Reliabilitas Siklus I PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF SMART EDUMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TANGGULANOM KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG.

tingkat validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 211, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mempunyai validitas yang tinggi, artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sebaliknya instrumen dikatakan kurang valid dan sahih apabila mempunyai validitas yang rendah. Selanjutnya uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis butir, dimana untuk menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Perhitungan validitas dilakukan dengan rumus dari Karl Pearson, yaitu Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut. = − 2 − 2 − { 2 − 2 } Keterangan: r XY = koefisien korelasi N = jumlah sampel ΣX = jumlah skor butir ΣY = jumlah skor total ΣXY = jumlah perkalian X dan Y

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen Sugiyono, 2010: 176. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 221, reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah 64 baik. Sugiyono 2010: 121 menyatakan bahwa, suatu instrumen dapat disebut reliabel apabila instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbcah, sebagai berikut: 11 = 1 − ó 2 − 1 ó 2 Keterangan: 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 : jumlah varians butir 2 : varians total Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha 0,6 Suharsimi Arikunto, 2006: 221.

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan pada 36 siswa dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 33 butir pertanyaan. Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini, adapun sebagai berikut. 65 Tabel 5. Hasil Uji Validitas r hitung r tabel Ket Butir_1 0,598 0,456 Valid Butir_2 0,605 0,456 Valid Butir_3 0,598 0,456 Valid Butir_4 0,660 0,456 Valid Butir_5 0,753 0,456 Valid Butir_6 0,563 0,456 Valid Butir_7 0,658 0,456 Valid Butir_8 0,605 0,456 Valid Butir_9 0,556 0,456 Valid Butir_10 0,598 0,456 Valid Butir_11 0,598 0,456 Valid Butir_12 0,605 0,456 Valid Butir_13 0,605 0,456 Valid Butir_14 0,569 0,456 Valid Butir_15 0,753 0,456 Valid Butir_16 0,563 0,456 Valid Butir_17 0,602 0,456 Valid Butir_18 0,653 0,456 Valid Butir_19 0,706 0,456 Valid Butir_20 0,598 0,456 Valid Uji instrumen menggunakan program SPSS versi 13.00 for windows. Syarat sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung nilai r tabel. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 20 butir pernyataan yang seluruhnya dinyatakan valid karena nilai r hitung r tabel sebesar 0,456 pada n=19. Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,932 20 Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,932. Berdasarkan koefisien reliabilitas diketahui bahwa nilai koefisien 66 reliabilitas sebesar 0,932 lebih besar dari 0,6 maka variabel penelitian memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2010: 207 mengatakan dalam kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Pada penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Data yang peneliti lakukan secara umum dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data Kualitatif dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana yakni, dengan persentase. Menurut Burhan Bungin 2011: 182 untuk menghitung persentase dapat digunakan rumus sebagai berikut: = × 100 Keterangan: P= Persentase F= Frekuensi N= Jumlah responden Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data berupa angket dari Suharsimi Arikunto 2010: 34 adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan angket dan memeriksa kelengkapannya 2. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara: 67 a Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1 b Tidak Setuju TS diberi skor 2 c Setuju S diberi skor 3 d Sangat Setuju SS diberi skor 4 3. Membuat tabulasi data 4. Menganalisis Tingkat keberhasilan Siswa Data ini diperoleh dari sekolah, seperti data yang diperoleh dari lembar observasi maupun data yang lain dalam membantu kelengkapan pengumpulan data yang berbentuk angka-angka. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa, setelah proses belajar mengajar pada setiap putaran dilakukan penilaian dengan cara memberikan evaluasi berupa post test pada masing-masing siswa. Adapun untuk analisis perhitungan tes tersebut dilakukan dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: a Analisis ketuntasan belajar Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: b Perhitungan nilai hasil tes Untuk menghitung nilai dari suatu kegiatan tes individu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus N = 68 c Menghitung Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Tabel 7. Kriteria Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Interval Kecenderungan Hasil Belajar Siswa 81 – 100 Sangat Tinggi 61 – 80 Tinggi 51 – 60 Sedang 31 – 50 Rendah Slameto, 2010: 55 d Menghitung Tingkat Kecenderungan Keterlaksanaan Pembelajaran Ditinjau dari Partisipasi Guru dan Siswa Uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran ditinjau dari partisipasi guru dan siswa. Cara pengkategorian data dibagi dalam 3 kategori menggunakan rumus Suharsimi Arikunto 2002: 65 dengan rumus sebagai berikut: 1 Kurang Baik = X M – SD 2 Cukup Baik = M – SD ≤ X M + SD 3 Baik = X ≥ M + SD Keterangan: M : Mean SD : Standar Deviasi X : Skor Partisipasi Guru dan Siswa

