49
apa, siapa, di mana, kapan, mengapa peristiwa itu terjadi, dan bagaimana akibatnya. Kemudian menuliskan hasil imajinasinya dengan meniru salah satu
dari ketiga pola teks berita yang dijadikan model. Hasil yang diharapkan dari kegiatan kedua ini, siswa dapat menulis tiga teks berita dengan pola penulisan
yang baik dengan peristiwa sama. c.
Kegiatan ketiga Teks berita yang dihasilkan pada kegiatan kedua dicermati ulang. Masing-
masing siswa diberi waktu untuk memerbaiki tulisannya dan menambahkan hal- hal yang perlu sehingga teks berita yang dihasilkan menjadi lebih sempurna dan
lengkap. 3.
Kegiatan Penutup Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman belajarnya
berupa kemudahan-kemudahan dan kesulitan - kesulitan yang dialami selama pembelajaran berlangsung. Apapun yang disampaikan siswa dijadikan bahan
refleksi agar pembelajaran berikutnya lebih baik. Pada akhir kegiatan siswa diberi tugas untuk menulis berita berdasarkan peristiwa aktual yang dialami atau
dilihatnya tanpa menggunakan model.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran menulis pada hakikatnya merupakan suatu proses yang sifatnya komplek. Keterampilan menulis merupakan sebuah proses yang
memerlukan ketekunan berlatih dan praktik terus–menerus. Semakin seseorang
50
banyak melakukan latihan dan praktik secara teratur dan terus–menerus, akan semakin meningkat pula kemampuan menulisnya.
Faktanya, keterampilan menulis khususnya teks berita pada siswa sekolah menengah pertama masih banyak mengalami kesulitan. Kesulitan menulis ini di
latarbelakangi oleh banyak faktor. Pertama, keterampilan menulis terkadang hanya diajarkan pada saat pembelajaran menulis saja. Padahal, pembelajaran
menulis dapat diintregasikan dalam setiap proses pembelajaran baik secara internal maupun eksternal. Kedua, adanya pembiasaan pola pembelajaran menulis
di kelas yang dikembangkan secara terstruktur dan mekanis. Ketiga, pemilihan- pemilihan yang kaku tentang jenis tulisan kerap kali membingungkan siswa.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut penulis menggunakan teknik 3M khususnya dalam penulisan teks berita. Teknik ini bukan untuk mengondisikan
suasana pembelajaran melainkan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan, serta menyempurnakan suatu tujuan langsung.
Penulis berkeyakinan bahwa penerapan teknik 3M dapat mempermudah siswa untuk menguasai kompetensi menulis teks berita. Kemauan gurulah disini yang
menjadi kata kuncinya. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita tidak akan berhasil bila
dilakukan hanya sekali saja. Menulis teks berita hanya akan berhasil bila dilakukan melalui banyak latihan dan praktik. Oleh karena itu, melihat masih
rendahnya kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII A SMP N 1
51
Cluwak Pati, peneliti merancang pembelajaran ke dalam beberapa tahapan yang berkesinambungan.
Tahap pertama adalah tahap mengamati teks berita. Pada tahap ini, siswa diberi tiga model teks berita dengan tema yang sama. Pemilihan tema yang
seragam bertujuan untuk memudahkan siswa mengenali unsur-unsur berita dan teknik penulisan berita. Siswa secara berkelompok mencatat unsur-unsur berita
serta teknik penulisan berita yang ada dalam model. Kegiatan pengamatan model ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada siswa tentang bagaimana cara
menulis teks berita yang baik. Tahap kedua adalah meniru. Pada tahap ini, siswa melakukan praktik
menulis teks berita dengan berpegangan pada hasil amatan model teks berita. Siswa secara individu menuliskan teks berita berdasarkan gambar yang diberikan
peneliti. Tema gambar yang diberikan peneliti sama dengan tema dalam model teks berita. Perlu ditekankan bahwa tahap meniru dalam pembelajaran ini bukan
berarti menjiplak. Siswa hanya meniru bagaimana cara menuliskan dan mengembangkan unsur-unsur berita sehingga membentuk satu kesatuan berita
yang padu. Teks berita yang padu adalah teks berita yang memperhatikan pola penulisan piramida terbalik.
Tahap terakhir dalam pembelajaran menggunakan teknik 3M adalah menambahi. Pada tahap ini siswa melakukan koreksi terhadap hasil tulisan
mereka. Siswa dapat mengurangi bahkan menambahi teks berita yang ditulis jika masih ada informasi yang kurang atau terlewatkan saat menulis. Kegiatan
52
menambahi ini dimaksudkan untuk memerbaiki hasil menulis teks berita siswa. Kegiatan menulis teks berita yang diajarkan dengan teknik pembelajaran yang
tepat dan relevan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagan 1 Penerapan Teknik 3M Pada Pembelajaran Menulis Teks Beita
2.4 Hipotesis Tindakan