Nahdatul Ulama NU Muhammadiyah

beragama yang terjadi di tengah masyarakat, dan organisasi ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam strategi penyelesaian konflik antarumat bergama 240 . Muhammadiyah sendiri dalam berdakwah dan mewujudkan misinya tentu memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan itu muncul dari internal maupun eksternal Muhammadiyah dalam berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, dan sosial. Berbagai tantangan dihadapi Muhammadiyah dalam rangka mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya serta mengentaskan berbagai problem kehidupan di masyarakat khususnya masalah keagamaan. Tantangan tersebut diharapkan tidak akan menjadi penghalang bagi Muhammadiyah agar tetap terus bergerak menebar kebaikan khususnya di tengah-tengah masyarakat yang sedang dilanda konflik agama. Secara normatif dalam realisasi Muhammadiyah sangat mempertimbangkan situasi kondisi zaman yang semakin maju 241 . Hal tersebut termuat dalam matan keyakinan dan cita-cita. Berdirinya Muhammadiyah merupakan arus pemendung kreristenisasi 242 . Sebelumnya Muhammadiyah telah terlibat secara aktif melakukan perundingan di antara pihak yang bertikai, termasuk mendamaikan dan menyamakan persepsi antara masyarakat yang berkonflik agama. Muhammadiyah mampu menjadi perwakilan organisasi masyarakat Islam demi terwujudnya masyarakat madani di dunia Islam dan ikut serta mengatasi berbagai bentuk pertikaian di masyarakat dewasa ini. Peran serta Muhammadiyah sebagai strategi penyelesaian konflik antarumat beragama di masyrakat serta ikut untuk menjaga perdamaian hingga saat ini menjadi acuan yang tepat bagi berbagai Ormas lain agar melakukan hal yang sama. Selain menjadi promotor bergeraknya fungsi dakwah Islamiyah penyebaran nilai Islam di dalam masyarakat, Muhammadiyah telah mampu menjadi bagian elemen aktor dalam masyarakat yang berperan aktif untuk menjadi mediator bagi penyelesaian konflik di suatu masyarakat, terlebih di masyarakat yang bersentuhan dengan nilai dan identitas Islam.

d. Tokoh Adat

Peran tokoh adat dalam Mencegah dan mengatasi konflik antrumat bergama, sangat membantu kami dan merukapan salah satu faktor pendung dalam menyelesaikan 240 H. Khaldum S.E, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Aceh Singkil, Wawancara, di Kantor Bupati Aceh Singkil, 16 Desember 2016. 241 M. Amin Abdullah, Dinamika Islam kultural Bandung: Mizan, 2000, h. 101. 242 Sahrul, Fisafat Dakwah, h. 105. konflik yang terjadi di tengah masyarakat 243 . Peran serta aktif tokoh adat adalah sangat diharapakan, karena mereka adalah para pemimpin informal yang sering kali lebih disegani, lebih dipatuhi dan lebih dicintai daripada para pemimpin yang formal dalam masyarakat khususnya pada masyarakat pada umumnya. Hal itu dikarenakan ada dua aspek utama, yaitu: pertama, aspek intelektual dalam bidang adat yang melatarbelakangi kemampuan lebihnya. Kedua, aspek fungsional yang berkaitan dengan peran nyatanya yang langsung di tengah-tengah masyarakat, seperti antara lain; Memimpin penyelenggaraan upacara peribadatan ritual keagamaan. Menjadi tempat bertanya bagi masyarakat dalam banyak hal, sperti kehidupan keluarga, keamanan dan pengobatan. Menjadi teladan dalam tingkah-laku sosial qudwah hasanah. Karena itulah, maka para tokoh adat, yang mempunyai kewenangan, berperan dalam ikut menggerakan dinamika bangsa, seperti mencegah dan mengatasi konflik-konflik yang terjadi di masyarakat, khususnya konflik horizontal yang bernuansa SARA. Oleh sebab itu, mereka bisa ditunjuk dalam tiga penampilan peran sebagai berikut: Sebagai pembimbing rohani bangsa sertar sebagai penampung dan perumus aspirasi masyarakat. Sebagai tokoh adat dan pengarah gerakan masyarakat. Upaya pencegahan konflik pencegahan konflik kategori pencegahan upaya nyata menghilangkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan konflik di suatu daerah. Masyarakat zaman sekarang sudah semakin kompleks tidak lagi seperti dulu yang gampang masuk pengaruh asing dan diserap oleh masyarakat tersebut. Adalah suatu yang wajar bila suatu masyarakat baik yang berskala kecil dalam lingkup suku bangsa yang terdiri dari beberapa suku bangsa mengadopsi nilai- nilai asing melalui berbagai tranmisi kebudayaan, tetapi hal ini tentunya akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan individu-individu yang menjadi elemen pendukung komunitas masyarakat tesebut termasuk dalam hal kesadaran mematuhi norma-norma yang merupakan sumber hukum tidak tertulis dalam masyarakat. Ketika terjadi pelanggaran norma-norma di dalam masyarakat berarti hukum yang berfungsi sebagai pengendali kontrol sosial yang membuat keadaan tetap damai telah dilanggar. Bentuk-bentuk pelanggaran tidaklah ditolerir dalam derajat yang sama karena konsepsi batas-batas pelanggaran yang dapat ditolerir bersifat relatif, berbeda-beda sesuai dengan kebudayaan masyarakat setempat dan kebudayaan itu sendiri bersifat relatif. Mengenai masyarakat Aceh Singkil, telah menunjukan betapa identiknya Islam dan pentingnya peranan tokoh adat atau ulama, kyai dalam kehidupan masyarakat Aceh 243 H. Khaldum S.E, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Aceh Singkil, Wawancara, di Kantor Bupati Aceh Singkil, 16 Desember 2016.

Dokumen yang terkait

Makna Mahar (Jeulamee) Dalam Penghargaan Keluarga Istri Pada Sistem Perkawinan Suku Aceh(Studi Deskriptif Di Krueng Mane Kecamatan Muara Batu Aceh Utara)

12 86 105

Komunikasi Antara Masyarakat Muslim Dengan Masyarakat Non-Muslim Dalam Konteks Toleransi Beragama Pada Bulan Ramadhan Di Kelurahan Parapat, Sumatera Utara

2 13 158

Strategi Komunikasi KPUD (Strategi Komunikasi pada Humas KPUD Kabupaten Magetan Dalam Strategi Komunikasi Kpud (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi pada Humas KPUD Kabupaten Magetan Dalam Upaya Menciptakan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kot

0 3 13

STRATEGI KOMUNIKASI KPUD ( Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi pada Humas KPUD Kabupaten Strategi Komunikasi Kpud (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi pada Humas KPUD Kabupaten Magetan Dalam Upaya Menciptakan Pilkada Bupati dan W

0 2 11

Peran komunikasi pengurus Fkub dalam mengatasi konflik antarumat beragama di Kabupaten Aceh Singkil - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 138

FKUB dan Resolusi Konflik: Mengurai Kerukunan Umat Beragama di Sumatera Utara - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 71

Pemikiran A. Mukti Ali dan kontribusinya terhadapa kerukunan antarumat beragama - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 158

Efektivitas Komunikasi Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Dalam Pencegahan Konflik Keagamaan Di Kabupaten Labuhanbatu - Repository UIN Sumatera Utara tesis E. Rambe

1 11 120

Hambatan komunikasi majelis permusyawaratan u (mpu) dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di desa kilangan kecamatan singkil kabupaten aceh singkil - Repository UIN Sumatera Utara

0 4 79

Pluralisme beragama Repository UIN Sumatera Utara

0 2 1