H. Indikator Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan PTK, maka perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang berkaitan dengan evaluasi hasil belajar siswa. Adapun indikator keberhasilan yang berkaitan erat dengan evaluasi 69 pembelajaran seberapa besar siswa telah menguasai suatu kompetensi, maka dapat digunakan besarnya skor kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria keberhasilan metode pembelajaran CD Interaktif dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran matematika materi bangun datar siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dikatakan baik atau layak apabila keberhasilan minimal yaitu 75 dari jumlah siswa keseluruhan mencapai batas KKM sebesar 70. 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Tahapan Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan matematika materi bangun datar pada siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggunakan media pembelajaran CD Interaktif, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui keadaan awal siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Hasil observasi tersebut akan dijadikan bahan untuk melaksanakan penelitian.

a. Data Pra Siklus

Kegiatan pratindakan dilaksanakan sebelum tindakan siklus I. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran matematika materi bangun datar. Pada kegiatan pratindakan ini, guru belum menggunakan media pembelajaran CD Interaktif . Guru hanya menjelaskan materi dengan menggunakan metode konvensional. Materi yang diambil pada tahap prasiklus ini adalah tentang materi bangun datar. Hal-hal yang dilakukan pada tahapan prasiklus sebagai berikut. 1 Melakukan observasi saat proses pembelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2016. Guru mengajar dikelas dengan materi bangun datar. Selama pembelajaran berlangsung terlihat bahwa siswa kelas II SD Negeri 1 71 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah terlihat bosan dan jenuh pada saat guru pengampu mata pelajaran matematika mengajar materi bangun datar menggunakan media sederhana yang terbuat dari kertas karton. Pada saat sesi tanya jawab dimulai siswa terlihat mengalami banyak kesulitan dalam mengenali sisi dan sudut pada macam-macam bangun datar. Setelah itu, diakhir pembelajaran guru memberikan soal evaluasi kepada siswa sebanyak 10 soal pada 19 siswa. Hasil evaluasi dari 19 siswa tersebut diketahui bahwa sebanyak 15 siswa dinyatakan belum mencapai KKM dan 4 siswa lainnya dinyatakan telah mencapai KKM sebesar 70. Berikut penggambarannya disajikan pada diagram batang berikut ini. Ketuntasan KKM Keadaan Awal 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 78,95 40,00 21,05 30,00 20,00 10,00 0,00 Tuntas Tidak Tuntas Gambar 3. Diagram Batang Prasiklus Siswa 72 2 Melakukan Wawancara kepada Guru dan Siswa pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2016 Wawancara dengan guru dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2016 pukul 13.00 WIB. Pada wawancara ini, ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran matematika materi bangun datar. Berikut adalah permasalahan yang teridentifikasi dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru. a Siswa beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh guru. “Sebetulnya matematika itu mudah dek, tetapi siswa itu sudah punya persepsi yang melekat jika matematika merupakan mata pelajaran yang sulit terutama pada materi bangun datar. Kadang-kadang siswa suka bermalas- malasan mengikuti pembelajaran”. b Siswa belum mampu mengenali sisi dan sudut pada bangun datar sehingga hasil belajar banyak yang belum mencapai KKM. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Kesulitan siswa itu dalam mengenali sisi dan sudut dek, buktinya itu dapat dilihat dari nilai ulangan dan hasil belajar, dari 19 siswa yang tuntas KKM hanya sekitar 3 hingga 4 siswa”. c Kemampuan siswa dalam mencerna materi yang diberikan masih rendah. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Pada dasarnya setiap siswa pintar, akan tetapi adanya persepsi belajar matematika sulit menyebabkan siswa tersugesti sehingga pada saat belajar matematika siswa tidak mampu mencerna konsep yang diajarkan, tidak terampil dalam proses, lemah dalam penguasaan teknik, apalagi dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan bernalar jauh dari harapan dek”. 73 Wawancara dengan siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2016 pukul 11.30 WIB. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti memperoleh gambaran umum proses belajar mengajar matematika materi bangun datar. Berbagai permasalahan teridentifikasi dari wawancara dengan siswa. Berikut adalah permasalahan yang teridentifikasi dari hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa. a Media yang digunakan oleh pendidik masih cenderung konvensional, yaitu memakai kertas karton. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Pelajarannya susah, …….. pembelajaran dari kertas karton saja”. “Pakai kertas karton saja kak, kurang warna-warni” “Pakai kertas karton kak.” b Siswa tidak bersemangat dan cenderung merasa takut belajar matematika. