Metode Penelitian Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian

dari RI untuk menjaga keamanan laut pada saat perundingan Linggarjati. Dalam upaya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan di tempuh melalui jalur diplomasi dan kronfrontasi serta kepemimpinan Kapten Samadikun sebagai pemimpin perang. Skripsi tersebut berbeda dengan pembahasan penulis, akan tetapi memiliki kesamaan yaitu membahas tentang Cirebon pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia II.

G. Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, dapat digunakan berbagai macam metode sesuai dengan rencana penelitiannya. Metode penelitian yang akan digunakan tergantung pada tujuan penelitian. Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian historis. Tujuan penelitian historis adalah untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Menurut Louis Gottschalk ada 4 prosedur dalam proses penelitian sejarah yang memuat langkah-langkah penulisan sejarah, sebagai berikut. a. Heuristik Heuristik yaitu kegiatan mencari atau mengumpulkan jejak-jejak masa lampau yang dikenal sebagai sumber sejarah, pengumpulan sumber-sumber sejarah berkaitan dengan tema yang dikaji. Tanpa adanya sumber, karya sejarah tidak akan dapat direkonstruksi menjadi sebuah kisah. 22 Pengumpulan sumber- sumber dilakukan di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Perpustakaan Kanisius, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya FIB UGM, Kantor Arsip Daerah Cirebon, dan Dinas Sejarah Angkatan Darat. Menurut Helius Syamsudin, sumber sejarah adalah sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan suatu kenyataan atau kegiatan manusia di dalam penelitian sejarah , yaitu sumber primer primer sources dan sumber sekunder secondary sources . 23 1 Sumber Primer Sumber Primer adalah sumber yang secara langsung ditulis atau didapat melalui orang pertama atau orang yang mengetahui peristiwa itu sendiri. Pada umumnya yang dimaksud dengan sumber primer adalah bukti yang kontemporer atau sejaman dengan peristiwa yang terjadi. Dalam penulisan skripsi ini, sumber- sumber yang relevan antara lain: Peta Kota Cirebon Foto Monumen Perjuangan Pasukan Kancil Merah di Cirebon Foto Pasukan Kancil Merah 22 Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia , Jakarta: Gramedia, 1982, hlm. 23. 23 Helius Syamsudin dan Ismaun, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, hlm. 153. 2 Sumber Sekunder Sumber sekunder adalah sumber dari seseorang yang diperoleh dari orang lain, baik dalam bentuk turunan, salinan, atau bahan yang dimiliki bukan dari tangan pertama. Nugroho Notosusanto, mendefinisikan sumber sekunder sebagai sumber yang diperoleh dari ceritapenuturan atau catatan mengenai suatu peristiwa masa lampau yang tidak disaksikan oleh pelapor, dimana pelapor tidak hadir pada waktu peristiwa itu terjadi. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sumber sekunder adalah sumber yang tidak sejaman, yakni sumber yang diperoleh atau sumber yang diperoleh atau ditulis oleh orang yang tidak mengalami sendiri peristiwa yang dilukiskan. Penulisan ini menggunakan sumber-sumber sekunder sebagai berikut. A. H. Nasution, Tentara Nasional Indonesia I , Bandung: NV Ganaco, 1963. Bambang Suwondo, Sejarah Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 , Jakarta: Depdikbud, 1979. Dinas Sejarah TNI-AD, Sejarah TNI-AD 1948-1973 , Bandung: Dinas Sejarah Angkatan Darat, 1978. Heijboer, Pierre a.b. W. S. Karnera, Agresi Militer Belanda , Jakarta: Gramedia, 1998. Marhayono, Semuanya untuk Cirebon: Kisah Heroik Pasukan Kancil Merah dan Palagan Mandala , Jakarta: