pengelompokkan data dan memudahkan dakam menyimpulkannya. Lebih lanjut dijelaskan Miles dan Huberman mendefinisikan reduksi data sebagai suatu
proses pemilihan, memfokuskan pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data “mentahkasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data
merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menonjolkan hal-hal yang penting,
191
R. Bogdan S.K. Biklen, Qualitive Research for Education Boston: Allyn and Bacon, 1992, h. 30.
192
Mattew B.Miles dan A.Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep Rohindi Jakarta: UI Pers, 1992, h. 15.
193
Ibid, h. 15.
194
A. Michael Huberman Metthew B. Miles, Data Management and Analysis Methods New York: Jersey Pers, 1984, h. 429.
menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang
tidak dibutuhkan
dan mengorganisasikan data agar lebih sistematis, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan
yang bermakna. Data yang telah direduksi akan dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.
2. Penyajian data
Proses pemberian sekumpulan informasi yang sudah disusun yang memungkinkan untuk menarik kesimpulan. Penyajian data merupakan gambaran secara keseluruhan dari
sekelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca secara menyeluruh. Penyajian data- data berupa matriks, grafik, jaringan kerja dan lainnya.
3. Kesimpulan
Data awal yang berwujud kata-kata, tulisan dan tingkah laku sosial oleh para aktor diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara serta studi dokumen. Kesimpulan data
awalnya masih longgar namun kemudian meningkatkan menjadi lebih rinci dan mendalam dengan bertambahnya data dan akhirnya kesimpulan merupakan sutu
kofigurasi yang utuh. Dalam memperoleh pengakuan terhadap hasil penelitian ini terletak pada keabsahan
data penelitian yang telah dikumpulkan. Berpedoman kepada pendapat Lincoln Guba,
195
untuk mencapai trustworthiness kebenaran dipergunakan berbagai teknik, yaitu sebagai barikut:
1 Kredibilitas
Kredibilitas identik dengan intenal konsintensi yang dibangun sejak pengumpulan dan analisis data melalui tiga kegiatan, yaitu sebagai berikut:
a. Keterikatan yang lama prolonged engagement peneliti dengan yang diteliti
memiliki konsekuensi memperpanjang waktu yang cukup guna mencapai tujuan yang ditetapkan dalam penelitian-penelitian. Untuk mencapai maksud ini maka kegiatan
penelitian dilaksanakan dengan tidak tergesa-gesa, sehingga pengumpulan data dan informasi tentang situasi sosial dan fokus penelitian akan diperoleh dengan
sempurna. b.
Ketekunan pengamat persistent observation atau melakukan observasi menetap terhadap fakta-fakta yang muncul dilapangan penelitian. Ketekunan pengamatan
persistent observation terhadap cara-cara untuk memperoleh informasi yang benar, mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat. Menemukan ciri-
195
Lincoln S. Yuonna Egon G. Guba, Nuturalistic Inquiriy California: Sage Publication, 1985, h. 300.
ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Melakukan triangulasi triangulation, yaitu tehnik peemeriksaan informasi yang
diperoleh dari beberapa sumber antara data wawancara dengan data pengamatan dan dokumen, yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
d. Mendiskusikan dengan teman sejawat, teknik ini dilakukan dengan cara mengespos
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan- rekan sejawat. Teknik ini dilakukan mengandung beberapa maksud sebagai salah
satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Pertama, untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, diskusi dengan sejawat ini
memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk memulai menjajaki dan menguji hasil kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.
e. Pengujian ketepatan terhadap data temuan dan interpretasi.
196
2 Transferabilitas
Generalisasi dalam penelitian kualitatif tidak mempersyaratkan asumsi-asumsi seperti rata-rata sampel atau asumsi kurva norma. Transferabilitas memperhatikan
kecocokan arti fungsi unsur-unsur yang terkandung dalam fenomena studi dan fenomena lain diruang lingkup studi.
3 Dependanbilitas
Dependanbilitas dibangun sejak dari pengumpulan data dan analisis data lapangan serta saat pengkajian data laporan penelitian. Dalam pengembangan bersaing
keabsahan data dibangun mulai dari pemilihan kasus dan fokus, melakukan orientasi lapangan dan pengembangan kerangka konseptual.
4 Komfirmabilitas
Komfirmabilitas dilakukan dengan cara mengkonsultasikan setiap langkah kegiatan kepada pembimbing sejak dari pengembangan desain, refocusing, penentuan
196
Laxy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 326-335.
konteks dan narasumber, instrumentasi, pengumpulan dan analisis data serta penyajian data penelitian. Beberapa hal yang menjadi pokok diskusi adalah keabsahan
samplesubjek, kesesuian logika kesimpulan dan data yang tersedia, pemeriksaan terhadap bias peneliti, ketetapan langkah dalam pengumpulan data dan ketepatan
kerangka konseptual serta konstruksi yang dibangun berdasarkan data lapangan. Setiap dari tahapan ini merupakan jaminan dalam mengembangkan komfirmabilitas.
BAB IV HASIL PENELITIAN