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Belajar matematika itu serem kak“ “Sebetulnya kurang tertarik belajar matematika, tapi….“ “Matematika itu menakutkan banyak rumusnya dan hitungannya kak.” c Siswa menginginkan sebuah media pembelajaran yang menarik dan mampu mejembatani kesulitan siswa. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Semoga bu guru mengajarnya dengan gambar yang mudah dimengerti ya kak.” “Bu guru belum pernah menggunakan gambar lain selain dari karton, jadi saya belum tahu apakah lebih mudah datau lebih sulit belajar matematika.” 74 “Saya cuma ingin bu guru mengajar dengan cara lain kak, supaya saya lebih mudah mengerti bangun datar.” 3 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Penyusunan RPP dalam penelitian ini didasarkan pada silabus SD kelas II dengan menyesuaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar serta indikator yang ada. 4 Mempersiapkan Materi dan Media Pembelajaran. Mempersiapkan materi dan media pembelajaran yang akan dipakai saat penelitian pada mata pembelajaran matematika materi bangun datar yang akan diterapkan pada siklus I dan pada siklus II. 5 Penyusunan instrumen tes matematika materi bangun datar untuk setiap akhir siklus. Instrumen dibuat sesuai dengan RPP berupa tes tertulis dengan jumlah 10 butir soal pada setiap pertemuan pada pra siklus, siklus I, dan 10 butir soal pada siklus II. 6 Penyusunan lembar observasi untuk guru dan siswa. Lembar observasi dibuat untuk melihat aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran matematika materi bangun datar menggunakan media pembelajaran CD Interaktif di kelas. Berdasarkan hasil pengamatan pada keadaan awal siswa diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bangun datar banyak siswa yang terlihat mengalami banyak kesulitan dalam mengenali sisi dan sudut pada macam- macam bangun datar, dan kegiatan belajar cenderung hanya datang ke sekolah, duduk sambil mendengarkan guru menerangkan dan mengerjakan 75 tugas yang diberikan oleh guru. Selama kegiatan belajar mengajar guru hanya terpaku mengajar di depan papan tulis dan meja guru. Sehingga, ketika ada siswa yang gaduh, guru hanya menegur dari depan dan siswa yang mendapat teguran dari guru pun akan terus mengulangi lagi seperti itu dan seterusnya. Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan, diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih bersifat konvensional, sehingga sebagian besar merasa jenuh, bosan, kurang bersemangat dan merasa kesulitan mengikuti pembelajaran. Beranjak dari hal tersebut maka guru dan peneliti sepakat untuk mengadakan perubahan dalam pembelajaran matematika materi bangun datar untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif. Data prasiklus siswa diperoleh dari guru mata pelajaran matematika berdasarkan hasil evaluasi tes tertulis yang dilakukan oleh guru. Data ini di dapat berdasarkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika dan sebelum diterapkan media pembelajaran CD interaktif. Hasil tersebut digunakan oleh peneliti sebagai tolak ukur dalam melakukan penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif. KKM yang ditetapkan oleh 76 sekolah sebesar 70. Adapun uraian hasil belajar pra siklus siswa yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: Tabel 8. Data Pra Siklus Siswa Pra Siklus Ketuntasan KKM 70 No Nama P I P II Mean 1 DMD 50 60 55,0 Tidak Tuntas 2 NHM 40 50 45,0 Tidak Tuntas 3 FDS 70 80 75,0 Tuntas 4 RW 50 60 55,0 Tidak Tuntas 5 DA 60 70 65,0 Tidak Tuntas 6 MH 70 80 75,0 Tuntas 7 JS 40 50 45,0 Tidak Tuntas 8 VRS 70 80 75,0 Tuntas 9 CR 60 70 65,0 Tidak Tuntas 10 CV 60 70 65,0 Tidak Tuntas 11 DD 60 60 60,0 Tidak Tuntas 12 FG 50 60 55,0 Tidak Tuntas 13 RE 50 60 55,0 Tidak Tuntas 14 US 50 60 55,0 Tidak Tuntas 15 FG 50 60 55,0 Tidak Tuntas 16 DE 70 80 75,0 Tuntas 17 WQ 50 50 50,0 Tidak Tuntas 18 RT 50 60 55,0 Tidak Tuntas 19 SS 60 70 65,0 Tidak Tuntas Jml 1060 1230 1145 ∑= 4 21,05 ∑= 15 78,95 60,26 Mean 55,79 64,74 Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui bahwa hasil prasiklus siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar dengan tema segitiga berdasarkan panjang sisi segitiga dan sudut segitiga sebanyak 4 siswa 21,05 dinyatakan mempunyai ketuntasan dan sebanyak 15 siswa 78,95 dinyatakan tidak tuntas berdasarkan KKM sebesar 70. Nilai tertinggi yaitu 75,00 dan nilai terendah yaitu 45,00 dengan rata-rata sebesar 60,26. Hal tersebut menunjukkan perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil 77 belajar siswa. Berikut hasil uji kategorisasi prasiklus siswa berdasarkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 9. Frekuensi Data Prasiklus Hasil Belajar Siswa No Interval f Kategori 1 81-100 0,00 Sangat Tinggi 2 61-80 8 42,11 Tinggi 3 51-60 8 42,11 Sedang 4 31-50 3 15,79 Rendah Total 19 100,00 Berdasarkan tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi 0,00, berada pada kategori tinggi sebanyak 8 siswa 42,11, berada pada kategori sedang sebanyak 8 siswa 42,11, dan berada pada kategori rendah sebanyak 3 siswa 15,79. Adapun penggambarannya prasiklus siswa melalui pie chart sebagai berikut: Prasiklus 3 8 Sangat Tinggi Tinggi 8 Sedang Rendah Gambar 4. Prasiklus Siswa

