Uji Parsial Uji t Koefisien Determinasi

67 c. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya Gozali,2006:105. Pengujian ini dilakukan dengan metode grafik heterokedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varian. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik santara pediksi variabel terikat 2 PRED dengan residualnya SRESID ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scattedot antara 2PRED sumbu X adalah residualnya. Jika tidak ada pola uang jelas serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterikedastisitas dan terjadi heterokedastisitas bila ada pola tertentu yang teratur Gozali,2006:105.

3.8 Uji Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk menguji kemakmuran koefisien regresi parsial masing-masing variabel independen dan variable moderating. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing-masing koefisien regresi dengan nilai nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan , jika nilai t hitung lebih besar dari maka keputusannya menolak hipotesis H0 dana menerima H1. Arti dalam statistik adalah data 68 yang digunakan membuktikan bahwa variabel independen dan variabel moderating X1 dan X2 tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.

3.9 Koefisien Determinasi

a. Koefisien Determinasi Simultan Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol 0,0 dan satu 1,0. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel. b. Koefisien Determinasi Parsial Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui kontribusi yang diberikan masing-masing prediktor atau secara parsial, yaitu mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial dan komitmen organisasi yang dapat meningkatkan atau menurunkan kinerja manajerial. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Responden

Profil responden ini digunakan untuk mengetahui persentase karakteristik demografi responden yaitu dapat di lihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Profil responden Sumber: Data Primer diolah, 2010 pada lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa persentase responden terbanyak adalah pria yaitu sebanyak 40 orang atau 95, dan sisanya adalah responden wanita Dari segi lama menduduki jabatan tersebut, lama menduduki jabatan kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak18 orang atau 43, kemudian lama menduduki jabatan 5 – 10 tahun juga Karateristik Jumlah Persentase Jenis kelamin: a. Pria b. Wanita 40 2 95 5 Lama menduduki jabatan: a. 5 Tahun b. 5 – 10 Tahun c. 10 Tahun 18 18 6 43 43 14 Pendidikan: a. SMA b. D-3 c. S-1 d. S-2 e. S-3 22 20 52 48 Struktur jabatan a. Kepala DinasBadan b. Camat 29 13 69 31

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA.

0 5 63

(ABSTRAK) PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI KABUPATEN BLORA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 3

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 16

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 2

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 10

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 17

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 5

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo

0 0 27

PENGARUH KEJELASAN TUJUAN DAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 12