46
komitmen organisasi menurut cherrington 1996 dalam Ikhsan dan Ishak 2005 adalah :
1 Keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi.
2 Kemauan untuk sekuat tenaga melakukan yang diperlukan untuk
kepentingan organisasi. 3
Keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan dalam organisasi. Mowday, Porter dan Steers 1982 dalam Ikhsan dan Ishak 2005
mengemukakan bahwa komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan tehadap
organisasi dan atau profesi yang antara lain adalah 1.
Identifikasi identification, yaitu pemahaman dan penghayatan terhadap tujuan organisasi.
2. Keterlibatan involvement, yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan
atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan. 3.
Loyalitas loyality, yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal.
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian Kenis 1979 tentang pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap sikap dan kinerja manajerial dengan populasi dan sampelnya adalah
manajer tingkat menengah pada sektor privat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan tujuan
anggaran dan umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap sikap dan
47
kinerja manajer. Sedangkan variable lain seperti evaluasi anggaran dan kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap sikap dan kinerja
manajer. Penelitian Maryanti 2002 yang merupakan pengembangan dari
penelitiannya Kenis 1979 dengan menambah variable perilaku sebagai variabel dependen, sedangkan variable independennya sama. Dengan
mengambil populasi dan sampelnya berbeda pula yaitu aparat pemerintah daerah di Propinsi Nusa Tenggara Timur NTT menyebutkan bahwa evaluasi
anggaran, umpan balik anggaran, dan kejelasan tujuan anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku,sikap dan kinerja aparat pemerintah daerah
di Propinsi NTT. Variabel lain seperti partisipasi penyusunan anggaran dan kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap perilaku, sikap dan
kinerja aparat pemerintah daerah Propinsi NTT. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nurkholis 2006 yang merupakan
pengembangan dari penelitiannya Maryanti 2002 dengan obyek penelitian berbeda dan alat analisis yang digunakan adalah fenomenologi dan pendekatan
triangulation namun variabel yang diteliti adalah sama menunjukkan bahwa karakteristik tujuan anggaran berpengaruh signifikan terhadap perilaku, sikap
dan kinerja aparat pemerintah daerah. Kurnia 2004 menunjukkan bahwa budgetary goal characteristics
tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan budaya paternalistik serta komitmen organisasi tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating
48
terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.
Sebaliknya, penelitian Citra Paramita 2006 dalam Kurnia 2004 menunjukkan bahwa budgetary goal characteristics berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. Penelitian ini juga memperoleh hasil sama mengenai budaya paternalistik dan komitmen organisasi yang tidak mampu
mempengaruhi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin 2007 dalam Pujiyanti 2009 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif signifikan antara
variabel dependen kinerja manajerial dengan variabel independen partisipasi penyusunan anggaran. Hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien regresi
yang positif signifikan, artinya kalau partisipasi dalam penyusunan anggaran meningkat maka kinerja manajerial juga angkat meningkat.
Pujiyanti 2009 menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan transparansi kebijakan public
tidak mampu mempengaruhi kesesuaian antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan oleh Sardjito 2007 terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah, yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,054 dengan signifikansi sebesar 0,042 yang lebih kecil dari 0,05. Semakin tinggi
49
partisipasi penyusunan anggaran maka akan semakin meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah.
Penelitian tentang komitmen organisasi juga dilakukan oleh Setiyawan 2009 yang meneliti tentang pengaruh komitmen organisasional terhadap
kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior OCB sebagai variabel intervening pada inspektorat kabupaten temanggung. Teknik analisis
yang digunakan adalah Stuctural Equation Model SEM. Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi memilliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap OCB, OCB mempunyai pengaruh positif
terhadap tingkat kepuasan kerja, dan pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja lebih bersifat langsung dibandingkan tidak langsung
melalui Organizasional Citizenship Behavior.
2.9 Kerangka Berfikir