2. Siklus I

Siklus I ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas II SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Siklus I ini meliputi 78 perencanaan, pelaksanaantindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun uraian penelitian pada siklus I dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan Kelas

Perencanaan tindakan pada siklus I ini, diawali dengan peneliti saling berdiskusi dengan guru untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan berbagai macam masalah yang muncul, yaitu siswa di SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengalami banyak kesulitan dalam mengenali sisi dan sudut pada macam-macam bangun datar. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengenali sisi dan sudut pada macam-macam bangun datar terlihat dari hasil ulangan yaitu 21,05 siswa mendapat nilai di atas 70 dan 78,95 siswa lainnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, adapun standar yang ditetapkan yaitu 70. Guru pengampu mata pelajaran matematika di SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih menggunakan media yang sederhana seperti media yang terbuat dari kertas karton dalam waktu yang relatif lama dan bersifat monoton, sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Sebagian siswa beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Siswa kelas II di SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tidak bersemangat bahkan kadang-kadang cenderung takut menghadapi pelajaran matematika. Siswa kelas II di SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 79 tidak mampu mencerna konsep yang diajarkan, tidak terampil dalam proses, lemah dalam penguasaan teknik, apalagi dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan bernalar dalam mata pelajaran matematika. Berdasarkan permasalahan yang sudah teridentifikasi tersebut, peneliti dan guru berkolaborasi serta berdiskusi untuk membatasi permasalahan yang dianggap penting beserta memecahkan permasalahan yang muncul. Oleh karena itu, guru dan peneliti sepakat untuk memfokuskan penyelesaian masalah yang terkait dengan pembelajaran matematika materi bangun datar meliputi: 1 hasil belajar matematika belum optimal, 2 pembelajaran matematika yang dilakukan guru dirasa masih konvensional, dan 3 siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika. Oleh karena itu, guru dan peneliti berkolaborasi menyusun pemecahan masalah terhadap pembelajaran matematika. Kemudian peneliti dan guru saling berdiskusi untuk menentukan pemecahan permasalahan tersebut, di antaranya seperti 1 menggunakan media CD Interaktif sebagai media dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Penggunaan media pembelajaran CD Interaktif diharapkan dapat menjadi salah satu cara inovatif dalam penyampaian materi pembelajaran. CD Interaktif memiliki kelebihan sebagai berikut: 1 Penggunanya bisa berinteraksi dengan program computer, 2 Menambah pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah materi pelajaran yang disajikan CD Interaktif, dan 3 Tampilan audio visual yang menarik. Dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif sebagai penyajiannya, materi 80 pembelajaran dapat disampaikan lebih interaktif dan menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahap perencanaan ini peneliti mendalami Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang akan digunakan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan soal tes. Materi pembelajaran yang akan dipelajari bertema bangun datar. Materi pembelajaran tersebut akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir pertemuan siklus I. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian berupa soal sebanyak 10 pertanyaan. Selain itu, peneliti menyiapkan media pembelajaran yang dapat membantu proses kegiatan pembelajaran matematika materi bangun datar dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Setelah mengetahui pokok bahasan dan sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan segala keperluan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, antara lain silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi, dan pertanyaan berupa soal pilihan ganda.