BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Manajemen Logistik
Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan strategis barang, suku cadang dan barang dari para supplier, diantara
fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan. Bowersox, 1996. Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang
berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik
permulaan point of origin hingga titik konsumsi point of consumption dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Kegiatan logistik akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila memenuhi empat syarat yaitu : tepat jumlah, tepat mutu, tepat ongkos dan tepat waktu.
Tujuan logistik adalah menyediakan produk dalam julah yang tepat, kualitas yang tepat, pada
waktu yang tepat dengan biaya yang rendah. Ciri utama kegiatan logistik adalah tercapainya sistem yang integral dari berbagai dimensi dan tujuan kegiatan terhadap
pemindahan movement serta penyimpanan storage secara strategis di dalam pengelolaan perusahaan.
Logistik dapat juga diartikan sebagai proses perencanaan, implementasi, pengendalian secara efisien, aliran biaya yang efektif, penyimpanan barang mentah,
Universitas Sumatera Utara
inventori barang dalam proses, barang jadi dan informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi untuk tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Ada lima komponen yang
membentuk sistem logistik, yaitu: struktur lokasi fasilitas, transportasi, persediaan inventory, komunikassi, penanganan handling dan penyimpanan storage. Dalam
suatu jaringan transportasi merupakan suatu rantai penghubung. Manajemen transportasi dan lalu lintas mendapat banyak perhatian dalam tahun-tahun ini. Pada
umumnya, suatu perusahaan mempunyai tiga alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama, armada peralatan swasta yang dapat dibeli atau
disewa atau disebut dengan private. Yang kedua, kontrak khusus yang dapat diatur dengan spesialis transportasi untuk mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan.
Dan yang ketiga adalah suatu perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari perusahaan transportasi berijin yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat
tertentu dengan biaya tertentu atau disebut dengan angkutan umum. Dilihat dari sudut pandang logistik, terdapat tiga faktor yang memegang peranan penting dalam
menentukan kemampuan pelayanan transportasi yaitu: biaya, kecepatan, dan konsistensi.
Manajemen logistik mempunyai fungsi-fungsi Subagya, 1992 sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran,
pedoman-pedoman, pengukuran penyelenggaran bidang logistik. Penentuan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan merupakan perincian detailering dari fungsi perencaan, bilamana perlu semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus
diperhitungkan. 2. Fungsi Penganggaran
Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang
dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku.
3. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran Fungsi ini untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan untuk memenuhi
kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan maupun penganggaran.
4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran Fungsi ini merupakan pelaksanaan, penerimaan, peyimpanan dan penyaluran
perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.
5. Fungsi Pemeliharaan Fungsi pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan
kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
Universitas Sumatera Utara
6. Fungsi Penghapusan Fungsi penghapusan yaitu berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan
barang dari pertangungjawaban yang berlaku. Dengan perkataan lain, fungsi penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan asset karena kerusakan
yang tidak dapat diperbaikilagi, dinyatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang, susut dan karena hal-hal lain menurut peraturan
perundangan-undangan yang berlaku. 7. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistik.
Dalam fungsi ini diantaranya terdapat kegiatan-kegitan pengendalian inventarisasi Inventory Control dan Expenditing yang merupakan unsur-unsur utamanya.
Fungsi-fungsi tersebut pada dasarnya merupakan siklus kegiatan yang satu sama lain saling berkaitan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Siklus kegiatan ini
secara umum disebut Siklus Logistik.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Konsep Logistik Terpadu