PT. Grasindo, 2003. Nurdin M. Nur, dkk, Sekilas Sejarah Pemerintahan Kota Cirebon . Cirebon: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Cirebon, 2011. Panitia Penelitian Monumen Perjuangan Kotamadya Cirebon, “ Sekelumit Kisah Perjuangan Masyarakat Kotamadya Cirebon”, Cirebon: Panitia Penelitian Monumen Perjuangan Kotamadya Cirebon, 1976. Tanu Suherly, Sedjarah Perang Kemerdekaan Indonesia , Djakarta: Departemen Pertahanan-Keamanan Pusat Sedjarah ABRI, 1971. Sewan Susanto, Perjuangan Tentara Pelajar Dalam Perang Kemerdekaan Indonesia , Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985. b. Kritik Sumber Kritik Sumber Verifikasi yaitu suatu proses pengujian dan menganalisa secara kritis mengenai keotentikan sumber-sumber yang berhasil dikumpulkan. Verifikasi ada dua macam yaitu kritik ekstern dan kritik intern. 24 Kritik ekstern adalah mengkaji sumber sejarah dari luar, mengenai keaslian dari kertas yang dipakai, ejaan tulisan, gaya tulisan, jenis tinta dan semua penampilan luarnya untuk mengetahui autentisitasnya. Kritik intern adalah penilaian terhadap sumber sejarah dari isi sumber dokumen tersebut, jadi keaslian dokumen dianalisis berdasarkan isinya. Verifikasi sangat diperlukan dalam penulisan sejarah, karena semakin kritis dalam menilai suatu sumber sejarah, semakin otentik penelitian sejarah yang dilakukan. Kritik sumber akan sangat diperlukan oleh penulis, terutama untuk menentukan otentisitas pustaka tentang Pasukan Kancil Merah di Cirebon pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia II di Cirebon. Isi dalam sumber yang digunakan dalam penulisan penelitian harus melalui kritik intern, sehingga diperoleh fakta sejarah. c. Interpretasi Interpretasi adalah menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh dan ditetapkan kritik ekstern dan intern. Fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh perlu dihubungkan dan dikaitkan satu 24 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah , Yogyakarta: Bentang Budaya, 2005, hlm. 100. sama lain sehingga antara fakta yang satu dengan fakta yang lain terlihat sebagai suatu rangkaian yang masuk akal, dalam arti menunjukkan kecocokan satu sama lainnya. Penelitian sejarah yang dilakukan selama proses penulisan akan dimaknai secara utuh hanya jika sumber yang diperoleh sudah dianggap cukup mewakili kebenaran, otentisitas, kredibilitas dan reliabilitas. Ketergantungan interpretasi terhadap kritik ekstern-intern pustaka yang berhubungan dengan Peranan Pasukan Kancil Merah pada masa Perang Kemerdekaan II di Cirebon 1948-1949 akan menentukan objektif atau tidaknya hasil pemaknaan. d. Penulisan Penulisan sejarah adalah tingkat akhir dari kegiatan penelitian sejarah. Fakta-fakta sejarah dari berbagai sumber yang telah diinterpretasikan kemudian dituangkan dalam cerita sejarah dan disajikan menjadi suatu karya sejarah. Penulisan karya sejarah mempunyai dua sifat, yaitu tulisan sejarah naratif dan non-naratif. 25 Sejarah naratif ingin membuat deskripsi tentang masa lampau dengan merekonstruksi apa yang terjadi serta diuraikan sebagai cerita menurut proses waktu. Sementara itu sejarah non-naratif merupakan karya sejarah yang berpusat pada masalah. Sedangkan penelitian sejarah ini merupakan penulisan sejarah naratif. 25 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah , Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992, hlm. 54. 