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap pelaksanaan ini, mulai dilakukan kegiatan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Tahap pelaksanaan ini berisi mengenai aplikasi dari rencana yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Di sini guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan. Guru akan menyelenggarakan pembelajaran di kelas menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan 81 dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2016, dan hari Senin tanggal 15 Agustus 2016. 1 Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2016 pada pukul 10.00 – 10,45 WIB. Pada pertemuan I ini guru menjelaskan tentang tema pembelajaran yang berkaitan dengan bangun datar materi persegi dan sifat-sifat persegi. Pada kegiatan awal setelah guru masuk kelas dan mengucapkan salam lalu siswa menjawab salam guru. Sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Siswa dipresensi kehadirannya terlebih dahulu oleh guru. Guru memberikan apersepsi tentang bangun datar dan siswa menjawab pertanyaan bergambar yang diberikan oleh guru melalui papan tulis. Setelah itu guru memberi penjelasan kepada siswa tentang media pembelajaran CD Interaktif yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan singkat kepada siswa tentang bangun datar sederhana dengan materi persegi dan sifat-sifat persegi menggunakan CD Interaktif. Pada pertemuan I siklus I ini guru terkesan terburu-buru dalam menerangkan materi, sedangkan siswa terlihat antusias terhadap gambar-gambar yang divisualkan melalui CD Interaktif. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan peneliti siswa hanya antusias dengan gambar yang ditampilkan dan tidak menyimak penjelasan guru. Beberapa siswa terlihat mengobrol sendiri dengan teman sebangkunya dengan membicarakan tampilan yang muncul melalui CD Interaktif. Ketika guru 82 menjelaskan materi tanpa disadari oleh guru jika beberapa siswa terdengar mengucapkan kata- kata “wah”, “apik”, “keren”. Setelah guru selesai menjelaskan siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan mengenai hal-hal yang belum jelas terkait materi maupun kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan I siklus I ini tidak ada siswa yang bertanya kepada guru sama sekali. Siswa justru bertanya pada guru kapan belajar menggunakan media CD Interaktif kembali. Pada kegiatan akhir siswa mendapatkan penguatan dalam bentuk lisan tentang keberhasilan siswa. Setelah itu, siswa dan guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. Guru lalu memberikan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari dan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar melalui beberapa pertanyaan dan diberi penjelasan kembali oleh guru apabila jawaban siswa belum memuaskan. Setelah proses pembelajaran matematika selesai guru bersama-sama dengan siswa menutup pembelajaran. 2 Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Agustus 2016 pukul 09.00 - 09.45 WIB. Pada pertemuan II ini, guru melanjutkan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan guru membagikan hasil nilai post test pada hari Sabtu dan membahas sekilas. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II sebagai berikut. Pada awal pembelajaran melakukan tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait tema bangun datar. Tujuannya adalah agar siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari 83 dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan singkat kepada siswa tentang bangun datar sederhana dengan materi persegi dan sifat-sifat persegi menggunakan CD Interaktif. Siswa terlihat antusias terhadap gambar-gambar dan materi yang dijelaskan guru melalui CD Interaktif. Meskipun, beberapa siswa masih terlihat mengobrol sendiri dengan teman sebangkunya. Setelah guru selesai menjelaskan siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan mengenai hal-hal yang belum jelas terkait materi maupun kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan II siklus I ini beberapa siswa sudah mulai bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Pada kegiatan penutup, siswa mendapatkan penguatan dalam bentuk lisan tentang keberhasilan siswa, dan guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari, siswa mendapatkan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari, siswa mendapatkan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar, dan siswa bersama guru menutup pelajaran.

c. Observasi Siklus I

Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar pada persegi dan sifat-sifat persegi berlangsung. Observasi dilakukan dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi observasi guru pada pembelajaran Matematika siklus I. 84 Tabel 10. Hasil Observasi Guru Pada Siklus I No Aktivitas yang diamati Penilaian P I P II 1 Guru menyiapkan kelas untuk proses pembelajaran 3 3 2 Guru mendapat penjelasan singkat tentang materi 2 3 pembelajaran 3 Guru memperkenalkan media CD Interaktif kepada siswa 2 2 4 Guru senantiasa membimbing dan memanantau siswa saat 2 2 menggunakan media media CD Interaktif 5 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 2 2 6 Guru melakukan pembahasan soal dan koreksi 2 2 7 Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa 1 2 8 Guru memberikan penguatan kepada siswa 2 2 9 Guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari 2 2 10 Guru memberikan evaluasi 2 2 11 Guru menutup pembelajaran 1 2 Jumlah 21 24 Mean 1,91 2,18 Kategori Cukup Baik Cukup Baik Keterangan: a. Skor 1 apabila Tidak melakukan tindakan sesuai yang telah direncanakan b. Skor 2 apabila Melakukan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, dengan bantuan namun hasilnya kurang baik. c. Skor 3 apabila Melakukan tindakan sesuai dengan yang direncanakan dan hasilnya baik. Berdasarkan Tabel 10 hasil observasi guru, diketahui bahwa skor partisipasi guru pada siklus I pertemuan I di peroleh skor pasrtisipasi sebesar 21 dengan nilai rata-rata sebesar 1,91 dan berkategori cukup baik. Sedangkan, pada pertemuan ke II diketahui bahwa skor partisipasi guru sebesar 24 dengan nilai rata-rata sebesar 2,18 dan berkategori cukup baik. Artinya, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP dalam penelitian meskipun masih terdapat beberapa tindakan yang sudah dilakukan tetapi belum sesuai dengan yang direncanakan dan 85 hasilnya belum maksimal. Hal ini dikarenakan pada tahap ini guru baru menerapkan media pembelajaran CD Interaktif sehingga masih beradaptasi dengan media yang digunakan. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi observasi siswa pada pembelajaran Matematika siklus I. Tabel 11. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I No Aktivitas yang diamati Penilaian P I P II 1 Memperhatikan guru 1 1 2 Mengajukan pertanyaan 3 Menjawab pertanyaan 1 4 Antusias 1 1 5 Kerja sama 1 1 6 Tanggung jawab 7 Percaya diri 1 8 Menyelesaikan tugas 1 1 9 Menyimpulkan 1 1 Jumlah 5 7 Mean 0,56 0,78 Kategori Cukup Baik Baik Keterangan: a. Skor 0 apabila siswa tidak berpartisipasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru b. Skor 1 apabila siswa berpartisipasi secara aktif terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan Tabel 11 rekapitulasi hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran CD Interaktif diketahui bahwa pada siklus I pertemuan I skor keaktifan siswa sebesar 5 dengan nilai rata-rata sebesar 0,56 dan berkategori cukup baik. Sedangkan, pada siklus I pertemuan II skor keaktifan 86 siswa sebesar 7 dengan nilai rata-rata sebesar 0,78 dan berkategori baik. Artinya, pada siklus I ini siswa belum menunjukkan partisipasi sesuai yang direncanakan. Hal ini dikarenakan siswa masih beradaptasi dengan media pembelajaran CD Interaktif yang mulai digunakan oleh guru dalam mengajar mata pelajaran matematika materi bangun datar pada persegi dan sifat-sifat persegi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa partisipasi siswa mengikuti pembelajaran pada siklus I pertemuan I memiliki rata-rata sebesar 0,56 dan pada pertemuan ke II memiliki rata-rata sebesar 0,78. Artinya, meskipun masih dalam masa adaptasi akan tetapi siswa sudah mulai menunjukkan ketertarikan belajar matematika menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. 