2. Pendekatan Penelitian Sebagaimana permasalahan inti dari metodologi dalam ilmu sejarah adalah masalah pendekatan. Penggambaran mengenai suatu peristiwa sangat tergantung pada pendekatan. Seperti segi mana yang dipandang, dimensi mana yang diperhatikan, unsur-unsur mana yang diungkapkan, dan sebagainya. Hasil pelukisannya akan sangat ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipakai. Dalam menghadapi gejala historis yang serba kompleks, setiap penggambaran atau deskripsi menuntut adanya pendekatan yang memungkinkan penyaringan data yang diperlukan. 26 Penulisan sejarah sebagai kesatuan yang koherensi, diperlukan teori-teori dari disiplin-disiplin lain yang mempunyai daya penjelasan lebih baik untuk menganalisis fenomena sejarah, sehingga jawaban yang akan diperoleh menjadi penjelasan yang lebih luas dan memuaskan. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis dalam penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan sebagai berikut. a. Pendekatan Sosiologi Dalam kerangka konseptualnya, sosiologi banyak mencakup konsep dan teori sosiologi. Pendekatan sosiologi membantu mengungkap unsur-unsur sosial, antara lain berkaitan dengan struktur sosial, sistem politik, jaringan interaksi, struktur organisasi, dan pola kekuasaan. Pendekatan ini berguna untuk mengetahui struktur sosial masyarakat Cirebon paska Agresi Militer Belanda II, mengetahui jaringan yang di jalin Pasukan Kancil Merah dengan TNI, Kesatuan Gerilya Rakyat Merdeka KGRM , dan masyarakat sekitar. 26 Ibid ., hlm. 40. b. Pendekatan Ekonomi Pendekatan ekonomi adalah penjabaran dari konsep-konsep ekonomi sebagai pola distribusi, alokasi, dan konsumsi yang berhubungan dengan sistem sosial dan stratifikasi yang dapat mengungkap peristiwa atau fakta dalam keadaan ekonomi sehingga dapat dipastikan hukum kaidahnya. 27 Pendekatan ekonomi digunakan untuk mengungkap masalah-masalah ekonomi sesuai dengan prinsip dasar ilmu ekonomi. Melalui pendekatan ini, dapat diketahui keadaan ekonomi rakyat dan tentara Pasukan Kancil Merah pada saat itu. Selain keadaan ekonomi rakyat Cirebon sendiri, dengan pendekatan ini keadaan ekonomi pasukan Belanda pun dapat diketahui. Ilmu ekonomi tidak hanya menitikberatkan terhadap masalah-masalah ekonomi penduduk lokal saja tetapi juga melihat ekonomi para pendatang. c. Pendekatan Politik Pendekatan politik adalah segala usaha, tindakan atau suatu kegiatan manusia dalam kaitannya dengan kekuasaan suatu negara yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengubah atau mempertahankan suatu macam bentuk susunan masyarakat. Pendekatan politik mengarah pada struktur kekuasaan, hierarki sosial, jenis kepemimpinan, dan pertentangan kekuasaan dengan tujuan untuk mempertahankan atau mengubah bentuk susunan masyarakat kenegaraan. Pendekatan politik akan menyoroti tentang struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, hierarki serta pertentangan kekuasaan. 28 Pendekatan ini digunakan 27 Sidi Gazalba, Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu , Jakarta: Bhatara, 1996, hlm. 32. untuk memahami politik yang digunakan Belanda dalam pendudukannya di Indonesia, menganalisis pengaruh politik pada masa penjajahan Belanda terhadap Pasukan Kancil Merah sebagai salah satu pasukan perjuangan untuk melindungi tanah air dari campur tangan negara asing. d. Pendekatan Militer Pendekatan Militer bertujuan untuk mengetahui adanya sekelompok orang yang diorganisir dengan disiplin militer dengan tujuan utama untuk bertempur dan memenangkan pertempuran guna mempertahankan kemerdekaan. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis proses terbentuknya Pasukan Kancil Merah dan strategi apa yang digunakan Pasukan Kancil Merah, dalam menghadapi Belanda, karena jika dilihat dari jumlah pasukan, persenjataan, dan strategi bertempur masih kalah dengan Belanda.

H. Sistematikan Pembahasan