1 Hasil Belajar Siswa Pelaksanaan siklus I peneliti akan mengukur hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya diketahui bahwa keadaan awal siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar pada persegi dan sifat-sifat persegi sebanyak 4 siswa 21,05 dinyatakan mempunyai ketuntasan dan sebanyak 15 siswa 78,95 dinyatakan tidak tuntas berdasarkan KKM sebesar 70. Pengamatan hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan menggunakan tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar pada persegi dan sifat-sifat persegi dan untuk mengetahui perbandingan dengan keadaan awal sebelum menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Berikut hasil evaluasi belajar siswa siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 87 Tabel 12. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I SIKLUS I Ketuntasan KKM 70 No Nama P I P II Mean 1 DMD 60 70 65,0 Tidak Tuntas 2 NHM 70 80 75,0 Tuntas 3 FDS 70 80 75,0 Tuntas 4 RW 70 80 75,0 Tuntas 5 DA 60 60 60,0 Tidak Tuntas 6 MH 70 80 75,0 Tuntas 7 JS 60 70 65,0 Tidak Tuntas 8 VRS 80 90 85,0 Tuntas 9 CR 70 80 75,0 Tuntas 10 CV 70 80 75,0 Tuntas 11 DD 70 80 75,0 Tuntas 12 FG 60 70 65,0 Tidak Tuntas 13 RE 70 80 75,0 Tuntas 14 US 70 80 75,0 Tuntas 15 FG 70 80 75,0 Tuntas 16 DE 70 80 75,0 Tuntas 17 WQ 60 70 65,0 Tidak Tuntas 18 RT 80 80 80,0 Tuntas 19 SS 80 80 80,0 Tuntas Jml 1310 1470 1390 ∑= 14 ∑= 5 73,68 26,32 Mean 68,95 77,37 73,16 Dari tabel 12 di atas diketahui bahwa hasil evaluasi belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar pada persegi dan sifat-sifat persegi sebanyak 14 siswa 73,68 dinyatakan tuntas dan sebanyak 5 siswa 26,32 dinyatakan tidak tuntas pada KKM sebesar 70. Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tertinggi pada siklus I yaitu 85,00 dan terendah 60,00, dengan rata-rata sebesar 73,16. Hal ini menunjukkan bahwa ketercapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada materi bangun datar pada persegi dan sifat-sifat persegi menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. 88 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I diperoleh data hasil evaluasi belajar siswa sebagai berikut: Tabel 13. Kategori Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus 1 Siklus I No Interval f Kategori 1 81-100 1 5,26 Sangat Tinggi 2 61-80 17 89,47 Tinggi 3 51-60 1 5,26 Sedang 4 31-50 0,00 Rendah Total 19 100,00 Berdasarkan tabel 13 di atas, menunjukkan bahwa berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 1 siswa 5,26, berada pada kategori tinggi sebanyak 17 siswa 89,47, berada pada kategori sedang sebanyak 1 siswa 5,26, dan tidak ada siswa yang berada pada kategori rendah 0,00. Adapun penggambaran hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I melalui pie chart sebagai berikut: Siklus I 1 1 Sangat Tinggi Tinggi 17 Sedang Rendah Gambar 5. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

d. Refleksi

Pada tahap refleksi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari siklus I yang dilaksanakan melalui implementasi pembelajaran matematika materi bangun datar menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Berdasarkan hasil analisis 89 data diketahui bahwa siklus I hasilnya belum maksimal atau belum terjadi peningkatan secara signifikan dalam hal hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar. Kekurangan yang terlihat pada siklus I sesuai hasil observasi dapat diketahui sebagai berikut: 1 Siswa terlihat sangat antusias kepada media CD Interaktif bukan pada materi yang disampakan oleh guru. 2 Beberapa siswa masih terlihat mengobrol dengan teman sebangkunya. 3 Siswa belum memiliki keberanian dan kepercayaan diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. 4 Guru terkesan terburu-buru dalam menjelaskan materi bangun datar menggunakan media CD Interaktif. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ditemui pada siklus I maka masih perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar supaya lebih baik lagi. Jadi, pada siklus I ini dapat dikatakan belum berhasil. Hal ini dikarenakan pada siklus I dalam pembelajaran matematika materi bangun datar siswa masih beradaptasi dengan media pembelajaran CD Interaktif. Melihat hasil dari siklus I tersebut, peneliti memperbaiki perencanaan untuk diterapkan pada siklus II agar hasil dari tindakannya bisa lebih maksimal lagi dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar. Dengan adanya perbaikan tersebut, diharapkan pada proses pembelajaran selanjutnya bisa lebih baik dan hasilnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun datar menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. 90

3. Siklus II a. Perencanaan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi pada Bilangan

2 58 209

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENGGUNAAN MEDIA MODEL BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG Penggunaan Media Model Bangun Datar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Konsep Bangun Datar Siswa Kelas V Semester Ii Tahun Ajaran 2010/2011 Sd Muhamm

0 1 14

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN ALAT INDERA.

0 3 31

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Penggunaan Media Papan Berpaku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatiwarno

0 0 15

PENDAHULUAN Penggunaan Media Papan Berpaku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”.

0 0 7

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR DI KELAS V SD NEGERI SARILAMPING KECAMATAN PASIRKUDA KABUPATEN CIANJUR.

0 1 28

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI BENTUK ENERGI DAN PENGGUNAANNYA PADA KELAS IV SD NEGERI TANGGULANOM TEMANGGUNG.

0 0 155

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG.

1 4 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8